Bangunan Pasar Banyuasri Dibuldozer
Proyek bangunan Pasar Banyuasri di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Buleleng, mulai digarap.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah alat berat mulai terlihat merobohkan tembok bangunan induk pasar. Kegiatan ini akan berlangsung beberapa hari ke depan hingga seluruh areal pasar rata.
Proyek Pasar Banyuasri dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur selaku pemenang tender. Dalam kontrak kerja, proyek Pasar Banyuasri dikerjakan selama 400 hari kerja, atau hingga Desember 2020. Total anggaran dalam kontrak kerja senilai Rp 159,6 miliar.
Proyek Pasar Banyuasri dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur selaku pemenang tender. Dalam kontrak kerja, proyek Pasar Banyuasri dikerjakan selama 400 hari kerja, atau hingga Desember 2020. Total anggaran dalam kontrak kerja senilai Rp 159,6 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Nengah Budiarta, Minggu (1/12), mengatakan pembongkaran gedung pasar lama ini dilakukan pasca penandatanganan kongrak pelaksanaan pada 25 November 2019. Dari pembahasan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Menejemen Konstruksi (MK) dan rekanan, pembongkaran dilakukan dalam beberapa hari ke depan ini. Setelah pembongaran, maka di lokasi proyek akan dipasang pagar sementara untuk mengurangi gangguan yang timbul akibat pelaksanaan megaproyek. Pagar pembatas ini juga penting terutama di sebalah utara tapatnya di ruas Jalan Samudra, Singaraja dan di sebalah barat di mana lokasinya berdekatan dengan pasar darurat, sehingga pemasangan pagar ini mencegah gangguan aktifitas di pasar darurat.
Setelah persiapan lahan, mobiliasi peralatan dan material, PUPR melaksanakan upacara peletakan batu pertama (ground breaking). Hanya saja, waktu peletakan batu pertama masih mencari dewasa ayu (hari baik,Red). “Secepatnya persiapan lahan ini dilakukan dan setelah itu akan pemasnagan pagar mencegah gangguan aktivitas di pasar darurat, dan lanjut nanti mobiliasi peralatan, material, dan sumber daya manusia (SDM),” katanya.
Budiarta menyebut, meskipun persiapan lahan mulai dilakukan, namun rekanan saat ini belum juga mengajukan amprah untuk pembayaran uang muka. Atas kondisi ini, pihaknya berharap rekanan secepatnya untuk mengajukan pembayaran uang muka, sehingga anggaran yang sudah disiapkan itu terserap sesuai perencanaan. “Kami siap saja kapan, dan harapannya secepatnya uang muka itu di-amprah, karena kita juga ingin anggaran terserap sesuai prencanaan dan regulasi yang mengatur,” ujarnya. *k19
Komentar