Gianyar Ajukan Cok Ace Jadi Tandem Koster
Sekretaris Pusat Analisa dan Pengendali Situasi DPP PDIP, Rieke Diah Pitaloka, juga dukung Wayan Koster maju ke Bali Satu
Kecuali Denpasar, 8 DPC PDIP Bulat Dukung KBS
GIANYAR, NusaBali
Dukungan PDIP untuk mengusung Dr Ir Wayan Koster MM sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018 nyaris bulat, setelah Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Gianyar dan PDIP Bangli yang digelar bersamaan, Jumat (15/7), juga ajukan aspirasi serupa. Khusus DPC PDIP Gianyar, mereka menginginkan mantan Bupati Tjokorda Oka Artha ardhana Sukawati alias Cok Ace menjadi pendamping Wayan Koster di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali.
Dari 9 DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali yang semuanya telah melaksanakan Rakercab sejak sepekan lalu, hanya DPC PDIP Denpasar yang belum mengarahkan dukungan kepada Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali yang notabene anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode) sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Sedangkan 8 daerah lainnya, sudah bulat usung Koster Bali Satu (KBS), yakni DPC PDIP Badung, DPC PDIP Tabanan, DPC PDIP Buleleng, DPC PDIP Jembrana, DPC PDIP Karangasem, DPC PDIP Klungkung, DPC PDIP Bangli, dan DPC PDIP Gianyar.
Dalam Rakercab PDIP Gianyar yang digelar di Sekretariat Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Jumat sore, Ketua DPC PDIP Gianyar Made Agus Mahayastra tegas-tegas menyatakan usung Wayan Koster maju sebagai Cagub Bali 2018. Menurut Agus Mahayastra, PDIP Gianyar total mendukung Koster untuk merebut jabatan Bali Satu.
“Tapi, saya mewakili teman-teman mulai dari tingkat Anak Ranting hingga DPC PDIP Gianyar, ingin memiliki Gubernur Bali dengan Wakil Gubernur yang berasal dari Kabupaten Gianyar. Nah, siapa Calon Wakil Gubernur Bali dari Gianyar itu, silakan dengan penafsiran masing-masing,” ujar Agus Mahayastra yang kini menjabat Wakil Bupati Gianyar 2013-2018.
Agus Mahayastra menyatakan, seluruh kader PDIP di Bali hampir bulat mendukung Koster, hingga muncul ikon KBS. Tinggal sekarang siapa pendamping Koster di Bali Dua (Wakil Gubernur). Menurut Agus Mahayastra, dirinya sudah mengkonsultasi dengan politisi sepuh PDIP yang juga Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata, soal figur asal Gumi Seni yang didorong maju mendampingi Koster sebagai Cawagub Bali 2018.
Dari konsultasi tersebut, kata dia, Agung Bharata juga sependapat agar putra-putra terbaik Gianyar dicalonkan menjadi tandem Koster, baik dari kalangan kader PDIP maupun non kader. “KBS di Gianyar sudah dikenal luas. Saya harap pemasangan Calon Wakil Gubernur asal Gianyar bisa jadi kenyataan. Karena, dengan langkah itu, PDIP bisa memenangkan secara maksimal Pilkada Gianyar 2018 dan Pilgub Bali 2018,” tandas politisi PDIP asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Di sisi lain, jajaran kader PDIP Gianyar menginginkan mantan Bupati Tjokorda Oka Arttha Ardhana Sukawati alias Cok Ace yang diusung mendampingi Koster sebagai Cawagub Bali 2018. Cok Ace adalah tokoh asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dan kini menjabat sebagai Ketua BPD PHRI Bali. “Siapa lagi, kalau bukan Cok Ace yang dimaksudkan Pak Ketua DPC PDIP (Agus Mahayastra, Red),” ujar sejumlah kader di arena Rakercab PDIP Gianyar kemarin.
