Polisi Serahkan Haposan ke Keluarga
Acungkan Pisau ke Wisatawan di Pantai Kuta
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Haposan Sinaga, 30, (bukan Frans Alexander Parulian Sinaga seperti ditulis sebelumnya, Red) diserahkan kepada keluarganya setelah beberapa saat diamankan di Mapolsek Kuta, Senin (16/9) malam.
MANGUPURA, NusaBali
Pelepasan pria asal Sumatera Utara tersebut setelah keluarganya datang ke Polsek Kuta beberapa saat usai diamankan.
Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu I Putu Ika Prabawa dikonfirmasi, Selasa (17/9), mengungkapkan pria yang membuat takut pengunjung Pantai Kuta, benar-benar gangguan jiwa. Pada Senin malam salah seorang pria bernama Frans Alexander Parulian Sinaga yang mengaku kakak Haposan datang ke Polsek Kuta. Kepada polisi Sinaga bercerita bahwa Haposan baru keluar dari RSJ Bali di Bangli pada Mei 2019.
“Dia sudah diserahkan kepada keluarganya dengan penjamin adalah kakaknya, Frans Alexander Parulian Sinaga. Ternyata memang benar Haposan ini sedang sakit. Dia baru keluar dari RSJ Bangli empat bulan yang lalu. Kami menyerahkan yang bersangkutan kepada keluarga untuk memerhatikannya dan tidak berbuat ulah,” tutur Iptu Ika Prabawa.
Iptu Ika Prabawa menceritakan pria berbadan kurus itu diamankan polisi karena dianggap membahayakan pengunjung Pantai Kuta. Haposan membawa sebilah pisau dapur. Diketahui Haposan datang ke Pantai Kuta sekitar pukul 17.30 Wita, dan membuat pengunjung ketakutan.
Karena mengganggu kenyamanan dan ketenteraman, Haposan diamankan penjaga pantai ke Pos Polisi QR 3 untuk dilakukan interogasi. Pada saat diinterogasi Haposan mengaku dari Medan tapi namanya tidak tahu. Saat digeledah tubuhnya, polisi tidak menemukan identitas apapun.
“Ditanya dari mana dapat pisau dijawab tidak tahu. Makanya dia dibawa ke Polsek Kuta. Sekitar pukul 18.30 Wita kakaknya datang. Kakaknya itu mengaku kalau adiknya itu sedang sakit. Setelah keluar dari RSJ Bangli, Haposan tinggal di Jalan Bypass Ngurah Rai samping Benoa Square Gang Buntu Kelan, Kecamatan Kuta, Badung,” tandas Iptu Ika Prabawa. *pol
Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu I Putu Ika Prabawa dikonfirmasi, Selasa (17/9), mengungkapkan pria yang membuat takut pengunjung Pantai Kuta, benar-benar gangguan jiwa. Pada Senin malam salah seorang pria bernama Frans Alexander Parulian Sinaga yang mengaku kakak Haposan datang ke Polsek Kuta. Kepada polisi Sinaga bercerita bahwa Haposan baru keluar dari RSJ Bali di Bangli pada Mei 2019.
“Dia sudah diserahkan kepada keluarganya dengan penjamin adalah kakaknya, Frans Alexander Parulian Sinaga. Ternyata memang benar Haposan ini sedang sakit. Dia baru keluar dari RSJ Bangli empat bulan yang lalu. Kami menyerahkan yang bersangkutan kepada keluarga untuk memerhatikannya dan tidak berbuat ulah,” tutur Iptu Ika Prabawa.
Iptu Ika Prabawa menceritakan pria berbadan kurus itu diamankan polisi karena dianggap membahayakan pengunjung Pantai Kuta. Haposan membawa sebilah pisau dapur. Diketahui Haposan datang ke Pantai Kuta sekitar pukul 17.30 Wita, dan membuat pengunjung ketakutan.
Karena mengganggu kenyamanan dan ketenteraman, Haposan diamankan penjaga pantai ke Pos Polisi QR 3 untuk dilakukan interogasi. Pada saat diinterogasi Haposan mengaku dari Medan tapi namanya tidak tahu. Saat digeledah tubuhnya, polisi tidak menemukan identitas apapun.
“Ditanya dari mana dapat pisau dijawab tidak tahu. Makanya dia dibawa ke Polsek Kuta. Sekitar pukul 18.30 Wita kakaknya datang. Kakaknya itu mengaku kalau adiknya itu sedang sakit. Setelah keluar dari RSJ Bangli, Haposan tinggal di Jalan Bypass Ngurah Rai samping Benoa Square Gang Buntu Kelan, Kecamatan Kuta, Badung,” tandas Iptu Ika Prabawa. *pol
Komentar