Hampir Seribu Kasus Nyantol Listrik di Buleleng
Pihak PLN menargetkan tahun ini bisa menuntaskan masalah overspanning.
SINGARAJA, NusaBali
Kasus overspanning atau nyantol listrik secara liar hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi PLN Area Bali Utara. Bahkan hasil cross chek di lapangan, angkanya hampir mencapai seribu sambungan. PLN pun menargetkan menuntaskan masalah ove spanning di akhir tahun ini.
Manajer PLN ULP Singaraja, Ketut Dody Darmawan dihubungi Jumat (11/10/2019) kemarin, menjelaskan kasus overspanning meski sangat berbahaya bagi keselamatan nyawa, masih banyak dijumpai di sejumlah daerah di Buleleng. Dia menyebutkan jika jumlah terakhir yang terpantau mencapai 900 sambungan.
“Yang kami temukan di lapangan banyak kabel yang satuan yang tidak standar nyangkut di pohon-pohon, ini sangat berbahaya, sehingga tak jarang kita dengar kasus orang kesetrum di kebun atau di ladang. Itu yang sedang kami tuntaskan demi keselamatan masyarakat,” ujar Dody.
Selain juga overspanning juga kerap kali memicu korsleting listrik yang dapat berakibat fatal bagi keselamatan jiwa dan harta benda. Mengatasi hal tersebut petugas PLN masih terus melakukan penjajagan dan pendekatan kepada masyarakat yang masuk dalam daftar overspanning.
Hanya saja dari kasus overspanning yang ditemukan di lapangan memang rata-rata dilakukan oleh masyarakat kurang mampu. PLN juga menyebut memberikan kemudahan dan keringanan biaya pasang listrik kepada masyarakat tersebut. Biaya pemasangan sambungan listrik baru hanya dikenakan setengah harga untuk KK yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT). Rumah mereka pun sudah dapat dialiri listrik dengan standar keamanan kelistrikan dari PLN dengan biaya Rp 650 ribu dengan daya 450 VA. “Kami juga berikan kemudahan dengan dicicil 3 atau 6 kali dan ada juga paket instalasi murah, ini khusus untuk masyarakat yang masuk dalam BDT,” imbuh dia.
Sejumlah kemudahan yang diberikan itu dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat memiliki sambungan listrik pribadi, yang keselamatannya juga terjamin. Dirinya pun berharap dengan adanya program kemudahan yang diberikan oleh PLN dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat yang belum memiliki sambungan listrik mandiri. *k23
Manajer PLN ULP Singaraja, Ketut Dody Darmawan dihubungi Jumat (11/10/2019) kemarin, menjelaskan kasus overspanning meski sangat berbahaya bagi keselamatan nyawa, masih banyak dijumpai di sejumlah daerah di Buleleng. Dia menyebutkan jika jumlah terakhir yang terpantau mencapai 900 sambungan.
“Yang kami temukan di lapangan banyak kabel yang satuan yang tidak standar nyangkut di pohon-pohon, ini sangat berbahaya, sehingga tak jarang kita dengar kasus orang kesetrum di kebun atau di ladang. Itu yang sedang kami tuntaskan demi keselamatan masyarakat,” ujar Dody.
Selain juga overspanning juga kerap kali memicu korsleting listrik yang dapat berakibat fatal bagi keselamatan jiwa dan harta benda. Mengatasi hal tersebut petugas PLN masih terus melakukan penjajagan dan pendekatan kepada masyarakat yang masuk dalam daftar overspanning.
Hanya saja dari kasus overspanning yang ditemukan di lapangan memang rata-rata dilakukan oleh masyarakat kurang mampu. PLN juga menyebut memberikan kemudahan dan keringanan biaya pasang listrik kepada masyarakat tersebut. Biaya pemasangan sambungan listrik baru hanya dikenakan setengah harga untuk KK yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT). Rumah mereka pun sudah dapat dialiri listrik dengan standar keamanan kelistrikan dari PLN dengan biaya Rp 650 ribu dengan daya 450 VA. “Kami juga berikan kemudahan dengan dicicil 3 atau 6 kali dan ada juga paket instalasi murah, ini khusus untuk masyarakat yang masuk dalam BDT,” imbuh dia.
Sejumlah kemudahan yang diberikan itu dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat memiliki sambungan listrik pribadi, yang keselamatannya juga terjamin. Dirinya pun berharap dengan adanya program kemudahan yang diberikan oleh PLN dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat yang belum memiliki sambungan listrik mandiri. *k23
Komentar