Dikeroyok Ducati, Marquez Lebih Ikhlas Petrucci Juara
Terlibat persaingan sengit dengan duo Ducati, Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso, Marc Marquez memilih lebih ikhlas jika Petrucci juara MotoGP Italia.
TUSCANY, Nusa Bali
Petrucci akhirnya juara di Sirkuit Mugello, Minggu (2/6) malam WITA. Rider Italia itu mengalahkan Marquez yang di peringkat kedua dengan selisih 0,043 detik.
Sepanjang balapan, tiga motor Ducati dan Honda terdepan, disusul satu motor Suzuki. Pada lima lap terakhir, Ducati menjadi pesaing terberat Marquez. Selain Petrucci, ada Andrea Dovizioso yang akhirnya finis di posisi ketiga.
Marquez secara tidak langsung lebih rela Petrucci menjadi juara ketimbang Dovizioso. Karena itu, pada lap terakhir Marquez memutuskan mati-matian untuk bertahan.
"Di lap terakhir, saya tahu Danilo di depan, saya kedua, dan Dovi ketiga. Saya memutuskan untuk bertahan. Jika saya melebar, Dovi akan memenangni balapan dan itu akan lebih buruk," kata Marquez, dikutip dari Crash.
Persaingan Marquez dengan Dovizioso memang semakin sengit. Saat ini, Marquez masih kukuh di puncak klasemen dengan 115 poin. Dovi di posisi kedua dengan 103 poin.
Apalagi sebelum balapan, Marquez memang terlibat perang dingin dengan Ducati. Marquez mengklaim Ducati sengaja menempatkan Pirro Michele untuk mengganggunya pada kualifikasi Q2.
Sebagai balasan, Marquez gantian "menyerang" Dovizioso. Ia mengaku itu merupakan strategi setelah ia merasa diikuti oleh Pirro. Strategi itu sukses dan Marquez merebut pole.
Di sisi lain, Dovizioso juga kesal dengan aksi The Baby Alien. Menurut rider Italia itu, apa yang dilakukan Marquez berlebihan. Namun, Dovi tak ingin mempermasalahkan.
Marquez sendiri mengaku bersyukur dengan pencapaiannya di MotoGP Italia. Marquez menilai, Petrucci memang layak menjadi juara.
"Balapan hari ini adalah waktunya bertahan. Kami sudah melakukannya dengan cara terbaik. Kami seperti itu dan sebenarnya menunggu untuk siap menyerang," kata Marquez. *
Petrucci akhirnya juara di Sirkuit Mugello, Minggu (2/6) malam WITA. Rider Italia itu mengalahkan Marquez yang di peringkat kedua dengan selisih 0,043 detik.
Sepanjang balapan, tiga motor Ducati dan Honda terdepan, disusul satu motor Suzuki. Pada lima lap terakhir, Ducati menjadi pesaing terberat Marquez. Selain Petrucci, ada Andrea Dovizioso yang akhirnya finis di posisi ketiga.
Marquez secara tidak langsung lebih rela Petrucci menjadi juara ketimbang Dovizioso. Karena itu, pada lap terakhir Marquez memutuskan mati-matian untuk bertahan.
"Di lap terakhir, saya tahu Danilo di depan, saya kedua, dan Dovi ketiga. Saya memutuskan untuk bertahan. Jika saya melebar, Dovi akan memenangni balapan dan itu akan lebih buruk," kata Marquez, dikutip dari Crash.
Persaingan Marquez dengan Dovizioso memang semakin sengit. Saat ini, Marquez masih kukuh di puncak klasemen dengan 115 poin. Dovi di posisi kedua dengan 103 poin.
Apalagi sebelum balapan, Marquez memang terlibat perang dingin dengan Ducati. Marquez mengklaim Ducati sengaja menempatkan Pirro Michele untuk mengganggunya pada kualifikasi Q2.
Sebagai balasan, Marquez gantian "menyerang" Dovizioso. Ia mengaku itu merupakan strategi setelah ia merasa diikuti oleh Pirro. Strategi itu sukses dan Marquez merebut pole.
Di sisi lain, Dovizioso juga kesal dengan aksi The Baby Alien. Menurut rider Italia itu, apa yang dilakukan Marquez berlebihan. Namun, Dovi tak ingin mempermasalahkan.
Marquez sendiri mengaku bersyukur dengan pencapaiannya di MotoGP Italia. Marquez menilai, Petrucci memang layak menjadi juara.
"Balapan hari ini adalah waktunya bertahan. Kami sudah melakukannya dengan cara terbaik. Kami seperti itu dan sebenarnya menunggu untuk siap menyerang," kata Marquez. *
Komentar