Aktivis Lingkungan Pasang Asbak Jumbo
Gerakan ini juga mengajak para perokok bertanggung jawab dengan membuang puntung di asbak.
GIANYAR, NusaBali
Sebuah asbak jumbo diletakkan di area Kantor Bupati Gianyar, Minggu (27/10). Pemasangan asbak ini serangkaian gerakan sosial peduli lingkungan bertajuk #KurangiResiko digagas Komunitas Malu Dong. Pemasangan melibatkan sejumlah pemuda Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Gianyar dan Komunitas Malu Dong juga melakukan aksi clean up (bersih-bersih) di kawasan Car Free Day, Taman Kota Ciung Wanara, Gianyar, Minggu (27/10). Kegiatan tersebut serangkaian memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Kegiatan itu juga menjadi ajang sosialisasi melalui kegiatan talk show mengampanyekan gerakan #KurangiResiko secara konsisten kepada masyarakat. Pembicara talk show yakni Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Diparda Gianyar AA Istri Dwi Hari Hidayati, Founder Griya Luhu (Bank Sampah), Nara Brasika dan Founder Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta.
Pendiri Komunitas Malu Dong Komang Bemo Sudiarta mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk konsistensinya dalam membangun kesadaran menjaga lingkungan dalam aspek kehidupan sehari-hari.
”Terutama himbauan untuk tidak membuang sampah puntung rokok secara sembarangan dan lebih baik menggunakan produk tembakau alternatif sebagai opsi yang lebih baik karena tidak menimbulkan sampah,'' ungkapnya.
Pemerintah, jelas Bemo, punya peranan penting dalam membangun kesadaran kolektif menjaga Bali Bersih dan mengurangi dampak risiko sampah secara tegas. Selain mengotori lingkungan, sampah plastik dan puntung rokok membutuhkan waktu lama untuk terurai. Gerakan ini berupaya untuk mengurangi risiko tersebut melalui peningkatan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, gerakan ini juga mengajak para perokok bertanggung jawab dengan membuang puntung di asbak yang sudah disediakan. ''Ini semua harus dimulai dari hal kecil, dan utamanya soal mental. Semua harus dimulai sejak dini, bersama-sama dan terpenting adalah konsisten,'' katanya.
Dia menyadari hak kebiasaan merokok tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Sebab itu, masih ada cara yakni meminimalisir risiko dengan menggunakan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko dan tidak mengganggu sekitar karena tidak menghasilkan asap.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan apresiasinya atas gerakan sosial #KurangiResiko juga digaungkan di Gianyar. Terlebih dalam kegiatan ini langsung menyasar dan melibatkan generasi muda penerus bangsa untuk hidup bersih dan sehat. Menurut dia, dukungan dari semua elemen masyarakat guna mewujudkan Bali bebas sampah puntung rokok sangat penting. Ke depan, dia berencana akan mengadopsi program asbak raksasa ini dan menempatkannya di sejumlah titik publik.
''Kami semua masyarakat, pemerintah dan swasta harus bersatu padu untuk membuat Bali lebih bagus, lebih aman, lebih nyaman,'' ungkapnya usai meresmikan penempatan asbak. *nvi
Kegiatan itu juga menjadi ajang sosialisasi melalui kegiatan talk show mengampanyekan gerakan #KurangiResiko secara konsisten kepada masyarakat. Pembicara talk show yakni Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Diparda Gianyar AA Istri Dwi Hari Hidayati, Founder Griya Luhu (Bank Sampah), Nara Brasika dan Founder Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta.
Pendiri Komunitas Malu Dong Komang Bemo Sudiarta mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk konsistensinya dalam membangun kesadaran menjaga lingkungan dalam aspek kehidupan sehari-hari.
”Terutama himbauan untuk tidak membuang sampah puntung rokok secara sembarangan dan lebih baik menggunakan produk tembakau alternatif sebagai opsi yang lebih baik karena tidak menimbulkan sampah,'' ungkapnya.
Pemerintah, jelas Bemo, punya peranan penting dalam membangun kesadaran kolektif menjaga Bali Bersih dan mengurangi dampak risiko sampah secara tegas. Selain mengotori lingkungan, sampah plastik dan puntung rokok membutuhkan waktu lama untuk terurai. Gerakan ini berupaya untuk mengurangi risiko tersebut melalui peningkatan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, gerakan ini juga mengajak para perokok bertanggung jawab dengan membuang puntung di asbak yang sudah disediakan. ''Ini semua harus dimulai dari hal kecil, dan utamanya soal mental. Semua harus dimulai sejak dini, bersama-sama dan terpenting adalah konsisten,'' katanya.
Dia menyadari hak kebiasaan merokok tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Sebab itu, masih ada cara yakni meminimalisir risiko dengan menggunakan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko dan tidak mengganggu sekitar karena tidak menghasilkan asap.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan apresiasinya atas gerakan sosial #KurangiResiko juga digaungkan di Gianyar. Terlebih dalam kegiatan ini langsung menyasar dan melibatkan generasi muda penerus bangsa untuk hidup bersih dan sehat. Menurut dia, dukungan dari semua elemen masyarakat guna mewujudkan Bali bebas sampah puntung rokok sangat penting. Ke depan, dia berencana akan mengadopsi program asbak raksasa ini dan menempatkannya di sejumlah titik publik.
''Kami semua masyarakat, pemerintah dan swasta harus bersatu padu untuk membuat Bali lebih bagus, lebih aman, lebih nyaman,'' ungkapnya usai meresmikan penempatan asbak. *nvi
Komentar