Mereka menilai sangat masuk akal harapan usung tokoh dari Gianyar seperti Cok Ace sebagai Cawagub Bali pendamping Koster. Sebab, harapan itu menjadi bagian penting dalam strategi untuk memenangkan pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman) yang bakal diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Gianyar di Pilkada 2018. Strategi usung Cok Ace dampingi Koster ini ini sekaligus untuk memecah kekuatan Tjokorda Ngurah Suyagnya alias Cok Wah-Ida Bagus Gaga Adi Saputra (Paket CGT) yang kemungkinan bakal jadi lawan Paket Aman di Pilkada Gianyar 2018. Cok Wah adalah tokoh muda dari Puri Agung Ubud, yang masih kerabat Cok Ace.
Sementara, Wayan Koster mengakui, kecuali DPC PDIP Denpasar, 8 DPC PDIP lainnya se-Bali sudah bulat telor mendukung KBS. Menurut Koster, kemunculan dukungan ini adalah inisiatif para kader Banteng. “Awalnya, saya larang dukungan untuk KBS itu, tapi aspirasinya malah semakin kuat. Namun, dukung-mendukung ini tetap ada mekanisme,” papar Koster seusai membuka Rakercab PDIP Gianyar, kemarin sore.
Terkait harapan kader PDIP Gianyar agar KBS berpaket dengan Cawagub dari Gumi Seni, menurut Koster, hal itu masuk akal. Sebab, untuk memenangkan Pilgub Bali, harus mengkaji peta perimbangan wilayah dukungan. “Saya kan asal Buleleng (Bali Utara), maka Calon Wakil Gurbernur-nya dari Bali Selatan (termasuk dari Gianyar, Red),” tegas nakhoda partai asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Namun, lanjut Koster, terkait figur yang pantas mendampingi dirinya sebagai Cawagub Bali, tentu harus didiskusikan matang. “Jika saya memang ditugaskan partai, saya siap lahir bathin,” papar Koster. Suami dari dramawati Ni Putu Putri Suastini ini meyakini Gianyar dan Buleleng akan menjadi pendukung terkuat saat dirinya maju ke Pilgub Bali, Juni 2018 mendatang. Alasannya, di dua kabupaten dengan jumlah penduduk besar itu, Koster selama ini intens turun ke lapangan terutama memfasilitasi dana bantuan pusat kepada desa-desa adat.
Koster mengakui tantangan terberat PDIP dalam Pilgub Bali 2018 nanti adalah me-ngkonsolidasikan dukungan dengan parpol lain dalam bentuk koalisi. “PDIP terbuka untuk koalisi, sepanjang mitra koalisi tidak menentukan usungan Calon Wakil Gubernur. Karena, PDIP tidak hanya ingin menang Pilkada, tapi juga harus kuat dalam mewujudkan Program Pembangunan Nasional Semesta Berencana di Bali,” jelas politisi-akademisi bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini.
Khusus untuk Pilkada Gianyar 2018 dan Pilgub Bali 2018, Koster menargetkan paket calon yang diusung PDIP bisa meraih kemenangan di atas 70 persen. “Mudah-mudahan, kami menang untuk Pilkada Gianyar 2018. Karena itu, kader PDIP jangan hanya semangat saat Rakercab, selanjutnya kendor. Kader yang tak sanggup lebih baik mundur dari kepengurusan. Saya tak ingin kekalahan Pilkada Klungkung 2013 terulang karena kadernya loyo,” Koster mengingatkan.
Sementara itu, Sekretaris Pusat Analisa dan Pengendali Situasi DPP PDIP, Rieke ‘Oneng’ Diah Pitaloka, juga hadir ke acara pembukaan Rakercab PDIP Gianyar, Jumat sore. Acara pembukaan Rakercab PDIP bertema ‘Memilih Jalan Tri Sakti’ ini juga dihadiri Sekretaris DPD PDIP Bali IGN Jaya Negara, Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama, serta para Ketua DPC PDIP se-Bali termasuk Nyoman Giri Prasta (Ketua DPC PDIP Badung yang kini menjabat Bupati Badung 2016-2021).
