Cuaca Ekstrem, Nelayan Kedonganan Tetap Melaut
Nelayan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, tetap melaut meskipun gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di Selatan Bali.
MANGUPURA, NusaBali
Bahkan, sebagian besar nelayan melaut seperti biasa meski Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar telah merilis prakiraan cuaca ekstrem.
Salah seorang nelayan Kedonganan, Ahmad Saleh, 34, menerangkan dalam tiga hari belakangan ini, cuaca di perairan Selatan Bali cukup ekstrem, terjadi gelombang tinggi dan curah hujan yang tinggi. Meski demikian, sebagian besar nelayan Kedonganan tetap melaut. Hal ini semata untuk memenuhi pasokan ikan segar di Pasar Kedonganan. Apalagi, saat ini masih hari raya. “Sebagian besar nelayan tetap melaut. Memang kondisinya lagi gelombang tinggi, tapi itu masih bisa diatasi,” katanya, Kamis (20/2) siang.
Diakuinya, selama tiga hari belakangan ini, kondisi cuaca di darat berbeda dengan di laut. Di darat kadang hujan dan kadang kering. Namun, setibanya di tengah laut, hujan cukup deras dan gelombang tinggi sehingga menyulitkan para nelayan.
“Kalau siang di sini tetap terang, biasanya kami turun ke melaut pukul 14.00 Wita. Nah, kalau sudah sampai di tengah itu berbeda, angin kencang, hujan, dan gelombangnya tinggi. Itu sangat menyulitkan. Ya, beruntung sejauh ini belum ada musibah dan kami berharap tetap aman dan lancar,” kata Ahmad.
Meski tangkapan saat cuaca ekstrem berkurang, tapi para nelayan tidak pulang dengan tangan kosong. Mereka tetap mendapatkan ikan, walaupun jumlahnya tidak sebanyak saat kondisi cuaca bersahabat.
“Sebagian besar ikan yang dijual di Pasar Kedonganan ini hasil tangkapan dari nelayan Kedonganan semua. Kalau suplai dari daerah luar itu belum ada, karena kami masih menyanggupi untuk melaut dan mencari ikan. Tentu kalau sudah gelombang sangat membahayakan, kami stop melaut dan ikan diambil dari wilayah lain,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman mengakui kondisi cuaca gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 4 meter ini masih berpotensi terjadi di perairan Selatan Bali. Untuk itu, dia berharap kepada para nelayan untuk memperhatikan keselamatan serta imbauan dari BMKG. “Kalau saat ini masih terjadi gelombang tinggi di perairan Selatan Bali. Kami terus update setiap informasi untuk aktivitas para nelayan,” katanya. Dia berharap para nelayan mematuhi dan memperhatikan informasi cuaca ekstrem itu. *dar
Salah seorang nelayan Kedonganan, Ahmad Saleh, 34, menerangkan dalam tiga hari belakangan ini, cuaca di perairan Selatan Bali cukup ekstrem, terjadi gelombang tinggi dan curah hujan yang tinggi. Meski demikian, sebagian besar nelayan Kedonganan tetap melaut. Hal ini semata untuk memenuhi pasokan ikan segar di Pasar Kedonganan. Apalagi, saat ini masih hari raya. “Sebagian besar nelayan tetap melaut. Memang kondisinya lagi gelombang tinggi, tapi itu masih bisa diatasi,” katanya, Kamis (20/2) siang.
Diakuinya, selama tiga hari belakangan ini, kondisi cuaca di darat berbeda dengan di laut. Di darat kadang hujan dan kadang kering. Namun, setibanya di tengah laut, hujan cukup deras dan gelombang tinggi sehingga menyulitkan para nelayan.
“Kalau siang di sini tetap terang, biasanya kami turun ke melaut pukul 14.00 Wita. Nah, kalau sudah sampai di tengah itu berbeda, angin kencang, hujan, dan gelombangnya tinggi. Itu sangat menyulitkan. Ya, beruntung sejauh ini belum ada musibah dan kami berharap tetap aman dan lancar,” kata Ahmad.
Meski tangkapan saat cuaca ekstrem berkurang, tapi para nelayan tidak pulang dengan tangan kosong. Mereka tetap mendapatkan ikan, walaupun jumlahnya tidak sebanyak saat kondisi cuaca bersahabat.
“Sebagian besar ikan yang dijual di Pasar Kedonganan ini hasil tangkapan dari nelayan Kedonganan semua. Kalau suplai dari daerah luar itu belum ada, karena kami masih menyanggupi untuk melaut dan mencari ikan. Tentu kalau sudah gelombang sangat membahayakan, kami stop melaut dan ikan diambil dari wilayah lain,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman mengakui kondisi cuaca gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 4 meter ini masih berpotensi terjadi di perairan Selatan Bali. Untuk itu, dia berharap kepada para nelayan untuk memperhatikan keselamatan serta imbauan dari BMKG. “Kalau saat ini masih terjadi gelombang tinggi di perairan Selatan Bali. Kami terus update setiap informasi untuk aktivitas para nelayan,” katanya. Dia berharap para nelayan mematuhi dan memperhatikan informasi cuaca ekstrem itu. *dar
Komentar