18 PMI di Tabanan Jalani Rapid Test, Hasilnya Negatif
TABANAN, NusaBali
Sebanyak 18 Pekerja Migran
Indonesia (PMI) yang dikarantina Pemkab Tabanan menjalani rapid test
kedua pada Rabu (29/4). Hasilnya, seluruhnya dinyatakan negatif.
PMI menjalani rapid test di dua hotel berbeda. Sebanyak 7 PMI menjalani rapid test di Hotel Tabanan dan 11 PMI di hotel yang ada di Kabupaten Badung.
Khusus yang di Hotel Tabanan, rapid test dipantau Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama didampingi I Ketut ‘Boping’ Suryadi, I Made Suparta, I Nyoman Wirya serta didampingi Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga dan I Made Asta Darma.
Di Hotel Tabanan, rapid test dimulai sekitar pukul 09.30 Wita. Petugas yang melakukan rapid test mengenakan APD lengkap. Bahkan dari Dinas Kesehatan Tabanan juga memantau pelaksanaan rapid test.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika menjelaskan total PMI yang dirapid test sebanyak 18 orang. Mereka di-rapid test karena masa karantina selama 14 hari sudah selesai. “Total ada 18 PMI yang di-rapid test, 7 orang di Hotel Tabanan dan 11 orang di hotel yang ada di Kabupaten Badung,” ungkapnya.
Dari hasil rapid test itu sangat mengembirakan. Seluruhnya dinyatakan negatif. Oleh karena itu 10 orang PMI sudah boleh pulang pada Kamis (30/4) hari ini dan 7 PMI boleh pulang pada Jumat (1/5). “Yang pulang lagi dua hari itu (Jumat besok) karantinanya belum sampai 14 hari, sehingga dua hari lagi (besok) baru boleh pulang,” kata dr Suratmika.
Dia menambahkan PMI yang sudah dinyatakan negatif berdasarkan rapid test, sudah bisa dijemput keluarga. Sampai di rumah boleh ke luar rumah asalkan tetap utamakan safety dan diawasi. Tetap jaga jarak, selalu memakai masker dan menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. PMI yang sudah bisa pulang dilengkapi dengan surat keterangan sehat.
“Jika saat di rumah ada keluhan seperti demam, batuk, segera melapor ke satgas desa dan diteruskan ke puskemas,” tegasnya.
Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama mengatakan kedatangannya ke Tabanan turut memantau rapid test PMI dalam rangka monitoring penanganan Covid-19. “Sekalian juga pengawasan, sejauh mana program pemerintah pusat dan provinsi berjalan di tingkat bawah (kabupaten),” katanya.
Dia juga mengapresiasi kinerja Pemkab Tabanan, dimana angka kasus di Tabanan lebih rendah dibanding daerah lain di Bali. Namun dia menekankan tidak boleh lengah sebab virus Covid-19 tidak bisa diprediksi.
Tak hanya fokus penanganan terhadap PMI untuk mencegah kasus transmisi lokal, politisi PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, ini juga menegaskan selalu waspada terhadap pendatang. Sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan eksekutif untuk merancang isolasi terhadap pendatang.
Pada kesempatan itu rombongan dewan ini juga menyerahkan APD serta melakukan kunjungan kepada PMI yang sedang menjalani karantina di Hotel Aris.
Salah satu PMI Kadek Jayantara Oka mengaku senang rapid test yang dilakukan menunjukkan hasil negatif. Artinya dengan hasil itu otomatis tidak membuat masyarakat resah. “Jadi kami sangat senang rapid test menunjukkan hasil negatif. Kami berterima kasih kepada Pemkab Tabanan yang sudah menyediakan fasilitas untuk menjalani karantina,” ujarnya.
Kadek menjelaskan, mulai karantina di Tabanan sejak 15 April. Sebelum dikarantina di Tabanan sampai di Bandara Ngurah Rai sudah menjalani rapid test dan menunjukkan hasil negatif. “Saya PMI datang dari Amerika. Saya berpesan kepada masyarakat boleh waspada terhadap PMI tetapi jangan mengucilkan PMI,” ucap pemuda asal Banjar Bengkel Kawan, Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Tabanan. *des
Komentar