Rai Mantra Jadi Pembicara di Markas PBB
Paparkan Keberhasilan Pembangunan Berlandaskan Tri Hita Karana
Para peserta memberikan apresiasi kepada Rai Mantra atas keberhasilan pembangunan di Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara dalam pembangunan Smart City berlandaskan Tri Hita Karana mendapat apresiasi beragam kalangan. Bahkan, keberhasilan ini menjadikan Denpasar sukses menyabet penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) nomor satu di Indonesia kategori kota besar dari Litbang Kompas.
Atas keberhasilan tersebut, Kota Denpasar menjadi daya tarik dunia internasional. Dimana, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra diundang menjadi pembicara di Markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB ) di Vienna Austria serangkaian Bridge For Cities 4.0 Connecting Cities Throught The New Yang dibuka langsung Direktur Jendral UNIDO Mr Li Yong beberapa waktu lalu.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Austria, Darmansjah Djumala. Turut mendampingi Walikota Denpasar, Kepala Bappeda, I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Made Erwin Suryadarma Sena, Kabag Kerjasama, Laxmy Saraswati, dan Kabid Ekonomi Kreatif, I Wayan Hendaryana.
Dihadapan 800 perwakilan kota dunia yang tergabung dalam United Nation Industry Development Organisation (UNIDO ), Walikota Rai Mantra menjelaskan tentang Filosofi budaya Tri Hita Karana yang menjadi dasar pijakan dalam melaksanakan pembangunan di Kota Denpasar. Disamping itu, bagaimana Denpasar mampu menjalin hubungan yang harmonis dan sinergis dengan tetap memperkuat budaya dan menyambut hangat hadirnya teknologi di era 4.0 ini. Dimana Tri Hita Karana merupakan tiga sebab kebahagian sejati dengan membangun harmonisasi komponen manusia, alam/lingkungan dan Tuhan.
“Tri Hita karana ini sebagai pemandu kami untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan di Kota Denpasar yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs ),”jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, SDGs dicapai melalui inovasi pembangunan Denpasar Smart City yang identik dengan upaya mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bijak. Dalam konsep ini juga mengandung makna efisiensi, trasparansi, akuntabilitas dengan tetap mengutamakan pelayanan prima bagi masyarakat.
Berbagai inovasi pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan inovasi baru seperti halnya system pengelolaan lingkungan dengan melibatkan Pemerintah, NGO, Swasta , Bank, masyarakat dan sekolah yang dikenal dengan Si Darling. “Jadi Si Darling ini tujuannya membangun kesadaran bersama agar peduli terhadap lingkungan,“ kata Rai Mantra yang disambut riuh tepuk tangan dari peserta.
Selain Denpasar Smart City, fokus pembangunan juga diarahkan pada Denpasar Creative City dan Denpasar Haritage City. “Disamping Smart City Denpasar Creative City membangun ekosistem ekonomi kreatif dengan melihbatkan semua pihak dan membangun infrastruktur ekonomi kreatif, Denpasar Haritage menjaga budaya yang bersifat tangiable dan intangiable sebagai modal dasar pembangunan, sehingga terciptakanya ekosistem yang saling menguatkan antara pengembangan pariwisata dan pemajuan kebudayaan. “ ungkap Rai Mantra.
Dikatakan bahwa hadirnya Badan Kreatif (Bekraf) di Kota Denpasar juga sangat memperkuat ekonomi kreatif dan digitalisasi. "Itulah sebabnya dalam acaranya ini Kota Denpasar juga terlibat dalam pameran inovasi 4.0 dengan menampilkan creative economy dan digitalisasi yang sudah diterapkan di Denpasar," ungkapnya.
Salah satu perserta Chairman Word Trade Center Warsawa Polandia, Jaques Tourel memberikan apresiasi kepada Walikota Denpasar atas keberhasilan pembangunan di Kota Denpasar. Bahkan pihaknya berkeinginan menjalin kerjasama dengan Pemkot Denpasar, khususnya dalam bidang pariwisata dan budaya.
“Tentunya kami berencana melaksanakan kerjasama Sister City terkait misi budaya dan promosi pariwisata Kota Krakow Polandia dengan Kota Denpasar,” ungkapnya.
