Kecelakaan Bus 'Maut' Akibat Rem Blong
Kecelakaan bus pariwisata PO Purnamasari menewaskan delapan orang usai terguling di turunan jalan raya Bandung-Subang, Desa Palasari, Kecamatan Ciater
BANDUNG, NusaBali
Bus yang ditumpangi rombongan kader Posyandu dari Depok itu diduga lepas kontrol akibat rem blong. Dari semua korban meninggal itu, sebanyak 7 orang di antaranya adalah perempuan. Sedangkan satu pria yang turut menjadi korban meninggal dunia adalah sopir bus pariwisata PO Purnamasari.
"Betul, sopir bus meninggal dunia. Jumlah korban meninggal delapan, 10 luka berat dan 20 luka ringan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Saptono Erlangga, Minggu (19/1).
Kecelakaan bus terguling itu terjadi pada Sabtu (18/1) pukul 17.15 WIB. Bus bernomor polisi E 7508 W itu oleng di turunan Palasari, dari arah Bandung.
Bus pariwisata tersebut diketahui membawa penumpang dari tempat wisata Tangkuban Perahu untuk pulang ke Depok. Polisi menduga bus tersebut mengalami rem blong.
"Bus datang dari arah Bandung menuju arah Subang. Sewaktu menempuh jalan menurun, kendaraan melaju tidak terkendali saat melintas jalan menikung kiri melaju lurus keluar dari badan jalan. Sehingga menyebabkan bus terguling miring kanan tepatnya di bahu jalan sebelah kanan jalan dari arah Bandung-Subang," ujar Saptono.
Para korban meninggal dunia dan luka berat telah dievakuasi ke Rumah Sakit Ciereng Subang. Sedangkan korban luka ringan dibawa ke Puskesmas Palasari dan Jalan Cagak. Selebihnya dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
RSUI kini merawat 33 korban yang selamat dari kecelakaan bus di Subang yang ditumpangi para kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat.
"Para pasien tersebut sudah tiba dan sedang ditangani oleh tim medis RSUI," kata pimpinan Humas RSUI Kinanti kepada Antara di Depok, Minggu.
Ia mengatakan para korban selamat tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSUI. Tim kesehatan RSUI akan melakukan triase di Instalasi Gawat darurat (IGD) terlebih dahulu untuk melihat kondisi korban.
"Jika ada indikasi akan dilakukan penanganan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan sistem penanggulangan pasien gawat darurat (SPGDT) Kota Depok," katanya.
Ia mengatakan tim kesehatan RSUI dan sarana prasarana yang dibutuhkan telah disiapkan, termasuk apabila dibutuhkan tindakan pembedahan. *
"Betul, sopir bus meninggal dunia. Jumlah korban meninggal delapan, 10 luka berat dan 20 luka ringan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Saptono Erlangga, Minggu (19/1).
Kecelakaan bus terguling itu terjadi pada Sabtu (18/1) pukul 17.15 WIB. Bus bernomor polisi E 7508 W itu oleng di turunan Palasari, dari arah Bandung.
Bus pariwisata tersebut diketahui membawa penumpang dari tempat wisata Tangkuban Perahu untuk pulang ke Depok. Polisi menduga bus tersebut mengalami rem blong.
"Bus datang dari arah Bandung menuju arah Subang. Sewaktu menempuh jalan menurun, kendaraan melaju tidak terkendali saat melintas jalan menikung kiri melaju lurus keluar dari badan jalan. Sehingga menyebabkan bus terguling miring kanan tepatnya di bahu jalan sebelah kanan jalan dari arah Bandung-Subang," ujar Saptono.
Para korban meninggal dunia dan luka berat telah dievakuasi ke Rumah Sakit Ciereng Subang. Sedangkan korban luka ringan dibawa ke Puskesmas Palasari dan Jalan Cagak. Selebihnya dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
RSUI kini merawat 33 korban yang selamat dari kecelakaan bus di Subang yang ditumpangi para kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat.
"Para pasien tersebut sudah tiba dan sedang ditangani oleh tim medis RSUI," kata pimpinan Humas RSUI Kinanti kepada Antara di Depok, Minggu.
Ia mengatakan para korban selamat tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSUI. Tim kesehatan RSUI akan melakukan triase di Instalasi Gawat darurat (IGD) terlebih dahulu untuk melihat kondisi korban.
"Jika ada indikasi akan dilakukan penanganan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan sistem penanggulangan pasien gawat darurat (SPGDT) Kota Depok," katanya.
Ia mengatakan tim kesehatan RSUI dan sarana prasarana yang dibutuhkan telah disiapkan, termasuk apabila dibutuhkan tindakan pembedahan. *
Komentar