KMHDI Jalankan Gerakan Anti Stunting
JAKARTA, NusaBali
Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menjalankan Gerakan Anti Stunting.
Menurut Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba, mereka menjalankan program tersebut mengingat saat ini dalam kondisi pandemi Covid 19. Akibatnya banyak keluarga tidak mampu untuk memenuhi gizi keluarga.
"KMHDI khawatir, krisis ekonomi yang diakibatkan penyebaran Covid 19 akan berdampak kepada kemampuan orang tua dalam memenuhi kecukupan gizi anak. Oleh karena itu, kami melakukan Gerakan Anti Stunting," ujar Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba kepada NusaBali, Senin (27/4).
Apalagi, kata Andre, World Food Programme (WFP) yang merupakan bagian dari struktur PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) memprediksi di tahun 2020 masyarakat dunia menderita kelaparan terancam meningkat hingga 265 juta orang. Setengah dari jumlah itu karena pandemi Covid 19 dan diantaranya adalah anak-anak.
"Kami tidak ingin ditengah krisis pandemi ini, semakin banyak anak-anak menjadi korban," ucap Andre. KMHDI pun berinisiatif menyalurkan 2500 kotak susu formula bagi anak usia 1-5 tahun dalam menjalankan Gerakan Anti Stunting. Susu formula, mereka distribusikan ke 20 titik di 14 provinsi Indonesia. Mulai dari DKI Jakarta, DI Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Kemudian Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Dalam menjalankan program mereka bekerja sama dengan salah satu perusahaan dan Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI).
"Kami memilih membagikan susu formula, karena susu merupakan salah satu asupan paling penting bagi pertumbuhan fisik dan otak anak. Di sisi lain, harga susu lumayan tinggi ditengah krisis ini sehingga membuat orangtua yang tidak mampu sulit membelinya," kata Andre.
Dalam menyalurkan susu formula, KMHDI mengerahkan kader baik di tingkat Pimpinan Daerah (PD) maupun Pimpinan Cabang (PC) di 14 daerah tersebut untuk menyampaikan langsung kepada masyarakat. Namun tetap memperhatikan pelaksanaan physical distancing agar tidak ada kerumunan. *k22
Komentar