Alumni UGM di Bali Produksi APD untuk Disumbangkan
Pada tahap pertama sudah diselesaikan 150 APD dari target produksi 900 APD untuk disumbangkan.
DENPASAR, NusaBali
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Bali ikut ambil bagian dalam memerangi pandemi Covid-19. Organisasi ini memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) secara mandiri untuk disumbangkan kepada tim medis seperti dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya yang menangani pasien Covid-19 di Bali.
Pengurus Daerah Kagama Bali I Gusti Ngurah Agung Diatmika, menyebutkan hal ini untuk mengantisipasi kelangkaan APD bagi para tenaga medis di Bali. "Ini merupakan bagian dari pengabdian kami, apalagi jumlah APD saat ini masih sangat terbatas dan pasokan dari pusat juga belum mencukupi," katanya, Sabtu (4/4/2020).
Produk yang mereka buat di antaranya jubah medis. Untuk memproduksinya Kagama Bali turut serta menggandeng industri garmen lokal, Gino Valentino Bali. Hingga saat ini sudah ada 150 lebih APD yang sudah jadi. Rencananya, di tahap pertama mereka akan memproduksi 900 APD untuk disumbangkan.
APD yang mereka produksi terdiri dari tiga jenis, yakni APD Over All dan Kimono untuk perawat, serta APD Kemeja yang diperuntukkan bagi residen atau dokter. Diatmika mengklaim proses produksi sudah sesuai standar yang ditentukan. "Kami dapat contohnya dari Jakarta. Termasuk juga bahan, pola, SOP, semuanya sudah ada dan menyesuaikan dengan protokol," sebutnya.
Sementara itu Gino Valentino, direktur Gino Valentino Bali menjelaskan bahan yang digunakan untuk pembuatan APD ini adalah spundbond. "Bahan didapat dari donatur dan supplier di Bali. Kami akan terus kerjakan seluruh bahan yang agar dalam waktu dekat ini 900 APD itu bisa segera terselesaikan," ujarnya.
Pihaknya mengatakan tidak akan mengambil keuntungan dalam proses ini. "Karena momen seperti ini, kami tidak mengambil keuntungan sepeserpun. Semua dana untuk para pekerja," katanya. Pasalnya sejak Covid-19 masuk ke Bali, seluruh karyawannya ia liburkan untuk menghidari kerumunan
Namun, ketika ada permintaan untuk memproduksi APD dari Kagama Bali, pihaknya langsung menyetujui tawaran itu. "Awalnya kami memproduksi pakaian casual. Kemudian datang tawaran programnya Kagama Bali. Kami ingin berpartisipasi supaya karyawan kami bisa tetap kerja mendapatkan pendapatan dan tidak ke mana-mana," sambungnya.
Untuk kapasitas produksi, ia sesuaikan dengan jumlah karyawan yang dipekerjakan saat ini. Saat ini ia hanya mempekerjakan 10 orang dari sekitar 40 karyawan yang ada di usahanya untuk memotong bahan-bahan APD yang tersedia. “Kalau semuanya sudah dipotong akan kami panggil kembali seluruh pekerja,” ucapnya.
Gino menyebutkan akan selalu memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dalam proses produksi APD. "Karena ini tujuannya untuk medis kami berusaha memenuhi aturan-aturan yang sudah ditentukan, termasuk packing dan sterilisasi," ujarnya. Ia juga berharap yang ia lakukan bersama Kagama Bali akan mengompori usaha garmen lain untuk melakukan hal yang sama.*cr75
Komentar