Pelari Asal Jepang Tewas Setelah Ambruk ke Aspal
Lari Maybank Bali Marathon Telan Nyawa Lagi
Event tahunan lari internasional ‘MayBank Bali Marathon VIII 2019’ di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra kawasam Gianyar, Minggu (8/9) pagi, kembali menelan korban nyawa.
GIANYAR, NusaBali
Kali ini, korbannya adalah pelari asal Jepang, Atsushi Ono, 58. Ini merupakan korban nyawa kedua setelah Kepala Divisi Bank Mandiri Taspen Cabang Denpasar, Denny Handayono, 50, yang tewas dalam ajang ‘MayBank Bali Marathon VII 2018’ lalu.
Korban Atsushi Ono meregang nyawa setelah tumbang saat melintas di sebelah selatan Puri Blahbatuh, Desa/Kecamatan Blahbatuh, tepatnya Jalan Wisma Gajah Mada Blahbatuh, Minggu pagi pukul 09.15 Wita. Begitu jatuh ke aspal setelah sempoyongan, pelari berusia 58 tahun ini sebetulnya langsung diberikan pertolongan oleh tim medis PMI Gianyar. Kebetulan, mobil ambulans PMI stanby di sekitar Puri Blahbatuh.
Sayangnya, nyawa Atsushi Ono tidak bisa diselamatkan. Pelari dengan nomor dada 1117 untuk kategori Full Marathon ini keburu meninggal dunia saat dilarikan ke RS Kasih Ibu di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh.
Kepala Markas PMI Gianyar, I Made Gede Lokayasa, melihat langsung ketika korban Atsushi Ono, pelari asal Jepang yang beralamat di Jalan Alam Elok 6/35 Cluster Ivory Livo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat tersebut sempoyongan, lalu ambruk ke aspal. Gede Lokayasa pun langsung menghampiri korban bersama 4 petugas PMI Gianyar lainnya.
"Begitu jatuh, kami langsung mengevakuasi korban ke trotoar untuk diberikan penanganan medis. Kami tangani berempat, termasuk dengan dokternya," jelas Gede Lokayasa kepada NusaBali.
Kemudian, tim medis PMI Gianyar memeriksa napas dan denyut nadi korban. "Saat kami periksa, sudah tidak ada denyut nadi dan henti napas. Kami pun melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pijit jantung. Korban dipijit jantung lima siklus dalam satu menit dan dikasi Oksigen," katanya.
Beberapa saat setelah diberikan tindakan, menurut Gede Lokayasa, pelari Jepang ini sempat bernapas lagi. "Setelah mulai bernapas, korban kami pindahkan ke dalam ambulans dan kembali dilakukan RJP sampai dibawa ke RS Kasih Ibu. Namun, sampai di rumah sakit korban dinyatakan sudah meninggal," terang Gede Lokayasa.
Dikonfirmasi terpisah, Dirut RS Kasih Ibu, dr Ngurah Buana, menjelaskan pelari Jepang tersebut belum sempat diberikan penanganan medis di rumah sakit, karena datang sudah dalam keadaan meninggal dunia. "Tidak sempat dirawat. Karena datang sudah dalam kondisi meninggal,” kata dr Ngurah Buana.
Sedangkan Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Ketut Dwikora, mengatakan korban Atsushi Ono diduga ambruk hingga meninggal, karena kelelahan dan detak jantungnya melemah saat lari terlalu jauh. "Korbannya sudah umur juga," papar Kompol Ketut Dwikora.
Lomba lari internasional ‘MayBank Bali Marathon VIII 2019’ kemarin diikuti sekitar 11.600 pelari dari 50 negara, termasuk Indonesia, dengan melombakan tiga kategori: 10 K, 21 K (Half Marathon), dan 42 K (Full Marathon). Untuk kategori 10 K, digelar di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra melintasi Jalan Siyut-Jalan Tulikup-hingga finish di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra. Sedangkan untuk kategori 21 K mengambil start di Jalan Prof Dr Ida Bagus Mantra menuju Jalan Siyut-Jalan Tulikup-Jalan Astina Timur Gianyar-Jalan Bypass Dharma Giri Gianyar-Jalan Sakura Gianyar-Jalan Pantai Lebih-hingga finish di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra.
