151 Gepeng Akan Ikuti Pelatihan Keterampilan
Sebanyak 151 gelandangan dan pengemis (gepeng) terdaftar ikut pelatihan keterampilan. Pelatihan akan digelar di Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, selama September 2016.
AMLAPURA, NusaBali
Tiap KK akan memperoleh modal kerja sebesar Rp 5 juta. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memberdayakan gepeng agar berhenti menggepeng. Apalagi pemerintah mengalokasikan anggaran untuk modal kerja sebesar Rp 5 juta per kepala keluarga (KK), yang difasilitasi Lembaga Kerja Sosial (LKS) Karangasem.
Namun Kadis Sosial Karangasem I Made Sosiawan merasa ragu-ragu atas kelanjutan program tersbeut. Dia khawatir, setelah pelatihan berakhir, modal kerja saja diambil tetapi tanpa realisasi kegiatan. Namun dia juga optimistis karena melibatkan LKS.
Sosiawan tak menyangka yang mendaftar hingga 151 gepeng. Padahal dia hanya pasang target 100 gepeng. “Pelatihan selama September, setelah pelatihan langsung berproduksi. Jika belum mendapatkan hasil, per hari digelontor uang saku Rp 20.000 per KK selama sebulan,” tambah Sosiawan, Jumat (13/8). Selain melibatkan empat instruktur, ada tujuh pendamping, dan lima penceramah.
Disinggung soal uang saku Rp 20.000 per hari selama sebulan setelah pelatihan, sementara penghasilan gepeng lebih dari itu, Sosiawan menyatakan, “Makanya, ada petugas penceramah agar tidak lagi menggepeng. Kita bangkitkan semangatnya,” katanya.
Gepeng yang terdaftar ikut pelatihan dari Desa Tianyar Barat dan Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu. Sedangkan total gepeng yang terdata 404 jiwa, berasal dari 242 KK tersebar di 13 banjar dinas. Tetapi yang masih aktif menggepeng secara berkesinambungan hanya 112 KK atau 256 jiwa.
Gepeng berasal dari Desa Tianyar Barat, yang tercatat 84 KK atau 172 jiwa, masih aktif menggepeng secara kontinyu 68 KK atau 148 jiwa. Gepeng itu tersebar di empat banjar, yakni Banjar Muntigunung 9 KK, 16 jiwa, Muntigunung Tengah 18 KK, 33 jiwa, Muntigunung Kangin 24 KK, 55 jiwa, dan Muntigunung Kauh 33 KK, 68 jiwa.
Sedangkan dari Desa Tianyar Tengah sebanyak 158 KK atau 232 jiwa, masih aktif 44 KK atau 108 jiwa, tersebar di 9 banjar, yakni Banjar Pedahan Kelod 3 KK, 7 jiwa, Pedahan Kaja 2 KK, 5 jiwa, Padangsari 60 KK, 89 jiwa, Dalem 14 KK, 21 jiwa, Peliasan 4 KK, 11 jiwa, Moncol 2 KK, menggepeng hanya 2 orang, Bukit Lambuh 39 KK, 59 jiwa, Sangsana 5 KK, 12 jiwa, dan Bunglada 29 KK, 30 jiwa. * k16
Tiap KK akan memperoleh modal kerja sebesar Rp 5 juta. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memberdayakan gepeng agar berhenti menggepeng. Apalagi pemerintah mengalokasikan anggaran untuk modal kerja sebesar Rp 5 juta per kepala keluarga (KK), yang difasilitasi Lembaga Kerja Sosial (LKS) Karangasem.
Namun Kadis Sosial Karangasem I Made Sosiawan merasa ragu-ragu atas kelanjutan program tersbeut. Dia khawatir, setelah pelatihan berakhir, modal kerja saja diambil tetapi tanpa realisasi kegiatan. Namun dia juga optimistis karena melibatkan LKS.
Sosiawan tak menyangka yang mendaftar hingga 151 gepeng. Padahal dia hanya pasang target 100 gepeng. “Pelatihan selama September, setelah pelatihan langsung berproduksi. Jika belum mendapatkan hasil, per hari digelontor uang saku Rp 20.000 per KK selama sebulan,” tambah Sosiawan, Jumat (13/8). Selain melibatkan empat instruktur, ada tujuh pendamping, dan lima penceramah.
Disinggung soal uang saku Rp 20.000 per hari selama sebulan setelah pelatihan, sementara penghasilan gepeng lebih dari itu, Sosiawan menyatakan, “Makanya, ada petugas penceramah agar tidak lagi menggepeng. Kita bangkitkan semangatnya,” katanya.
Gepeng yang terdaftar ikut pelatihan dari Desa Tianyar Barat dan Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu. Sedangkan total gepeng yang terdata 404 jiwa, berasal dari 242 KK tersebar di 13 banjar dinas. Tetapi yang masih aktif menggepeng secara berkesinambungan hanya 112 KK atau 256 jiwa.
Gepeng berasal dari Desa Tianyar Barat, yang tercatat 84 KK atau 172 jiwa, masih aktif menggepeng secara kontinyu 68 KK atau 148 jiwa. Gepeng itu tersebar di empat banjar, yakni Banjar Muntigunung 9 KK, 16 jiwa, Muntigunung Tengah 18 KK, 33 jiwa, Muntigunung Kangin 24 KK, 55 jiwa, dan Muntigunung Kauh 33 KK, 68 jiwa.
Sedangkan dari Desa Tianyar Tengah sebanyak 158 KK atau 232 jiwa, masih aktif 44 KK atau 108 jiwa, tersebar di 9 banjar, yakni Banjar Pedahan Kelod 3 KK, 7 jiwa, Pedahan Kaja 2 KK, 5 jiwa, Padangsari 60 KK, 89 jiwa, Dalem 14 KK, 21 jiwa, Peliasan 4 KK, 11 jiwa, Moncol 2 KK, menggepeng hanya 2 orang, Bukit Lambuh 39 KK, 59 jiwa, Sangsana 5 KK, 12 jiwa, dan Bunglada 29 KK, 30 jiwa. * k16
Komentar