Sementara, apresiasi juga turut datang dari Managing Director Eco Consulting and Enginering Vienna Austria, Dr Yousef Mesimani, dimana pihaknya sangat mengagumi program manajemen sampah dan lingkungan Si darling dan Eco River di Kota Denpasar. *mis
Atas keberhasilan tersebut, Kota Denpasar menjadi daya tarik dunia internasional. Dimana, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra diundang menjadi pembicara di Markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB ) di Vienna Austria serangkaian Bridge For Cities 4.0 Connecting Cities Throught The New Yang dibuka langsung Direktur Jendral UNIDO Mr Li Yong beberapa waktu lalu.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Austria, Darmansjah Djumala. Turut mendampingi Walikota Denpasar, Kepala Bappeda, I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Made Erwin Suryadarma Sena, Kabag Kerjasama, Laxmy Saraswati, dan Kabid Ekonomi Kreatif, I Wayan Hendaryana.
Dihadapan 800 perwakilan kota dunia yang tergabung dalam United Nation Industry Development Organisation (UNIDO ), Walikota Rai Mantra menjelaskan tentang Filosofi budaya Tri Hita Karana yang menjadi dasar pijakan dalam melaksanakan pembangunan di Kota Denpasar. Disamping itu, bagaimana Denpasar mampu menjalin hubungan yang harmonis dan sinergis dengan tetap memperkuat budaya dan menyambut hangat hadirnya teknologi di era 4.0 ini. Dimana Tri Hita Karana merupakan tiga sebab kebahagian sejati dengan membangun harmonisasi komponen manusia, alam/lingkungan dan Tuhan.
“Tri Hita karana ini sebagai pemandu kami untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan di Kota Denpasar yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs ),”jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, SDGs dicapai melalui inovasi pembangunan Denpasar Smart City yang identik dengan upaya mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bijak. Dalam konsep ini juga mengandung makna efisiensi, trasparansi, akuntabilitas dengan tetap mengutamakan pelayanan prima bagi masyarakat.
Berbagai inovasi pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan inovasi baru seperti halnya system pengelolaan lingkungan dengan melibatkan Pemerintah, NGO, Swasta , Bank, masyarakat dan sekolah yang dikenal dengan Si Darling. “Jadi Si Darling ini tujuannya membangun kesadaran bersama agar peduli terhadap lingkungan,“ kata Rai Mantra yang disambut riuh tepuk tangan dari peserta.
Selain Denpasar Smart City, fokus pembangunan juga diarahkan pada Denpasar Creative City dan Denpasar Haritage City. “Disamping Smart City Denpasar Creative City membangun ekosistem ekonomi kreatif dengan melihbatkan semua pihak dan membangun infrastruktur ekonomi kreatif, Denpasar Haritage menjaga budaya yang bersifat tangiable dan intangiable sebagai modal dasar pembangunan, sehingga terciptakanya ekosistem yang saling menguatkan antara pengembangan pariwisata dan pemajuan kebudayaan. “ ungkap Rai Mantra.
Dikatakan bahwa hadirnya Badan Kreatif (Bekraf) di Kota Denpasar juga sangat memperkuat ekonomi kreatif dan digitalisasi. "Itulah sebabnya dalam acaranya ini Kota Denpasar juga terlibat dalam pameran inovasi 4.0 dengan menampilkan creative economy dan digitalisasi yang sudah diterapkan di Denpasar," ungkapnya.
Salah satu perserta Chairman Word Trade Center Warsawa Polandia, Jaques Tourel memberikan apresiasi kepada Walikota Denpasar atas keberhasilan pembangunan di Kota Denpasar. Bahkan pihaknya berkeinginan menjalin kerjasama dengan Pemkot Denpasar, khususnya dalam bidang pariwisata dan budaya.
“Tentunya kami berencana melaksanakan kerjasama Sister City terkait misi budaya dan promosi pariwisata Kota Krakow Polandia dengan Kota Denpasar,” ungkapnya.
Sementara, apresiasi juga turut datang dari Managing Director Eco Consulting and Enginering Vienna Austria, Dr Yousef Mesimani, dimana pihaknya sangat mengagumi program manajemen sampah dan lingkungan Si darling dan Eco River di Kota Denpasar. *mis
Komentar