Satpol PP Gagal Evakuasi ODGJ
Wakil Komandan Regu Satpol PP Karangasem I Gede Wana bersama delapan anggotanya gagal mengevakuasi ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) di Banjar Kalanganyar, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis (1/8) siang.
AMLAPURA, NusaBali
Rencananya ODGJ Ni Nyoman Sadia, 65, dari Banjar Kalanganyar dievakuasi untuk diserahkan ke Dinas Sosial Karangasem agar mendapatkan penanganan di RSJ Bali di Bangli. Hanya sang anak, I Nengah Budiasa, menolak ibunya diajak ke RSJ dan memilih untuk diobati di rumahnya.
Anggota Satpol PP mendatangi Banjar Kalanganyar, Desa Gegelang atas laporan dari Perbekel Desa Gegelang Dewa Komang Parwata. Perbekel minta bantuan penanganan ODGJ karena meresahkan masyarakat. Sempat merusak palinggih di setra Desa Adat Gegelang dan membakar gubuk di tengah sawah. Ni Nyoman Sadia yang mengenakan kebaya kuning dan kain batik sempat diajak dialog dan tidak melakukan perlawanan. Sebelum dievakuasi, Satpol PP minta izin kepada I Nengah Budiasa. “Saya menolak ibu saya diajak ke RSJ. Saya memilih pengobatannya di rumah saja,” jelas Nengah Budiasa.
Atas penolakan itu, maka petugas Satpol PP kembali ke kantor. “Keluarga korban tidak mengizinkan dibawa ke Dinas Sosial untuk mendapat penanganan lebih lanjut di RSJ,” ungkap Gede Wana. Terpisah, Kepala Dinas Sosial Ni Ketut Pupa Kumari mengatakan, selama ini ODGJ yang diantar ke RSJ atas seizin keluarganya. Bahkan keluarganya ikut mengantar ke RSJ. “Sudah ada ODGJ yang kami tangani dan antar ke RSJ, semuanya itu atas seizin keluarganya,” ungkap Puspa Kumari. *k16
Anggota Satpol PP mendatangi Banjar Kalanganyar, Desa Gegelang atas laporan dari Perbekel Desa Gegelang Dewa Komang Parwata. Perbekel minta bantuan penanganan ODGJ karena meresahkan masyarakat. Sempat merusak palinggih di setra Desa Adat Gegelang dan membakar gubuk di tengah sawah. Ni Nyoman Sadia yang mengenakan kebaya kuning dan kain batik sempat diajak dialog dan tidak melakukan perlawanan. Sebelum dievakuasi, Satpol PP minta izin kepada I Nengah Budiasa. “Saya menolak ibu saya diajak ke RSJ. Saya memilih pengobatannya di rumah saja,” jelas Nengah Budiasa.
Atas penolakan itu, maka petugas Satpol PP kembali ke kantor. “Keluarga korban tidak mengizinkan dibawa ke Dinas Sosial untuk mendapat penanganan lebih lanjut di RSJ,” ungkap Gede Wana. Terpisah, Kepala Dinas Sosial Ni Ketut Pupa Kumari mengatakan, selama ini ODGJ yang diantar ke RSJ atas seizin keluarganya. Bahkan keluarganya ikut mengantar ke RSJ. “Sudah ada ODGJ yang kami tangani dan antar ke RSJ, semuanya itu atas seizin keluarganya,” ungkap Puspa Kumari. *k16
Komentar