Menhub Apresiasi Rencana Pengembangan Pelabuhan Benoa Hasil Arahan Gubernur Bali
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tinjau proyek pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Jumat (15/11) pagi, dengan didampingi langsung Gubernur Bali Wayan Koster dan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Agus Purnomo.
DENPASAR, NusaBali
Apresiasi rencana pengembangan hasil arahan Gubernur Koster, Men-hub Budi Karya sebut Pelabuhan Benoa potensial kembangkan pariwisata Bali.
Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Benoa, Jumat kematin, Menhub Budi Karya mendapat penjelasan dari Dirut Pelindo III, Doso Agung, soal rencana pengembangan Pelabuhan Benoa. Versi Doso Agung, rencana pengembangan Pelabuhan Benoa yang dipaparkannya tersebut sudah final, sesuai dengan arahan Gubernur Koster.
Menhub Budi Karya pun berterima kasih kepada Gubernur Koster, yang sudah mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa. Menurut Budi Karya, Pelabuhan Benoa merupakan infrastruktur penting bagi pengembangan pariwisata di Bali, khususnya untuk wisata yang menggunakan kapal pesiar (cruise). Dengan adanya pengembangan Pelabuhan Benoa, maka kapal pesiar yang awalnya tidak bisa bersandar, kini bisa bersandar. Dengan begitu, wisatawan mancanegara dapat menikmati indahnya Bali dengan akses yang mudah.
“Saya berterima kasih kepada Gubernur. (Pelabuhan) Benoa ini sangat penting terutama berkaitan dengan tourism, karena hampir setiap bulan dua kali kapal cruise datang ke sini dengan jumlah penumpang lebih wisatawan dari 1.000 orang," tandas Budi Karya.
Budi Karya menegaskan, kedatangan kapal pesiar ini adalah peluang besar yang harus disambut dengan baik oleh Pelindo III dan Pemprov Bali. "Bayangkan, kalau mereka itu (kapal pesiar) datang sebulan dua kali, berarti ada 2.500 lebih wisatawan. Itu memang harus ditangani. Pelindo III sudah mempersiapkan dermaga yang baik, pelayanan yang baik," ujar Budi Karya.
Budi Karya berharap peluang di Pelabuhan Benoa ini ditangkap dengan pelayanan yang profesional, sehingga Bali menjadi destinasi wisata yang lebih baik. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri memberikan support yang penuh kepada Pemprov Bali untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa.
"Saya tadi lihat rencana Pelindo III dan Pak Gubernur sudah menata Benoa dengan bagus, di mana 51 persen hijau, hutan kota. Itu keren sekali. Yang 49 persen lagi untuk yang lain, seperti untuk cruise, untuk curah cair, untuk perikanan, dan kontainer. Jadi lengkap, sehingga secara penumpang khususnya turis bagus, untuk logistik juga bagus," jelas Budi Karya.
Sekadar informasi, Pelabuhan Benoa mempunyai empat dermaga, yakni Dermaga Selatan, Dermaga Timur, Dermaga Barat Selatan, dan Dermaga Barat Utara. Pelabuhan Benoa memiliki Terminal Penumpang Internasional dengan luas 1.014 meter persegi dan Terminal Penumpang Domestik seluas 752 meter persegi.
Pengembangan Pelabuhan Benoa ditargetkan rampung tahun 2023 mendatang. Berdasarkan data yang dikutip detikcom dari Pelindo III, selama tahun 2019 ini ada 79 kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa. Salah satu kelebihan kapal pesiar dibandingkan dengan pariwisata berbasis transportasi udara adalah kapasitas angkutnya yang besar. Bila pesawat terbang hanya mampu mengangkut 200-300 penumpang, kapal pesiar untuk sekali angkut bisa membawa 2.000-3.000 wisatawan.
Sementara itu, Gubernur Koster mengatakan konsep pengembangan Pelabuhan Benoa sudah matang, setelah melalui pembahasan secara mendalam dengan Pelindo III. Menurut Koster, penataan Pelabuhan Benoa yang ramah lingkungan ini sudah disetujui masyarakat.
“Semua desainnya sudah kita setujui sesuai dengan harapan kita. Desainnya sudah final, sudah tandadangan, dan sudah saya publish ke masyarakat,” kata Gubernur Koster yang notabene Ketua DPD PDIP Bali saat dampingi Menhub Budi Karya tinjau Pelabuhan Benoa, Jumat kemarin.
