Gedung SMPN 5 Abiansemal Batal Dibangun Tahun Ini
Pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal batal dilakukan tahun ini.
MANGUPURA, NusaBali
Pembatalan pembangunan gedung sekolah yang rencananya didirikan di bekas Pasar Kerta Sari atau Pasar Latu yang terletak di Banjar Dirgahayu, Gerih, Kecamatan Abiansemal, lantaran keterbatasan anggaran. Pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal tersebut akan dianggarkan lagi oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung pada 2020 mendatang.
Pembatalan pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal terlihat aneh. Hal itu lantaran rencana pembangunan sudah masuk proses tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada Mei 2019 lalu. Tender bahkan bersamaan dengan pembangunan gedung SMPN 6 Mengwi yang berlokasi di Banjar Jempayah, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi. Berdasarkan dokumen tender, masing-masing sekolah nilai pagu anggaran mencapai Rp 15 miliar.
Namun, ternyata pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal justru batal. Sementara, pembangunan gedung SMPN 6 Mengwi terus lanjut dan sekarang dalam proses pengerjaan. Ditarget pembangunan gedung SMPN 6 Mengwi rampung pada akhir 2019.
Kepala Disdikpora Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, saat dikonfirmasi membenarkan pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal tak jadi digarap tahun 2019. “Karena ada berbagai pertimbangan, jadi pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal kami ditunda. Tapi untuk SMPN 6 Mengwi tetap lanjut,” kata Astika, Kamis (10/10).
Astika mengakui, pertimbangan yang menyebabkan pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal terpaksa ditunda lantaran persoalan anggaran. Seperti diketahui, sejumlah kegiatan hampir di semua perangkat daerah dirasionalisasi, sebab pendapatan tidak sesuai target. “Iya, karena masalah anggaran saja jadi ditunda. Tapi tahun depan kami akan ajukan lagi pembangunannya,” kata Astika.
Meski pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal batal dibangun, pihaknya memastikan tidak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Hal itu karena untuk sementara siswa meminjam tempat di sekolah dasar (SD) terdekat.
“Untuk sementara siswa SMPN 5 Abiansemal pinjam tempat di SD 1 dan SD 5 Abiansemal untuk kegiatan belajarnya. Begitu juga SMPN 6 Mengwi juga pinjam tempat di SD 2 Kekeran,” ungkapnya.
Disinggung apakah penundaan pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal terkait dengan polemik di tengah masyarakat, sebab ada beberapa pedagang menolak jika harus pindah dari Pasar Kertha Sari, Astika tegas membantah. “Tidak ada kaitan dengan itu, dari awal sudah kita tetapkan kalau pembangunan di tempat itu (Pasar Kertha Sari),” kata Astika.
Sementara, Kepala SMPN 5 Abiansemal I Gusti Agung Gede Karyawan, memastikan kegiatan belajar siswa yang kini sudah masuk tahun kedua berjalan dengan efektif, meski saat ini masih meminjam tempat. Kegiatan belajar dilakukan siang hingga sore hari, atau dari pukul 12.30 Wita sampai 17.30 Wita.
“Tahun ini adalah tahun kedua. Total siswa kami sebanyak 308 orang. Kelas VII sebanyak 166 siswa (di SD 1 Abiansemal) dan kelas VIII sebanyak 142 siswa (di SD 5 Abiansemal),” ungkapnya.
Walau kegiatan belajar mengajar berlangsung normal, namun pihaknya berharap pembangunan gedung baru bisa segera dilakukan. Mengingat pada tahun ajaran baru nanti, otomatis jumlah siswa bertambah, sehingga tentu membutuhkan kelas lagi. “Ya, mudah-mudahan bisa segera dibangun sekolah barunya, supaya kami tidak wara-wiri lagi. Terlebih nanti bila ada kelas IX, kan akan mengikuti UNBK, jadi butuh laboratorium juga,” tandasnya.
“Termasuk kalau ada siswa kelas IX, kami harus melakukan pemantapan juga. Tentu akan efektif bila punya gedung sendiri,” imbuh Karyawan.
Seperti diketahui, Pemkab Badung mendirikan sebanyak lima SMP negeri baru sejak tahun ajaran 2018/2019. Meliputi SMPN 5 Abiansemal, SMPN 6 Mengwi, SMPN 7 Mengwi, SMPN 3 Kuta Utara, dan SMPN 3 Kuta. Namun, sekolah tersebut kini statusnya masih meminjam tempat di SD terdekat atau satu atap dengan sekolah lain. SMPN 5 Abiansemal saat ini meminjam di SD 1 dan SD 5 Abiansemal, SMPN 6 Mengwi pinjam tempat di SD 2 Kekeran, SMPN 7 Mengwi di SD 4 Cemagi, SMPN 3 Kuta Utara di SD 1 dan SD 2 Kerobokan Kelod, dan SMPN 3 Kuta di SD 1 Kedonganan. *asa
Pembatalan pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal terlihat aneh. Hal itu lantaran rencana pembangunan sudah masuk proses tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada Mei 2019 lalu. Tender bahkan bersamaan dengan pembangunan gedung SMPN 6 Mengwi yang berlokasi di Banjar Jempayah, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi. Berdasarkan dokumen tender, masing-masing sekolah nilai pagu anggaran mencapai Rp 15 miliar.
