SMPN 1 Semarapura Raih Juara I Lomba Perpustakaan Se-Bali
Perpustakaan Widya Sastra, SMPN 1 Semarapura, Klungkung, berhasil meraih Juara I Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi Bali, yang dinilai sejak Rabu (12/6) lalu.
SEMARAPURA, NusaBali
Sekolah ini unggul dengan nilai 822, disusul peringkat II diraih SMPN 1 Kerambitan, Tabanan (nilai 798), peringkat III SMPN 3 Mengwi, Badung (nilai 722),
Juara harapan I diraih SMPN 2 Blahbatuh, Gianyar (nilai 768) dan harapan II SMPN 3 Taman Bali, Bangli (nilai 761). Penghargaan pemenang Juara I akan diserahkan di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Rabu (14/8). Sedangkan pemenang peringkat II dan seterusnya penghargaan akan diserahkan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, Kamis (15/8).
Kepala SMPN 1 Semarapura Nyoman Karyawan mengatakan bersyukur bisa lolos untuk meraih juara I dalam lomba tersebut. Adapun inovasi perpusatakaan Widya Sastra SMPN 1 Semarapura, di antaranya pojok baca, pojok kelas, duta baca, duta literasi, dan lainnya. “Hasil membaca dituangkan dalam berbagai kegiatan seperti story telling, menulis dan puisi, masatua, nyurat lontar, membuat resensi, kliping, mading, kerajinan tangan, vlog, dan film pendek,” ujar Karyawan, kepada NusaBali, Kamis (18/7)
Unsur penilaian lonba yakni pemenuhan standar nasional perpustakaan SMP dan inovasi program perpusatakaan. Lebih lanjut, Karyawan menjelaskan, salah satu program inovasi tersebut yakni yakni pojok baca sangat efektif untuk mendisiplinkan siswa. Pojok baca ini ditujukan kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah, terutama yang bersifat ringan, maka siswa yang bersangkutan wajib membaca buku.
Kemudian apa yang dibaca ditulis pada jurnal membaca. Di antaranya menulis judul buku, nama pengarang, jumlah halaman dan ringkasan isi cerita yang dinilai paling menarik. “Dengan cara seperti ini menjadi alternatif meningkatkan minat baca siswa, menambah wawasan, dan menghidari hukuman fisik,” ujar Karyawan.
Kata Kasek asal Banjar Tedung, Kelurahan Abianbase, Gianyar ini, semenjak peraturan tersebut diterapkan di SMPN 1 Semarapura pada tahun ajaran 2015/2016, upaya ini mampu memberikan dampak signifikan terhadap siswa. Secara perlahan siswa yang kerap membandel, mulai bisa diarahkan. Bagitu pula ketika jam pelajaran istirahat mereka selalu menyempatkan diri untuk membaca buku. “Kami sudah sampaikan hal ini ketika masa penerimaan peserta didik baru (PPDB). Dan setelah diterapkan tidak ada persoalan,” ujarnya.
Untuk mendukung program ini, kata dia, sudah disiapkan sejumlah sudut atau lokasi untuk membaca di sekolah. Sehingga siswa lebih mudah untuk menjangka sembari beristirahat. *wan
Juara harapan I diraih SMPN 2 Blahbatuh, Gianyar (nilai 768) dan harapan II SMPN 3 Taman Bali, Bangli (nilai 761). Penghargaan pemenang Juara I akan diserahkan di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Rabu (14/8). Sedangkan pemenang peringkat II dan seterusnya penghargaan akan diserahkan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, Kamis (15/8).
Kepala SMPN 1 Semarapura Nyoman Karyawan mengatakan bersyukur bisa lolos untuk meraih juara I dalam lomba tersebut. Adapun inovasi perpusatakaan Widya Sastra SMPN 1 Semarapura, di antaranya pojok baca, pojok kelas, duta baca, duta literasi, dan lainnya. “Hasil membaca dituangkan dalam berbagai kegiatan seperti story telling, menulis dan puisi, masatua, nyurat lontar, membuat resensi, kliping, mading, kerajinan tangan, vlog, dan film pendek,” ujar Karyawan, kepada NusaBali, Kamis (18/7)
Unsur penilaian lonba yakni pemenuhan standar nasional perpustakaan SMP dan inovasi program perpusatakaan. Lebih lanjut, Karyawan menjelaskan, salah satu program inovasi tersebut yakni yakni pojok baca sangat efektif untuk mendisiplinkan siswa. Pojok baca ini ditujukan kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah, terutama yang bersifat ringan, maka siswa yang bersangkutan wajib membaca buku.
Kemudian apa yang dibaca ditulis pada jurnal membaca. Di antaranya menulis judul buku, nama pengarang, jumlah halaman dan ringkasan isi cerita yang dinilai paling menarik. “Dengan cara seperti ini menjadi alternatif meningkatkan minat baca siswa, menambah wawasan, dan menghidari hukuman fisik,” ujar Karyawan.
Kata Kasek asal Banjar Tedung, Kelurahan Abianbase, Gianyar ini, semenjak peraturan tersebut diterapkan di SMPN 1 Semarapura pada tahun ajaran 2015/2016, upaya ini mampu memberikan dampak signifikan terhadap siswa. Secara perlahan siswa yang kerap membandel, mulai bisa diarahkan. Bagitu pula ketika jam pelajaran istirahat mereka selalu menyempatkan diri untuk membaca buku. “Kami sudah sampaikan hal ini ketika masa penerimaan peserta didik baru (PPDB). Dan setelah diterapkan tidak ada persoalan,” ujarnya.
Untuk mendukung program ini, kata dia, sudah disiapkan sejumlah sudut atau lokasi untuk membaca di sekolah. Sehingga siswa lebih mudah untuk menjangka sembari beristirahat. *wan
Komentar