Tajen Undangan Seluruh Bali Dibubarkan
MANGUPURA, NusaBali
Di saat seluruh daerah memberlakukan social distancing, masih saja ada sekelompok bebotoh bengkung yang nekat menyelenggarakan tajen di kawasan Desa Penarungan, Mengwi, Badung pada Sabtu (9/9).
Tajen yang kabarnya melibatkan bebotoh seluruh Bali ini akhirnya dibubarkan secara halus oleh kepolisian. Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Laurens Rajamangapul Hasello membenarkan tajen yang dibubarkan di kawasan Penarungan, Mengwi tersebut. Dia mengatakan, awalnya mendapat laporan kegiatan tajen tersebut dari warga sekitar pukul 11.00 Wita. Setelah dicek, petugas lalu membubarkan tajen tersebut sekitar pukul 12.00 Wita. “Info awal ada kegiatan odalan. Tapi saat dicek langsung dibubarkan anggota,” ujarnya via Whatsapp.
Terkait panitia tajen tersebut, Akp Laurens mengatakan lebih mengedepankan upaya preventif yaitu dengan cara imbauan. Jika upaya itu tak digubris, maka tentunya akan melakukan tindakan yang lebih tegas.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, tajen yang digelar salah satu tokoh ini digelar pada Sabtu (9/5) dengan mengundang bebotoh seluruh Bali. “Jadi hanya bos-bos saja yang diundang untuk main disini (Penarungan, red),” jelas sumber yang enggan disebutkan namanya ini.
Kalangan juga dibuat tertutup dan hanya undangan saja yang boleh masuk. Bahkan di sekitar lokasi tajen ini terlihat mobil-mobil undangan yang parkir hingga meluber ke jalan. Untuk taruhan dalam tajen ini juga tidak main-main. Informasinya, sekali ayam beradu, taruhan bisa mencapai Rp 200 juta lebih.
“Kemarin sudah ada yang main sekitar 9 ayam. Taruhannya ada yang sampai Rp 200 juta lebih sekali partai,” lanjut sumber.
Barulah sekitar pukul 12.00 Wita atau sekitar satu jam setelahnya datang polisi yang membubarkan tajen tersebut. “Dibubarkan dengan cara halus. Pemain bubar dengan tertib. Tidak ada yang diamankan polisi,” pungkas sumber. *rez
Terkait panitia tajen tersebut, Akp Laurens mengatakan lebih mengedepankan upaya preventif yaitu dengan cara imbauan. Jika upaya itu tak digubris, maka tentunya akan melakukan tindakan yang lebih tegas.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, tajen yang digelar salah satu tokoh ini digelar pada Sabtu (9/5) dengan mengundang bebotoh seluruh Bali. “Jadi hanya bos-bos saja yang diundang untuk main disini (Penarungan, red),” jelas sumber yang enggan disebutkan namanya ini.
Kalangan juga dibuat tertutup dan hanya undangan saja yang boleh masuk. Bahkan di sekitar lokasi tajen ini terlihat mobil-mobil undangan yang parkir hingga meluber ke jalan. Untuk taruhan dalam tajen ini juga tidak main-main. Informasinya, sekali ayam beradu, taruhan bisa mencapai Rp 200 juta lebih.
“Kemarin sudah ada yang main sekitar 9 ayam. Taruhannya ada yang sampai Rp 200 juta lebih sekali partai,” lanjut sumber.
Barulah sekitar pukul 12.00 Wita atau sekitar satu jam setelahnya datang polisi yang membubarkan tajen tersebut. “Dibubarkan dengan cara halus. Pemain bubar dengan tertib. Tidak ada yang diamankan polisi,” pungkas sumber. *rez
Komentar