68 Warga Belanga Dirapid Test
Ada tiga kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangli.
BANGLI, NusaBali
Sebanyak 68 warga Desa Belanga, Kecamatan Kintamani, Bangli menjalani rapid test, Kamis (19/4).
Satgas turun melakukan rapid test karena salah seorang warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) sempat kontak dengan puluhan warga Desa Belanga. Hasil rapid test semuanya negatif dan harus menjalani isolasi mandiri.
Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Made Gianyar, menjelaskan salah seorang warga Desa Belanga yang bekerja di kapal pesiar pulang kampung ke Desa Belanga pada 20 Maret 2020. Pekerja kapal pesiar ini dalam kondisi sehat hingga massa karantina pada 3 April. Hanya saja dia tidak menjalani isolasi sesuai prosedur. Tak hanya melakukan kontak dengan orangtuanya, pekerja kapal pesiar ini juga kontak dengan warga setempat.
Dampaknya, ibu kandung pekerja kapal pesiar berstatus PDP mengalami demam disertau sesak pada 7 April lalu. Ibunya dilarikan ke klinik. “Ibu pekerja kapal pesiar ini mengalami gejala seperti Covid-19. Mungkin karena imunnya lemah sehingga terserang, sedangkan anaknya dalam kondisi sehat,” ungkap Bupati Made Gianyar, Jumat (10/4).Setelah berobat di klinik kawasan Kintamani, sempat pula berobat di RS BMC Bangli. “Kini yang bersangkutan mendapat perawatan di RS Sanjiwani,” jelas Bupati Made Gianyar.
Berdasarkan kejadian itu, Satgas turun ke Desa Belanga untuk melakukan rapid test terhadap 68 warga. Sebab warga yang baru pulang dari luar negeri ini melakukan kontak dengan 68 orang. “Petugas langsung melakukan rapit test terhadap 68 orang ini. Petugas kami juga sudah melakukan penelusuran. Di RS BMC ada 8 orang tenaga medis yang sempat melayani pasien ini. Petugas klinik ada empat orang,” jelas Bupati asal Desa Bunutin, Kintamani ini.
Tenaga medis tersebut juga akan menjalani rapid test. Pelaksanaan rapid test harus memenuhi klasifikasi. “Rapid test sudah ada prosedurnya, mana saja yang harus ditest karena ini berkaitan dengan ketersediaan alat,” ujarnya. Menurut Bupati Made Gianyar, hasil rapid test 68 warga Desa Belanga maupun petugas klinik negatife. Warga yang telah menajalani rapid test kini menjalani isolasi.
Bupati Made Gianyar menegaskan, ada tiga kasus positif Covid-19 di Bangli yakni di Desa Selulung Kecamatan Kintamani, Desa Abuan Kecamatan Susut, dan di LC Subak Aya Kelurahan Bebalang Bangli. “Berdasarkan data yang kami terima untuk yang di Selulung dan Abuan tinggal di Denpasar dan yang satunya tinggal di LC Subak Aya,” sebutnya. Bupati Made Gianyar mengimbau masyarakat mengikuti instruksi pemerintah. “Jangan bandel.Kami minta jangan hanya menyalahkan pemerintah. Kami berupaya maksimal dalam penanganan Covid-19,” tegasnya. *esa
Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Made Gianyar, menjelaskan salah seorang warga Desa Belanga yang bekerja di kapal pesiar pulang kampung ke Desa Belanga pada 20 Maret 2020. Pekerja kapal pesiar ini dalam kondisi sehat hingga massa karantina pada 3 April. Hanya saja dia tidak menjalani isolasi sesuai prosedur. Tak hanya melakukan kontak dengan orangtuanya, pekerja kapal pesiar ini juga kontak dengan warga setempat.
Dampaknya, ibu kandung pekerja kapal pesiar berstatus PDP mengalami demam disertau sesak pada 7 April lalu. Ibunya dilarikan ke klinik. “Ibu pekerja kapal pesiar ini mengalami gejala seperti Covid-19. Mungkin karena imunnya lemah sehingga terserang, sedangkan anaknya dalam kondisi sehat,” ungkap Bupati Made Gianyar, Jumat (10/4).Setelah berobat di klinik kawasan Kintamani, sempat pula berobat di RS BMC Bangli. “Kini yang bersangkutan mendapat perawatan di RS Sanjiwani,” jelas Bupati Made Gianyar.
Berdasarkan kejadian itu, Satgas turun ke Desa Belanga untuk melakukan rapid test terhadap 68 warga. Sebab warga yang baru pulang dari luar negeri ini melakukan kontak dengan 68 orang. “Petugas langsung melakukan rapit test terhadap 68 orang ini. Petugas kami juga sudah melakukan penelusuran. Di RS BMC ada 8 orang tenaga medis yang sempat melayani pasien ini. Petugas klinik ada empat orang,” jelas Bupati asal Desa Bunutin, Kintamani ini.
Tenaga medis tersebut juga akan menjalani rapid test. Pelaksanaan rapid test harus memenuhi klasifikasi. “Rapid test sudah ada prosedurnya, mana saja yang harus ditest karena ini berkaitan dengan ketersediaan alat,” ujarnya. Menurut Bupati Made Gianyar, hasil rapid test 68 warga Desa Belanga maupun petugas klinik negatife. Warga yang telah menajalani rapid test kini menjalani isolasi.
Bupati Made Gianyar menegaskan, ada tiga kasus positif Covid-19 di Bangli yakni di Desa Selulung Kecamatan Kintamani, Desa Abuan Kecamatan Susut, dan di LC Subak Aya Kelurahan Bebalang Bangli. “Berdasarkan data yang kami terima untuk yang di Selulung dan Abuan tinggal di Denpasar dan yang satunya tinggal di LC Subak Aya,” sebutnya. Bupati Made Gianyar mengimbau masyarakat mengikuti instruksi pemerintah. “Jangan bandel.Kami minta jangan hanya menyalahkan pemerintah. Kami berupaya maksimal dalam penanganan Covid-19,” tegasnya. *esa
Komentar