Ada yang unik dalam kunjungan Menghub Budi Karya ke Pelabuhan Benoa kemarin. Menhub Budi Karya dan Gubernur Koster kompak bermain gamelan bersama personel Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa. *
Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Benoa, Jumat kematin, Menhub Budi Karya mendapat penjelasan dari Dirut Pelindo III, Doso Agung, soal rencana pengembangan Pelabuhan Benoa. Versi Doso Agung, rencana pengembangan Pelabuhan Benoa yang dipaparkannya tersebut sudah final, sesuai dengan arahan Gubernur Koster.
Menhub Budi Karya pun berterima kasih kepada Gubernur Koster, yang sudah mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa. Menurut Budi Karya, Pelabuhan Benoa merupakan infrastruktur penting bagi pengembangan pariwisata di Bali, khususnya untuk wisata yang menggunakan kapal pesiar (cruise). Dengan adanya pengembangan Pelabuhan Benoa, maka kapal pesiar yang awalnya tidak bisa bersandar, kini bisa bersandar. Dengan begitu, wisatawan mancanegara dapat menikmati indahnya Bali dengan akses yang mudah.
“Saya berterima kasih kepada Gubernur. (Pelabuhan) Benoa ini sangat penting terutama berkaitan dengan tourism, karena hampir setiap bulan dua kali kapal cruise datang ke sini dengan jumlah penumpang lebih wisatawan dari 1.000 orang," tandas Budi Karya.
Budi Karya menegaskan, kedatangan kapal pesiar ini adalah peluang besar yang harus disambut dengan baik oleh Pelindo III dan Pemprov Bali. "Bayangkan, kalau mereka itu (kapal pesiar) datang sebulan dua kali, berarti ada 2.500 lebih wisatawan. Itu memang harus ditangani. Pelindo III sudah mempersiapkan dermaga yang baik, pelayanan yang baik," ujar Budi Karya.
Budi Karya berharap peluang di Pelabuhan Benoa ini ditangkap dengan pelayanan yang profesional, sehingga Bali menjadi destinasi wisata yang lebih baik. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri memberikan support yang penuh kepada Pemprov Bali untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa.
"Saya tadi lihat rencana Pelindo III dan Pak Gubernur sudah menata Benoa dengan bagus, di mana 51 persen hijau, hutan kota. Itu keren sekali. Yang 49 persen lagi untuk yang lain, seperti untuk cruise, untuk curah cair, untuk perikanan, dan kontainer. Jadi lengkap, sehingga secara penumpang khususnya turis bagus, untuk logistik juga bagus," jelas Budi Karya.
Sekadar informasi, Pelabuhan Benoa mempunyai empat dermaga, yakni Dermaga Selatan, Dermaga Timur, Dermaga Barat Selatan, dan Dermaga Barat Utara. Pelabuhan Benoa memiliki Terminal Penumpang Internasional dengan luas 1.014 meter persegi dan Terminal Penumpang Domestik seluas 752 meter persegi.
Pengembangan Pelabuhan Benoa ditargetkan rampung tahun 2023 mendatang. Berdasarkan data yang dikutip detikcom dari Pelindo III, selama tahun 2019 ini ada 79 kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa. Salah satu kelebihan kapal pesiar dibandingkan dengan pariwisata berbasis transportasi udara adalah kapasitas angkutnya yang besar. Bila pesawat terbang hanya mampu mengangkut 200-300 penumpang, kapal pesiar untuk sekali angkut bisa membawa 2.000-3.000 wisatawan.
Sementara itu, Gubernur Koster mengatakan konsep pengembangan Pelabuhan Benoa sudah matang, setelah melalui pembahasan secara mendalam dengan Pelindo III. Menurut Koster, penataan Pelabuhan Benoa yang ramah lingkungan ini sudah disetujui masyarakat.
“Semua desainnya sudah kita setujui sesuai dengan harapan kita. Desainnya sudah final, sudah tandadangan, dan sudah saya publish ke masyarakat,” kata Gubernur Koster yang notabene Ketua DPD PDIP Bali saat dampingi Menhub Budi Karya tinjau Pelabuhan Benoa, Jumat kemarin.
Ada yang unik dalam kunjungan Menghub Budi Karya ke Pelabuhan Benoa kemarin. Menhub Budi Karya dan Gubernur Koster kompak bermain gamelan bersama personel Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa. *
Komentar