BBMKG Keluarkan Warning, Nelayan Tetap Melaut
Tinggi Gelombang Capai 4 Meter Dalam Dua Hari Kedepan
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan warning terkait tingginya gelombang di perairan Selatan Bali dalam dua hari kedepan.
MANGUPURA, NusaaBali
Bahkan, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter. BMKG berharap para nelayan mempertimbangkan kondisi itu sebelum melaut. Selain itu, para pelaku usaha wisata bahari juga agar selalu memperhatikan informasi terkini dari BMKG.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III, Imam Fatchurochman menerangkan, imbauan adanya gelombang tinggi ini setelah pihaknya menganalisa adanya pergerakan udara bagian selatan Bali yang cukup kencang. Hal inilah menyebabkan gelombang tinggi dengan perkiraan 2,5 hingga 4 meter terjadi di sekitaran selatan Bali khususnya wilayah Nusa Dua, Pecatu, Ungasan dan perairan Selatan Nusa Penida. Selain itu, dampak dari pegerakan angin ini juga menimbulkan gelombang di perairan lainnya seperti laut Bali, laut Sumbawa, selat Bali bagian selatan, selat Lombok dan Selat Alas bagian selatan. "Memang gelombang tinggi ini masih disebabkan oleh faktor tekanan angin yang masih menguat dari tinggi ke rendah di selatan Bali. Sehingga, dampaknya memang berpengaruh pada ketinggian gelombang," ungkapnya Jumat (4/10)
Lebih jauh dirincikannya, gelombang tinggi di selatan Bali ini diprediksi masih berlangsung hingga dua hari kedepan atau hingga Minggu (6/10). Untuk itu, Imam berharap para nelayan khususnya Kedonganan, Nusa Dua dan sekitarnya untuk perlu mewaspadai adanya gelombang tinggi ini. Pun para pelaku wisata bahari juga diharapkan bisa menyesuaikan kondisi gelombang di lapangan saat beraktivitas. Hal ini semata untuk menekan resiko kecelakaan yang disebabkan oleh faktor gelombang tinggi ini. "Tentu cuaca ini sangat beresiko terhadap aktivitas nelayan, wisata bahari dan juga kapal penumpang. Sehingga perlu diwaspadai untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa," harapnya.
Imbauan yang dikeluarkan pihak BBMKG ini tidak berdampak langsung dengan aktivitas para nelayan di Kedonganan. Seperti halnya pantauan pada Jumat (4/10). Dimana, sejumlah nelayan tetap turun melaut untuk mencari ikan, meski gelombang diprediksi mencapai 4 meter. "Kalau imbauan tetap kita waspadai. Meski begitu, tidak membuat kita nelayan disini untuk tidak melaut. Tadi sudah ada yang turun (melaut) lebih dulu, kita baru turun sore ini," aku Ahmad, 46, sesaat sebelum melaut. *dar
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III, Imam Fatchurochman menerangkan, imbauan adanya gelombang tinggi ini setelah pihaknya menganalisa adanya pergerakan udara bagian selatan Bali yang cukup kencang. Hal inilah menyebabkan gelombang tinggi dengan perkiraan 2,5 hingga 4 meter terjadi di sekitaran selatan Bali khususnya wilayah Nusa Dua, Pecatu, Ungasan dan perairan Selatan Nusa Penida. Selain itu, dampak dari pegerakan angin ini juga menimbulkan gelombang di perairan lainnya seperti laut Bali, laut Sumbawa, selat Bali bagian selatan, selat Lombok dan Selat Alas bagian selatan. "Memang gelombang tinggi ini masih disebabkan oleh faktor tekanan angin yang masih menguat dari tinggi ke rendah di selatan Bali. Sehingga, dampaknya memang berpengaruh pada ketinggian gelombang," ungkapnya Jumat (4/10)
Lebih jauh dirincikannya, gelombang tinggi di selatan Bali ini diprediksi masih berlangsung hingga dua hari kedepan atau hingga Minggu (6/10). Untuk itu, Imam berharap para nelayan khususnya Kedonganan, Nusa Dua dan sekitarnya untuk perlu mewaspadai adanya gelombang tinggi ini. Pun para pelaku wisata bahari juga diharapkan bisa menyesuaikan kondisi gelombang di lapangan saat beraktivitas. Hal ini semata untuk menekan resiko kecelakaan yang disebabkan oleh faktor gelombang tinggi ini. "Tentu cuaca ini sangat beresiko terhadap aktivitas nelayan, wisata bahari dan juga kapal penumpang. Sehingga perlu diwaspadai untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa," harapnya.
Imbauan yang dikeluarkan pihak BBMKG ini tidak berdampak langsung dengan aktivitas para nelayan di Kedonganan. Seperti halnya pantauan pada Jumat (4/10). Dimana, sejumlah nelayan tetap turun melaut untuk mencari ikan, meski gelombang diprediksi mencapai 4 meter. "Kalau imbauan tetap kita waspadai. Meski begitu, tidak membuat kita nelayan disini untuk tidak melaut. Tadi sudah ada yang turun (melaut) lebih dulu, kita baru turun sore ini," aku Ahmad, 46, sesaat sebelum melaut. *dar
Komentar