Musim Kemarau, Permohonan Air Bersih Meningkat
Permohonan air bersih di Karangasem semakin meningkat saat musim kemarau. PMI dan BPBD terus salurkan air bersih kepada warga yang membutuhkan.
AMLAPURA, NusaBali
Terbaru, BPBD salurkan air bersih ke Banjar Ijo Gading, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem dan PMO bawa air ke Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Senin (7/10).
PMI Karangasem bawa 5.000 liter air untuk 390 KK di Banjar Muntigunung. Namun kebutuhan air bersih sangat tinggi. “Kemampuan kami hanya melayani satu mobil tangki satu kali dalam satu hari karena jarak tempuhnya cukup jauh,” ungkap Koordinator PMI Karangasem, I Wayan Aryawan. PMI mengawali dengan memenuhi 1 cubang air. Selanjutnya Kelian Banjar Muntigunung I Ketut Lanus koordinasikan pembagian bantuan air itu.
Penduduk Banjar Muntigunung sebanyak 5.671 jiwa. Selama ini krama Banjar Muntigunung mendapatkan air dari Danau Batur, Bangli, dengan cara diangkat. Namun sejak Agustus 2019 terjadi gangguan sehingga kesulitan air bersih. “Kami akan datang lagi membawa bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang kesulitan air bersih,” jelasnya. Kesulitan air bersih juga dialami karma di 13 banjar lainnya di Desa Tianyar Barat.
Kelian Banjar Muntigunung, Ketut Lanus mengapresiasi perhatian PMI membawakan air bersih. “Di sini cubang-cubang milik warga telah kering sejak Agustus 2019. Setiap tahun Agustus-Desember warga kesulitan air bersih selama musim panas,” katanya. Mengatasi kesulitan air, selama musim panas warga biasanya membeli per mobil tangki Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Harga air tergantung lokasi yang dituju.
Salah seorang krama Banjar Muntigunung I Made Sutama mengaku selama musim panas membeli air per mobil tangki isi 4.000 liter Rp 200.000. Air itu bisa digunakan untuk 15 hari. “Saya gunakan empat orang dan satu ekor sapi,” kata Made Sutama. Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa kirimkan 10.000 liter untuk kebutuhan 65 KK di Banjar Ijo Gading. “Warga sudah lama mengajukan permohonan air bersih. Kami baru bisa mendistribusikannnya,” ungkap Ida Bagus Ketut Arimbawa. *k16
PMI Karangasem bawa 5.000 liter air untuk 390 KK di Banjar Muntigunung. Namun kebutuhan air bersih sangat tinggi. “Kemampuan kami hanya melayani satu mobil tangki satu kali dalam satu hari karena jarak tempuhnya cukup jauh,” ungkap Koordinator PMI Karangasem, I Wayan Aryawan. PMI mengawali dengan memenuhi 1 cubang air. Selanjutnya Kelian Banjar Muntigunung I Ketut Lanus koordinasikan pembagian bantuan air itu.
Penduduk Banjar Muntigunung sebanyak 5.671 jiwa. Selama ini krama Banjar Muntigunung mendapatkan air dari Danau Batur, Bangli, dengan cara diangkat. Namun sejak Agustus 2019 terjadi gangguan sehingga kesulitan air bersih. “Kami akan datang lagi membawa bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang kesulitan air bersih,” jelasnya. Kesulitan air bersih juga dialami karma di 13 banjar lainnya di Desa Tianyar Barat.
Kelian Banjar Muntigunung, Ketut Lanus mengapresiasi perhatian PMI membawakan air bersih. “Di sini cubang-cubang milik warga telah kering sejak Agustus 2019. Setiap tahun Agustus-Desember warga kesulitan air bersih selama musim panas,” katanya. Mengatasi kesulitan air, selama musim panas warga biasanya membeli per mobil tangki Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Harga air tergantung lokasi yang dituju.
Salah seorang krama Banjar Muntigunung I Made Sutama mengaku selama musim panas membeli air per mobil tangki isi 4.000 liter Rp 200.000. Air itu bisa digunakan untuk 15 hari. “Saya gunakan empat orang dan satu ekor sapi,” kata Made Sutama. Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa kirimkan 10.000 liter untuk kebutuhan 65 KK di Banjar Ijo Gading. “Warga sudah lama mengajukan permohonan air bersih. Kami baru bisa mendistribusikannnya,” ungkap Ida Bagus Ketut Arimbawa. *k16
Komentar