Rieke Diah Pitaloka menyatakan dukungan kepada Wayan Koster maju sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. “Pak Koster ini orangnya kecil, tapi nyalinya besar. Bersama Pak Koster, tidak terlalu sulit bagi PDIP memenangkan Pilkada di Bali, karena sudah terbukti dalam kegiatan-kegiatan sebelumnya,” puji mantan Calon Gubernur Jawa Barat di Pilgub 2013 yang juga ekan Koster di DPR RI ini. 7 lsa
GIANYAR, NusaBali
Dukungan PDIP untuk mengusung Dr Ir Wayan Koster MM sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018 nyaris bulat, setelah Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Gianyar dan PDIP Bangli yang digelar bersamaan, Jumat (15/7), juga ajukan aspirasi serupa. Khusus DPC PDIP Gianyar, mereka menginginkan mantan Bupati Tjokorda Oka Artha ardhana Sukawati alias Cok Ace menjadi pendamping Wayan Koster di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali.
Dari 9 DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali yang semuanya telah melaksanakan Rakercab sejak sepekan lalu, hanya DPC PDIP Denpasar yang belum mengarahkan dukungan kepada Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali yang notabene anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode) sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Sedangkan 8 daerah lainnya, sudah bulat usung Koster Bali Satu (KBS), yakni DPC PDIP Badung, DPC PDIP Tabanan, DPC PDIP Buleleng, DPC PDIP Jembrana, DPC PDIP Karangasem, DPC PDIP Klungkung, DPC PDIP Bangli, dan DPC PDIP Gianyar.
Dalam Rakercab PDIP Gianyar yang digelar di Sekretariat Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Jumat sore, Ketua DPC PDIP Gianyar Made Agus Mahayastra tegas-tegas menyatakan usung Wayan Koster maju sebagai Cagub Bali 2018. Menurut Agus Mahayastra, PDIP Gianyar total mendukung Koster untuk merebut jabatan Bali Satu.
“Tapi, saya mewakili teman-teman mulai dari tingkat Anak Ranting hingga DPC PDIP Gianyar, ingin memiliki Gubernur Bali dengan Wakil Gubernur yang berasal dari Kabupaten Gianyar. Nah, siapa Calon Wakil Gubernur Bali dari Gianyar itu, silakan dengan penafsiran masing-masing,” ujar Agus Mahayastra yang kini menjabat Wakil Bupati Gianyar 2013-2018.
Agus Mahayastra menyatakan, seluruh kader PDIP di Bali hampir bulat mendukung Koster, hingga muncul ikon KBS. Tinggal sekarang siapa pendamping Koster di Bali Dua (Wakil Gubernur). Menurut Agus Mahayastra, dirinya sudah mengkonsultasi dengan politisi sepuh PDIP yang juga Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata, soal figur asal Gumi Seni yang didorong maju mendampingi Koster sebagai Cawagub Bali 2018.
Dari konsultasi tersebut, kata dia, Agung Bharata juga sependapat agar putra-putra terbaik Gianyar dicalonkan menjadi tandem Koster, baik dari kalangan kader PDIP maupun non kader. “KBS di Gianyar sudah dikenal luas. Saya harap pemasangan Calon Wakil Gubernur asal Gianyar bisa jadi kenyataan. Karena, dengan langkah itu, PDIP bisa memenangkan secara maksimal Pilkada Gianyar 2018 dan Pilgub Bali 2018,” tandas politisi PDIP asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Di sisi lain, jajaran kader PDIP Gianyar menginginkan mantan Bupati Tjokorda Oka Arttha Ardhana Sukawati alias Cok Ace yang diusung mendampingi Koster sebagai Cawagub Bali 2018. Cok Ace adalah tokoh asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dan kini menjabat sebagai Ketua BPD PHRI Bali. “Siapa lagi, kalau bukan Cok Ace yang dimaksudkan Pak Ketua DPC PDIP (Agus Mahayastra, Red),” ujar sejumlah kader di arena Rakercab PDIP Gianyar kemarin.
Mereka menilai sangat masuk akal harapan usung tokoh dari Gianyar seperti Cok Ace sebagai Cawagub Bali pendamping Koster. Sebab, harapan itu menjadi bagian penting dalam strategi untuk memenangkan pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman) yang bakal diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Gianyar di Pilkada 2018. Strategi usung Cok Ace dampingi Koster ini ini sekaligus untuk memecah kekuatan Tjokorda Ngurah Suyagnya alias Cok Wah-Ida Bagus Gaga Adi Saputra (Paket CGT) yang kemungkinan bakal jadi lawan Paket Aman di Pilkada Gianyar 2018. Cok Wah adalah tokoh muda dari Puri Agung Ubud, yang masih kerabat Cok Ace.