Untuk kategori 42 K (Full Marathon), start di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra menuju Jalan Gelgel Jumpai (Klungkung)-Jalan Takmung (Klungkung)-Jalan Tegal Besar-Jalan Astina Timur Gianyar-Jalan Bypass Dharma Giri Gianyar-Jalan Udayana-Jalan Sakura-Jalan Pantai Lebih-hingga finish di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra tepatnya depan Bali Safari and Marine Park (Desa Lebih, Kecamatan Gianyar).
Setehun sebelumnya, lari internasional ‘MayBank Bali Marathon 2018’ di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra kawasam Gianyar, 8 Septeber 2018, juga menelan korban nyawa. Korbannya kala itu adalah Kepala Divisi Bank Mandiri Taspen Cabang Denpasar, Denny Handayono. Korban Denny Handayono awalnya jatuh pingsan menjelang garis finish lari 10 kilometer di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra tepat sebelah selatan Bali Safari and Marine Park, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, pagi pukul 07.30 Wita.
Korban Denny Handayono sempat mendapatkan penanganan awal dalam mobil PMI. Namun, karena kondisinya kritis, korban dibawa ke RS Kasih Ibu di Desa Saba. Tim medis kami di RS Kasih Ibu menerima pasien sudah dalam kondisi nadi tidak berdenyut dan tak ada napas. Meski demikian, tim medis tetap melakukan tindakan resusitasi selama 30 menit. Namun, nyawa petinggi Bank Mandiri Taspen tersebut tidak terselamatkan.
Kala itu, secara keseluruhan ada 5 pasien korban lari ‘Maybank Bali Marathon 2018’ yang dilarikan ke RS Kasih Ibu di Desa Saba, termasuk Denny Handayono. Sedangkan 2 pasien lagi dibawa ke RS dalam kondisi kelelahanan luar biasa, sementara 1 pasien mengalami keseleo ringan, dan 1 pasien lagi asal Malaysia yang mengalami patah tulang kaki. *nvi
Kali ini, korbannya adalah pelari asal Jepang, Atsushi Ono, 58. Ini merupakan korban nyawa kedua setelah Kepala Divisi Bank Mandiri Taspen Cabang Denpasar, Denny Handayono, 50, yang tewas dalam ajang ‘MayBank Bali Marathon VII 2018’ lalu.
Korban Atsushi Ono meregang nyawa setelah tumbang saat melintas di sebelah selatan Puri Blahbatuh, Desa/Kecamatan Blahbatuh, tepatnya Jalan Wisma Gajah Mada Blahbatuh, Minggu pagi pukul 09.15 Wita. Begitu jatuh ke aspal setelah sempoyongan, pelari berusia 58 tahun ini sebetulnya langsung diberikan pertolongan oleh tim medis PMI Gianyar. Kebetulan, mobil ambulans PMI stanby di sekitar Puri Blahbatuh.
Sayangnya, nyawa Atsushi Ono tidak bisa diselamatkan. Pelari dengan nomor dada 1117 untuk kategori Full Marathon ini keburu meninggal dunia saat dilarikan ke RS Kasih Ibu di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh.
Kepala Markas PMI Gianyar, I Made Gede Lokayasa, melihat langsung ketika korban Atsushi Ono, pelari asal Jepang yang beralamat di Jalan Alam Elok 6/35 Cluster Ivory Livo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat tersebut sempoyongan, lalu ambruk ke aspal. Gede Lokayasa pun langsung menghampiri korban bersama 4 petugas PMI Gianyar lainnya.
"Begitu jatuh, kami langsung mengevakuasi korban ke trotoar untuk diberikan penanganan medis. Kami tangani berempat, termasuk dengan dokternya," jelas Gede Lokayasa kepada NusaBali.
