Warga Bantas Dibantu 10.000 Liter Air
Warga Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu, Karangasem mendapatkan bantuan 10.000 liter air bersih, Selasa (15/10).
AMLAPURA, NusaBali
Bantuan dari BPBD Karangasem itu baru bisa memenuhi 2 cubang untuk keperluan 24 kepala keluarga (KK). Bantuan diterima Perbekel Desa Baturinggit, I Nengah Nirka. Warga diimbau irit menggunakan air selama musim kemarau.
Desa Baturinggit dengan penduduk 5.906 jiwa mewilayahi tiga banjar yakni Banjar Bantas, Banjar Baturinggit Kaja, dan Banjar Baturinggit Kelod. Sedangkan Banjar Bantas berpenduduk 2.709 jiwa mengalami krisis air sejak Agustus 2019. Warga Banjar Bantas memohon bantuan air ke pemerintah atas rekomendasi dari Perbekel Baturinggit I Nengah Nirka. Lokasi Banjar Bantas dekat lereng Gunung Agung dan jauh dari mata air. “Kami bawakan 10.000 liter air agar bisa digunakan untuk sebulan,” ungkap Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Menurut Ida Bagus Ketut Arimbawa, rata-rata di wilayah Kecamatan Kubu bagian atas kesulitan air bersih, sehingga daftar antre mohon bantuan air masih panjang. “Kami tetap akan berikan pelayanan dengan menggunakan dua mobil tangki. Air yang kami bawa layak minum, standar milik Perumda Tirta Tohlangkir. Air yang kami bawa untuk keperluan memasak, mandi, dan mencuci,” katanya. Ditegaskan, BPBD tidak berikan bantuan air untuk ternak. Masyarakat diimbau hemat menggunakan air selama musim panas.
Camat Kubu Nyoman Suratika mengapresiasi bantuan air dari BPBD Karangasem untuk warga yang mengalami kekeringan, terutama daerah bagian atas. “Bagi yang membutuhkan bantuan air agar mengajukan usulan ke kelian banjar, diteruskan rekomendasinya ke perbekel dan camat. Sehingga bantuannya cepat datang dan tepat sasaran,” katanya. Daerah atas yang terus digencarkan bantuannya meliputi Desa Tianyar Barat, Desa Ban, dan sekitarnya. Secara geografis, cukup jauh dari jalan raya. “Salah satunya di Banjar Muntigunung Kangin yang selama ini warga beli air per mobil tangki Rp 400.000,” imbuhnya. Dikatakan, pemerintah berupaya memberikan pelayanan untuk meringankan beban masyarakat yang selama ini kesannya hasil kerjanya habis untuk beli air. *k16
Desa Baturinggit dengan penduduk 5.906 jiwa mewilayahi tiga banjar yakni Banjar Bantas, Banjar Baturinggit Kaja, dan Banjar Baturinggit Kelod. Sedangkan Banjar Bantas berpenduduk 2.709 jiwa mengalami krisis air sejak Agustus 2019. Warga Banjar Bantas memohon bantuan air ke pemerintah atas rekomendasi dari Perbekel Baturinggit I Nengah Nirka. Lokasi Banjar Bantas dekat lereng Gunung Agung dan jauh dari mata air. “Kami bawakan 10.000 liter air agar bisa digunakan untuk sebulan,” ungkap Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Menurut Ida Bagus Ketut Arimbawa, rata-rata di wilayah Kecamatan Kubu bagian atas kesulitan air bersih, sehingga daftar antre mohon bantuan air masih panjang. “Kami tetap akan berikan pelayanan dengan menggunakan dua mobil tangki. Air yang kami bawa layak minum, standar milik Perumda Tirta Tohlangkir. Air yang kami bawa untuk keperluan memasak, mandi, dan mencuci,” katanya. Ditegaskan, BPBD tidak berikan bantuan air untuk ternak. Masyarakat diimbau hemat menggunakan air selama musim panas.
Camat Kubu Nyoman Suratika mengapresiasi bantuan air dari BPBD Karangasem untuk warga yang mengalami kekeringan, terutama daerah bagian atas. “Bagi yang membutuhkan bantuan air agar mengajukan usulan ke kelian banjar, diteruskan rekomendasinya ke perbekel dan camat. Sehingga bantuannya cepat datang dan tepat sasaran,” katanya. Daerah atas yang terus digencarkan bantuannya meliputi Desa Tianyar Barat, Desa Ban, dan sekitarnya. Secara geografis, cukup jauh dari jalan raya. “Salah satunya di Banjar Muntigunung Kangin yang selama ini warga beli air per mobil tangki Rp 400.000,” imbuhnya. Dikatakan, pemerintah berupaya memberikan pelayanan untuk meringankan beban masyarakat yang selama ini kesannya hasil kerjanya habis untuk beli air. *k16
Komentar