Ahsan/Hendra Habiskan Rp 1 Miliar Lebih Pada 2019
Pasangan ganda putra Indonesia, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengaku menghabiskan dana lebih dari Rp1 miliar sepanjang 2019.
JAKARTA, NusaBali
Dana tersebut digunakan untuk membiayai perjalanan mereka dalam mengikuti turnamen bulu tangkis.Ahsan/Hendra memang tidak bernaung di bawah bendera Pelatnas PBSI pada 2019. Hal itu membuat pasangan berjuluk The Daddies itu harus membiayai segala sesuatu sendiri, seperti tiket perjalanan, akomodasi, dan kehidupan sehari-hari selama mengikuti turnamen.
"Kira-kira dalam setahun itu bisa lebih Rp 500 juta untuk satu orang," kata Hendra Setiawan, kepada Antara, Sabtu (4/1).
Berbeda dengan para atlet Pelatnas yang semuanya disediakan PBSI. Ahsan/Hendra harus mencari sponsor secara mandiri untuk bisa membiayai kegiatan tampil di turnamen bulutangkis.
"Sambil berjalannya waktu, ada sponsor yang oke dan tidak. Alhamdulillah kami masuk dengan Yuzu untuk sponsor di dada. Itu sponsor selain dari apparel yang kami punya," ujar Ahsan.
Meski demikian, perjuangan Ahsan/Hendra dalam mencari sponsor pembiayaan turnamen tidak sia-sia. Sepanjang 2019, Ahsan/Hendra mampu menjawabnya dengan prestasi.
Sementara itu, Hendra Setiawan sendiri masih ingin memenangi medali emas Olimpiade 2020, meski pebulutangkis 35 tahun itu sudah pernah mengukir pencapaian puncak itu pada 12 tahun silam.
Hendra memenangi medali emas bulutangkis ganda putra Olimpiade 2008. Saat memenangi medali emas Olimpiade pertama kalinya itu, Hendra berpasangan dengan Markis Kido.
"Masih (semangat) dong untuk memenangi Olimpiade. Apalagi saya belum pernah memenangi medali emas Olimpiade saat bersama Ahsan," kata Hendra, di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta.
Untuk mengejar impian itu, Hendra bersama pasangannya saat ini fokus pada mengamankan slot di Olimpiade. Hendra yakin seandainya dari semua turnamen yang diikuti saat ini sampai April, minimal tembus semifinal, tiket tersebut akan dapat mereka raih.
Dari daftar yang dirilis laman BWF terhitung pada 31 Desember 2019, pasangan Hendra/Ahsan menempati peringkat kedua dengan koleksi 99.500 poin. Untuk peringkat pertama masih diduduki pasangan Indonesia lainnya Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dengan 105.803 poin.
Ahsan/Hendra tercatat meraih tiga gelar juara sepanjang 2019. Gelar-gelar tersebut berasal dari All England, New Zealand Open, dan Kejuaraan Dunia BWF 2019. *ant
"Kira-kira dalam setahun itu bisa lebih Rp 500 juta untuk satu orang," kata Hendra Setiawan, kepada Antara, Sabtu (4/1).
Berbeda dengan para atlet Pelatnas yang semuanya disediakan PBSI. Ahsan/Hendra harus mencari sponsor secara mandiri untuk bisa membiayai kegiatan tampil di turnamen bulutangkis.
"Sambil berjalannya waktu, ada sponsor yang oke dan tidak. Alhamdulillah kami masuk dengan Yuzu untuk sponsor di dada. Itu sponsor selain dari apparel yang kami punya," ujar Ahsan.
Meski demikian, perjuangan Ahsan/Hendra dalam mencari sponsor pembiayaan turnamen tidak sia-sia. Sepanjang 2019, Ahsan/Hendra mampu menjawabnya dengan prestasi.
Sementara itu, Hendra Setiawan sendiri masih ingin memenangi medali emas Olimpiade 2020, meski pebulutangkis 35 tahun itu sudah pernah mengukir pencapaian puncak itu pada 12 tahun silam.
Hendra memenangi medali emas bulutangkis ganda putra Olimpiade 2008. Saat memenangi medali emas Olimpiade pertama kalinya itu, Hendra berpasangan dengan Markis Kido.
"Masih (semangat) dong untuk memenangi Olimpiade. Apalagi saya belum pernah memenangi medali emas Olimpiade saat bersama Ahsan," kata Hendra, di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta.
Untuk mengejar impian itu, Hendra bersama pasangannya saat ini fokus pada mengamankan slot di Olimpiade. Hendra yakin seandainya dari semua turnamen yang diikuti saat ini sampai April, minimal tembus semifinal, tiket tersebut akan dapat mereka raih.
Dari daftar yang dirilis laman BWF terhitung pada 31 Desember 2019, pasangan Hendra/Ahsan menempati peringkat kedua dengan koleksi 99.500 poin. Untuk peringkat pertama masih diduduki pasangan Indonesia lainnya Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dengan 105.803 poin.
Ahsan/Hendra tercatat meraih tiga gelar juara sepanjang 2019. Gelar-gelar tersebut berasal dari All England, New Zealand Open, dan Kejuaraan Dunia BWF 2019. *ant
Komentar