Kemudian, tim medis PMI Gianyar memeriksa napas dan denyut nadi korban. "Saat kami periksa, sudah tidak ada denyut nadi dan henti napas. Kami pun melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pijit jantung. Korban dipijit jantung lima siklus dalam satu menit dan dikasi Oksigen," katanya.
Beberapa saat setelah diberikan tindakan, menurut Gede Lokayasa, pelari Jepang ini sempat bernapas lagi. "Setelah mulai bernapas, korban kami pindahkan ke dalam ambulans dan kembali dilakukan RJP sampai dibawa ke RS Kasih Ibu. Namun, sampai di rumah sakit korban dinyatakan sudah meninggal," terang Gede Lokayasa.
Dikonfirmasi terpisah, Dirut RS Kasih Ibu, dr Ngurah Buana, menjelaskan pelari Jepang tersebut belum sempat diberikan penanganan medis di rumah sakit, karena datang sudah dalam keadaan meninggal dunia. "Tidak sempat dirawat. Karena datang sudah dalam kondisi meninggal,” kata dr Ngurah Buana.
Sedangkan Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Ketut Dwikora, mengatakan korban Atsushi Ono diduga ambruk hingga meninggal, karena kelelahan dan detak jantungnya melemah saat lari terlalu jauh. "Korbannya sudah umur juga," papar Kompol Ketut Dwikora.
Lomba lari internasional ‘MayBank Bali Marathon VIII 2019’ kemarin diikuti sekitar 11.600 pelari dari 50 negara, termasuk Indonesia, dengan melombakan tiga kategori: 10 K, 21 K (Half Marathon), dan 42 K (Full Marathon). Untuk kategori 10 K, digelar di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra melintasi Jalan Siyut-Jalan Tulikup-hingga finish di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra. Sedangkan untuk kategori 21 K mengambil start di Jalan Prof Dr Ida Bagus Mantra menuju Jalan Siyut-Jalan Tulikup-Jalan Astina Timur Gianyar-Jalan Bypass Dharma Giri Gianyar-Jalan Sakura Gianyar-Jalan Pantai Lebih-hingga finish di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra.
Untuk kategori 42 K (Full Marathon), start di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra menuju Jalan Gelgel Jumpai (Klungkung)-Jalan Takmung (Klungkung)-Jalan Tegal Besar-Jalan Astina Timur Gianyar-Jalan Bypass Dharma Giri Gianyar-Jalan Udayana-Jalan Sakura-Jalan Pantai Lebih-hingga finish di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra tepatnya depan Bali Safari and Marine Park (Desa Lebih, Kecamatan Gianyar).
Setehun sebelumnya, lari internasional ‘MayBank Bali Marathon 2018’ di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra kawasam Gianyar, 8 Septeber 2018, juga menelan korban nyawa. Korbannya kala itu adalah Kepala Divisi Bank Mandiri Taspen Cabang Denpasar, Denny Handayono. Korban Denny Handayono awalnya jatuh pingsan menjelang garis finish lari 10 kilometer di Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra tepat sebelah selatan Bali Safari and Marine Park, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, pagi pukul 07.30 Wita.
Korban Denny Handayono sempat mendapatkan penanganan awal dalam mobil PMI. Namun, karena kondisinya kritis, korban dibawa ke RS Kasih Ibu di Desa Saba. Tim medis kami di RS Kasih Ibu menerima pasien sudah dalam kondisi nadi tidak berdenyut dan tak ada napas. Meski demikian, tim medis tetap melakukan tindakan resusitasi selama 30 menit. Namun, nyawa petinggi Bank Mandiri Taspen tersebut tidak terselamatkan.
Kala itu, secara keseluruhan ada 5 pasien korban lari ‘Maybank Bali Marathon 2018’ yang dilarikan ke RS Kasih Ibu di Desa Saba, termasuk Denny Handayono. Sedangkan 2 pasien lagi dibawa ke RS dalam kondisi kelelahanan luar biasa, sementara 1 pasien mengalami keseleo ringan, dan 1 pasien lagi asal Malaysia yang mengalami patah tulang kaki. *nvi
Komentar