KSOP Cek 31 Kapal di Padangbai
Kantor Syahbandar Otoritas Kelas IV Pelabuhan Padangbai dipimpim KSOP Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengecek kesiapan 31 kapal untuk melayani mudik lebaran, Rabu (5/6).
AMLAPURA, NusaBali
Dari 40 kapal yang masuk daftar, 9 kapal masuk dok. Jumlah itu masih kategori cukup, apalagi penumpang diperkirakan tidak begitu banyak.
Luh Putu Eka Suyasmin, mengatakan pengecekan kapal rutin dilakukan, jelang mudik lebaran lebih diintensifkan. Kapal berlayar setiap 1,5 jam sekali, maka efektif beroperasi 16 kapal selama 24 jam, sedangkan yang siap dioperasikan 31 kapal. Artinya ada 15 kapal menunggu giliran berangkat. Kapal yang masuk daftar, usianya tua-tua rakitan tahun 1970-an hingga tahun 1980-an.
Penambahan jumlah kapal terjadi sejak 1 Maret 2018. Sebelumnya 35 kapal menjadi 37 kapal. Dari jumlah itu, 5 kapal LCT (landing craft tank). Selanjutnya di tahun 2019 ada 40 kapal. Pelayanan dari Pelabuhan Padangbai menuju Nusa Penida, Klungkung juga terjadi penambahan kapal. Semula tiga kapal masing-masing KMP Nusa Jaya Abadi dan dua kapal LCT. Kini bertambah 3 kapal LCT.
Petugas OPP (Otoritas Pelabuhan Penyeberangan) Harar, mengatakan selama ini cuaca di Selat Lombok landai, sedikit berawan, dan tidak ada ombak pantai sehingga memudahkan kapal melakukan bongkar muat di dua dermaga. Sesuai ramalan cuaca dikeluarkan BMKG Balai Besar Wilayah III Denpasar, cuaca di Selat Lombok langit berawan dengan catatan Selat Lombok bagian utara kecepatan angin 6-10 knot per jam, tinggi gelombang hanya kisaran 0,5-1 meter, dan Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin 6-25 knot per jam, dan tinggi gelombang kisaran 0,5-2 meter.
Kondisi penumpang jelang mudik lebaran masih sepi, bisa dihitung dengan jari. Kapolsek Kawasan Laut Padangbai, Kompol I Wayan Suberata, tetap melakukan penjagaan di lima pos. Pos I memeriksa surat-surat kendaraan bermotor penumpang yang baru turun dari kapal, di Pos II memeriksa surat-surat kendaraan penumpang yang hendak berangkat, sedangkan di Pos III memeriksa identitas penumpang pejalan kaki. *k16
Luh Putu Eka Suyasmin, mengatakan pengecekan kapal rutin dilakukan, jelang mudik lebaran lebih diintensifkan. Kapal berlayar setiap 1,5 jam sekali, maka efektif beroperasi 16 kapal selama 24 jam, sedangkan yang siap dioperasikan 31 kapal. Artinya ada 15 kapal menunggu giliran berangkat. Kapal yang masuk daftar, usianya tua-tua rakitan tahun 1970-an hingga tahun 1980-an.
Penambahan jumlah kapal terjadi sejak 1 Maret 2018. Sebelumnya 35 kapal menjadi 37 kapal. Dari jumlah itu, 5 kapal LCT (landing craft tank). Selanjutnya di tahun 2019 ada 40 kapal. Pelayanan dari Pelabuhan Padangbai menuju Nusa Penida, Klungkung juga terjadi penambahan kapal. Semula tiga kapal masing-masing KMP Nusa Jaya Abadi dan dua kapal LCT. Kini bertambah 3 kapal LCT.
Petugas OPP (Otoritas Pelabuhan Penyeberangan) Harar, mengatakan selama ini cuaca di Selat Lombok landai, sedikit berawan, dan tidak ada ombak pantai sehingga memudahkan kapal melakukan bongkar muat di dua dermaga. Sesuai ramalan cuaca dikeluarkan BMKG Balai Besar Wilayah III Denpasar, cuaca di Selat Lombok langit berawan dengan catatan Selat Lombok bagian utara kecepatan angin 6-10 knot per jam, tinggi gelombang hanya kisaran 0,5-1 meter, dan Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin 6-25 knot per jam, dan tinggi gelombang kisaran 0,5-2 meter.
Kondisi penumpang jelang mudik lebaran masih sepi, bisa dihitung dengan jari. Kapolsek Kawasan Laut Padangbai, Kompol I Wayan Suberata, tetap melakukan penjagaan di lima pos. Pos I memeriksa surat-surat kendaraan bermotor penumpang yang baru turun dari kapal, di Pos II memeriksa surat-surat kendaraan penumpang yang hendak berangkat, sedangkan di Pos III memeriksa identitas penumpang pejalan kaki. *k16
Komentar