Namun, ternyata pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal justru batal. Sementara, pembangunan gedung SMPN 6 Mengwi terus lanjut dan sekarang dalam proses pengerjaan. Ditarget pembangunan gedung SMPN 6 Mengwi rampung pada akhir 2019.
Kepala Disdikpora Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, saat dikonfirmasi membenarkan pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal tak jadi digarap tahun 2019. “Karena ada berbagai pertimbangan, jadi pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal kami ditunda. Tapi untuk SMPN 6 Mengwi tetap lanjut,” kata Astika, Kamis (10/10).
Astika mengakui, pertimbangan yang menyebabkan pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal terpaksa ditunda lantaran persoalan anggaran. Seperti diketahui, sejumlah kegiatan hampir di semua perangkat daerah dirasionalisasi, sebab pendapatan tidak sesuai target. “Iya, karena masalah anggaran saja jadi ditunda. Tapi tahun depan kami akan ajukan lagi pembangunannya,” kata Astika.
Meski pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal batal dibangun, pihaknya memastikan tidak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Hal itu karena untuk sementara siswa meminjam tempat di sekolah dasar (SD) terdekat.
“Untuk sementara siswa SMPN 5 Abiansemal pinjam tempat di SD 1 dan SD 5 Abiansemal untuk kegiatan belajarnya. Begitu juga SMPN 6 Mengwi juga pinjam tempat di SD 2 Kekeran,” ungkapnya.
Disinggung apakah penundaan pembangunan gedung SMPN 5 Abiansemal terkait dengan polemik di tengah masyarakat, sebab ada beberapa pedagang menolak jika harus pindah dari Pasar Kertha Sari, Astika tegas membantah. “Tidak ada kaitan dengan itu, dari awal sudah kita tetapkan kalau pembangunan di tempat itu (Pasar Kertha Sari),” kata Astika.
Sementara, Kepala SMPN 5 Abiansemal I Gusti Agung Gede Karyawan, memastikan kegiatan belajar siswa yang kini sudah masuk tahun kedua berjalan dengan efektif, meski saat ini masih meminjam tempat. Kegiatan belajar dilakukan siang hingga sore hari, atau dari pukul 12.30 Wita sampai 17.30 Wita.
“Tahun ini adalah tahun kedua. Total siswa kami sebanyak 308 orang. Kelas VII sebanyak 166 siswa (di SD 1 Abiansemal) dan kelas VIII sebanyak 142 siswa (di SD 5 Abiansemal),” ungkapnya.
Walau kegiatan belajar mengajar berlangsung normal, namun pihaknya berharap pembangunan gedung baru bisa segera dilakukan. Mengingat pada tahun ajaran baru nanti, otomatis jumlah siswa bertambah, sehingga tentu membutuhkan kelas lagi. “Ya, mudah-mudahan bisa segera dibangun sekolah barunya, supaya kami tidak wara-wiri lagi. Terlebih nanti bila ada kelas IX, kan akan mengikuti UNBK, jadi butuh laboratorium juga,” tandasnya.
“Termasuk kalau ada siswa kelas IX, kami harus melakukan pemantapan juga. Tentu akan efektif bila punya gedung sendiri,” imbuh Karyawan.
Seperti diketahui, Pemkab Badung mendirikan sebanyak lima SMP negeri baru sejak tahun ajaran 2018/2019. Meliputi SMPN 5 Abiansemal, SMPN 6 Mengwi, SMPN 7 Mengwi, SMPN 3 Kuta Utara, dan SMPN 3 Kuta. Namun, sekolah tersebut kini statusnya masih meminjam tempat di SD terdekat atau satu atap dengan sekolah lain. SMPN 5 Abiansemal saat ini meminjam di SD 1 dan SD 5 Abiansemal, SMPN 6 Mengwi pinjam tempat di SD 2 Kekeran, SMPN 7 Mengwi di SD 4 Cemagi, SMPN 3 Kuta Utara di SD 1 dan SD 2 Kerobokan Kelod, dan SMPN 3 Kuta di SD 1 Kedonganan. *asa
Komentar