AA Gde Agung: Jangan 'Belokkan' Pariwisata Bali dari Budaya
Raker Komite III DPD RI dengan Menparekraf
Anggota Komite III DPD RI dapil Bali, Anak Agung Gde Agung memanfaatkan rapat kerja (raker) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio, Wakil Menteri Angela Tanoesoedibjo, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani beserta jajarannya untuk menyampaikan beberapa hal tentang pariwisata di Pulau Dewata.
JAKARTA, NusaBali
"Dalam rapat, saya menegaskan agar pariwisata Bali jangan ‘dibelokkan’ dari budaya. Melainkan tetap sebagai pariwisata berbasis kepada budaya, tradisi, adat istiadat dan penyelenggaraan yang bersifat warisan budaya," ujar AA Gde Agung kepada NusaBali usai Raker di Gedung B DPD RI, Kompleks Parlemen, Selasa (11/2).
Gde Agung mengatakan, Menparekraf Wishnutama sependapat dengan dirinya. Bahkan Menparekraf menegaskan, tidak ada dalam pikirannya untuk mengubah itu. Bagi Menparekraf, kata Gde Agung, Bali tetap menjadi tempat pariwisata budaya yang mengedepankan kearifan lokal dan tradisi serta adat istiadat.
Terkait merebaknya virus corona yang mempengaruhi pariwisata Bali juga menjadi perhatian Gde Agung. Dia menyatakan, adanya virus itu membuat wisatawan mancanegara asal China tidak menjadi urutan pertama lagi. Dia pun meminta Menparekraf mengambil langkah nyata dalam menanganinya. “Tadi Menparekraf langsung menanggapi. Dia akan berbicara dengan pihak airlines internasional agar mengalihkan rutenya ke Indonesia. Kemudian memberikan diskon penerbangan kepada wisatawan nusantara (wisnus),” ujarnya. Gde Agung sendiri berpendapat, untuk menangani masalah itu, masa libur wisnus perlu diperpanjang agar mereka dapat melakukan wisata lebih lama. “Selanjutnya, event nasional maupun regional perlu dilakukan di beberapa tempat,” imbuh pangelingsir Puri Ageng Mengwi, ini. Pada akhir raker, AA Gde Agung memberikan buku berjudul ‘Taksu di Balik Pembangunan Pariwisata Bali karya Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati’ kepada Menparekraf Wishnutama. *k22
Gde Agung mengatakan, Menparekraf Wishnutama sependapat dengan dirinya. Bahkan Menparekraf menegaskan, tidak ada dalam pikirannya untuk mengubah itu. Bagi Menparekraf, kata Gde Agung, Bali tetap menjadi tempat pariwisata budaya yang mengedepankan kearifan lokal dan tradisi serta adat istiadat.
Terkait merebaknya virus corona yang mempengaruhi pariwisata Bali juga menjadi perhatian Gde Agung. Dia menyatakan, adanya virus itu membuat wisatawan mancanegara asal China tidak menjadi urutan pertama lagi. Dia pun meminta Menparekraf mengambil langkah nyata dalam menanganinya. “Tadi Menparekraf langsung menanggapi. Dia akan berbicara dengan pihak airlines internasional agar mengalihkan rutenya ke Indonesia. Kemudian memberikan diskon penerbangan kepada wisatawan nusantara (wisnus),” ujarnya. Gde Agung sendiri berpendapat, untuk menangani masalah itu, masa libur wisnus perlu diperpanjang agar mereka dapat melakukan wisata lebih lama. “Selanjutnya, event nasional maupun regional perlu dilakukan di beberapa tempat,” imbuh pangelingsir Puri Ageng Mengwi, ini. Pada akhir raker, AA Gde Agung memberikan buku berjudul ‘Taksu di Balik Pembangunan Pariwisata Bali karya Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati’ kepada Menparekraf Wishnutama. *k22
Komentar