Dua Pasar di Buleleng Diusulkan Jadi Cluster Random Sampling
Penanganan Covid-19 di Buleleng terus dilakukan strategi hingga penuntasan.
SINGARAJA, NusaBali
Dua pasar tradisional terbesar di Buleleng yakni Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri juga sedang dipertimbangkan untuk dilakukan cluster random sampling. “Kemarin memang ada usulan dari Forkopimda, meskipun sudah dilakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan disinfektan dan penyediaan tempat cuci tangan, pemakaian masker kadang masih ada satu dua pedagang atau pembeli yang lupa ini cukup mengkhawatirkan psikologi pedagang dan pembeli lainnya,” kata Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra.
Pejabat asal Desa Bontihing Kecamatan Kubutambahan ini juga menjelaskan saat ini Tim Kesehatan GTPP Covid-19 Buleleng juga tengah menggarap Peta Pengawasan Wilayah Setempat (PPWS) di Desa Bondalem. PPWS ini akan memudahkan Tim Surveylance melakukan tugasnya sehingga epidemilogi penyebaran Covid-19 khususnya di Bondalem dapat dilihat dengan jelas. Peta ini juga disebut Sutjidra akan memudahkan pengambilan cluster random sampling yang memprioritaskan masyarakat berisiko di wilayah episentrum dengan penyakit bawaan sebelum Covid-19.
Menurutnya GTPP Covid-19 Buleleng juga melaksanakan upaya pencegahan transmisi lokal agar tak meluas ke desa penyangga Bondalem, seperti Desa Tejakula di sebelah timur dan Desa Julah di batas baratnya. “Selain memperketat karantina Desa Bondalem ini, kemarin di Tejakula juga sudah sempat dilakukan rapid test cukup banyak dan hasilnya negatif semua, kalau yang di Julah memang belum, karena kami masih fokus di Bondalem dulu,” imbuh dia.
Memasuki sepekan masa karantina, Wabup Sutjidra pun mengklaim warga Desa Bondalem cukup tertib melakukan anjuran pemerintah. GTPP Covid-19 Buleleng juga saat akan mengkoordinasikan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bondalem terkhusus penyediaan bahan makanan terutama di luar bahan makanan yang disediakan oleh pemerintah. “Pengadaan ikan dari nelayan yang belum dilakukan BUMDes, karena di sana nelayan masih bisa melaut ikan masih ada banyak, termasuk pengadaan sayur mayur dan daging biar difasilitasi BUMDes untuk memudahkan distribusi. Karena bosan juga kalau seminggu makan telur dan mie instan terus,” ucap Wabup yang juga spesialis dokter kandungan ini.*k23
Dua pasar tradisional terbesar di Buleleng yakni Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri juga sedang dipertimbangkan untuk dilakukan cluster random sampling. “Kemarin memang ada usulan dari Forkopimda, meskipun sudah dilakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan disinfektan dan penyediaan tempat cuci tangan, pemakaian masker kadang masih ada satu dua pedagang atau pembeli yang lupa ini cukup mengkhawatirkan psikologi pedagang dan pembeli lainnya,” kata Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra.
Pejabat asal Desa Bontihing Kecamatan Kubutambahan ini juga menjelaskan saat ini Tim Kesehatan GTPP Covid-19 Buleleng juga tengah menggarap Peta Pengawasan Wilayah Setempat (PPWS) di Desa Bondalem. PPWS ini akan memudahkan Tim Surveylance melakukan tugasnya sehingga epidemilogi penyebaran Covid-19 khususnya di Bondalem dapat dilihat dengan jelas. Peta ini juga disebut Sutjidra akan memudahkan pengambilan cluster random sampling yang memprioritaskan masyarakat berisiko di wilayah episentrum dengan penyakit bawaan sebelum Covid-19.
Menurutnya GTPP Covid-19 Buleleng juga melaksanakan upaya pencegahan transmisi lokal agar tak meluas ke desa penyangga Bondalem, seperti Desa Tejakula di sebelah timur dan Desa Julah di batas baratnya. “Selain memperketat karantina Desa Bondalem ini, kemarin di Tejakula juga sudah sempat dilakukan rapid test cukup banyak dan hasilnya negatif semua, kalau yang di Julah memang belum, karena kami masih fokus di Bondalem dulu,” imbuh dia.
Memasuki sepekan masa karantina, Wabup Sutjidra pun mengklaim warga Desa Bondalem cukup tertib melakukan anjuran pemerintah. GTPP Covid-19 Buleleng juga saat akan mengkoordinasikan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bondalem terkhusus penyediaan bahan makanan terutama di luar bahan makanan yang disediakan oleh pemerintah. “Pengadaan ikan dari nelayan yang belum dilakukan BUMDes, karena di sana nelayan masih bisa melaut ikan masih ada banyak, termasuk pengadaan sayur mayur dan daging biar difasilitasi BUMDes untuk memudahkan distribusi. Karena bosan juga kalau seminggu makan telur dan mie instan terus,” ucap Wabup yang juga spesialis dokter kandungan ini.*k23
Komentar