Sementara, Wayan Koster mengakui, kecuali DPC PDIP Denpasar, 8 DPC PDIP lainnya se-Bali sudah bulat telor mendukung KBS. Menurut Koster, kemunculan dukungan ini adalah inisiatif para kader Banteng. “Awalnya, saya larang dukungan untuk KBS itu, tapi aspirasinya malah semakin kuat. Namun, dukung-mendukung ini tetap ada mekanisme,” papar Koster seusai membuka Rakercab PDIP Gianyar, kemarin sore.
Terkait harapan kader PDIP Gianyar agar KBS berpaket dengan Cawagub dari Gumi Seni, menurut Koster, hal itu masuk akal. Sebab, untuk memenangkan Pilgub Bali, harus mengkaji peta perimbangan wilayah dukungan. “Saya kan asal Buleleng (Bali Utara), maka Calon Wakil Gurbernur-nya dari Bali Selatan (termasuk dari Gianyar, Red),” tegas nakhoda partai asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Namun, lanjut Koster, terkait figur yang pantas mendampingi dirinya sebagai Cawagub Bali, tentu harus didiskusikan matang. “Jika saya memang ditugaskan partai, saya siap lahir bathin,” papar Koster. Suami dari dramawati Ni Putu Putri Suastini ini meyakini Gianyar dan Buleleng akan menjadi pendukung terkuat saat dirinya maju ke Pilgub Bali, Juni 2018 mendatang. Alasannya, di dua kabupaten dengan jumlah penduduk besar itu, Koster selama ini intens turun ke lapangan terutama memfasilitasi dana bantuan pusat kepada desa-desa adat.
Koster mengakui tantangan terberat PDIP dalam Pilgub Bali 2018 nanti adalah me-ngkonsolidasikan dukungan dengan parpol lain dalam bentuk koalisi. “PDIP terbuka untuk koalisi, sepanjang mitra koalisi tidak menentukan usungan Calon Wakil Gubernur. Karena, PDIP tidak hanya ingin menang Pilkada, tapi juga harus kuat dalam mewujudkan Program Pembangunan Nasional Semesta Berencana di Bali,” jelas politisi-akademisi bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini.
Khusus untuk Pilkada Gianyar 2018 dan Pilgub Bali 2018, Koster menargetkan paket calon yang diusung PDIP bisa meraih kemenangan di atas 70 persen. “Mudah-mudahan, kami menang untuk Pilkada Gianyar 2018. Karena itu, kader PDIP jangan hanya semangat saat Rakercab, selanjutnya kendor. Kader yang tak sanggup lebih baik mundur dari kepengurusan. Saya tak ingin kekalahan Pilkada Klungkung 2013 terulang karena kadernya loyo,” Koster mengingatkan.
Sementara itu, Sekretaris Pusat Analisa dan Pengendali Situasi DPP PDIP, Rieke ‘Oneng’ Diah Pitaloka, juga hadir ke acara pembukaan Rakercab PDIP Gianyar, Jumat sore. Acara pembukaan Rakercab PDIP bertema ‘Memilih Jalan Tri Sakti’ ini juga dihadiri Sekretaris DPD PDIP Bali IGN Jaya Negara, Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama, serta para Ketua DPC PDIP se-Bali termasuk Nyoman Giri Prasta (Ketua DPC PDIP Badung yang kini menjabat Bupati Badung 2016-2021).
Rieke Diah Pitaloka menyatakan dukungan kepada Wayan Koster maju sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. “Pak Koster ini orangnya kecil, tapi nyalinya besar. Bersama Pak Koster, tidak terlalu sulit bagi PDIP memenangkan Pilkada di Bali, karena sudah terbukti dalam kegiatan-kegiatan sebelumnya,” puji mantan Calon Gubernur Jawa Barat di Pilgub 2013 yang juga ekan Koster di DPR RI ini. 7 lsa
1
Komentar