Pemuda Blasteran Prancis Lolos Masuk Akmil
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa taruna akademi militer (Akmil) keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie memenuhi syarat untuk menjadi taruna Akmil di Magelang, Jawa Tengah.
JAKARTA, NusaBali
Dia menyebut Enzo adalah WNI dan telah lolos syarat baik dari tes fisik mau pun psikologi. Diketahui, Enzo menjadi perbincangan di media sosial setelah videonya beredar luas. "Dilihat dari seleksinya memenuhi syarat, yang viral itu pull up-nya, larinya, ya itu dihitung semua secara fisik kemudian psikologinya semuanya memenuhi syarat," kata Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8).
Hadi menegaskan bahwa Enzo merupakan warga negara Indonesia, bukan warga negara asing. Karenanya, Enzo boleh menjadi calon prajurit TNI dengan menempuh pendidikan sebagai taruna di Akmil.
Enzo merupakan putra dari pasangan Jean Paul Francois Allie asal Paris, Prancis dan Siti Hajah Tilaria asal Sumatera Utara. Enzo tinggal di Prancis sejak lahir. Kemudian, dia pindah ke Indonesia di usia 13 tahun usai sang ayah meninggal dunia.
"Statusnya WNI karena mulai dari pendaftaran persyaratannya (berstatus WNI) itu jadi diterima. Dari persyaratan saja masuk ke militer harus WNI, kita berbicara masalah persyaratan," ungkap Hadi.
Enzo Zenz Allie sendiri tak bisa menutupi rasa bahagianya setelah lolos seleksi Calon Taruna Akmil TNI. Dia bersyukur cita-citanya sejak kecil terwujud.
"Saya merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan saya sebagai Capratar. Terima kasih (Mama) yang telah mengurus saya selama ini, terima kasih banyak," kata Enzo, seperti dikutip detik dari situs resmi TNI AD, Selasa (6/8/2019).
Enzo mengaku mengetahui Akmil TNI dari Ibundanya Siti Hadiati Nahriah. Remaja yang besar di Perancis itu kemudian pindah ke Indonesia pada tahun 2014 dan melanjutkan pendidikan di Tanah Air.
"Saya tahu Akmil dari Ibu, ketika SMP, saya pindah ke Indonesia tahun 2014 untuk melanjutkan SMP," kata Enzo.
Pada saat TK, lanjut Aspers Kasad Mayjen TNI Heri Wiranto, Enzo memiliki kemauan keras untuk menjadi Taruna Akmil. Terbukti saat masih TK di Ecole Sain Joseph, Enzo terlihat memakai baju loreng motif TNI di acara carnaval di Cherbourg France.
"Yaitu, Enzo Zenz Allie, yang bersangkutan merupakan anak yatim yang memiliki kemauan keras untuk menjadi Taruna (Akmil)," kata Heri. *
Hadi menegaskan bahwa Enzo merupakan warga negara Indonesia, bukan warga negara asing. Karenanya, Enzo boleh menjadi calon prajurit TNI dengan menempuh pendidikan sebagai taruna di Akmil.
Enzo merupakan putra dari pasangan Jean Paul Francois Allie asal Paris, Prancis dan Siti Hajah Tilaria asal Sumatera Utara. Enzo tinggal di Prancis sejak lahir. Kemudian, dia pindah ke Indonesia di usia 13 tahun usai sang ayah meninggal dunia.
"Statusnya WNI karena mulai dari pendaftaran persyaratannya (berstatus WNI) itu jadi diterima. Dari persyaratan saja masuk ke militer harus WNI, kita berbicara masalah persyaratan," ungkap Hadi.
Enzo Zenz Allie sendiri tak bisa menutupi rasa bahagianya setelah lolos seleksi Calon Taruna Akmil TNI. Dia bersyukur cita-citanya sejak kecil terwujud.
"Saya merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan saya sebagai Capratar. Terima kasih (Mama) yang telah mengurus saya selama ini, terima kasih banyak," kata Enzo, seperti dikutip detik dari situs resmi TNI AD, Selasa (6/8/2019).
Enzo mengaku mengetahui Akmil TNI dari Ibundanya Siti Hadiati Nahriah. Remaja yang besar di Perancis itu kemudian pindah ke Indonesia pada tahun 2014 dan melanjutkan pendidikan di Tanah Air.
"Saya tahu Akmil dari Ibu, ketika SMP, saya pindah ke Indonesia tahun 2014 untuk melanjutkan SMP," kata Enzo.
Pada saat TK, lanjut Aspers Kasad Mayjen TNI Heri Wiranto, Enzo memiliki kemauan keras untuk menjadi Taruna Akmil. Terbukti saat masih TK di Ecole Sain Joseph, Enzo terlihat memakai baju loreng motif TNI di acara carnaval di Cherbourg France.
"Yaitu, Enzo Zenz Allie, yang bersangkutan merupakan anak yatim yang memiliki kemauan keras untuk menjadi Taruna (Akmil)," kata Heri. *
Komentar