Eva Lilian Persembahkan Medali Pertama bagi Bali
Hari pertama perebutan medali PON XIX yang dimulai Rabu (14/9) berbuah medali bagi kontingen Bali.
BANDUNG, NusaBali
Satu dari delapan perenang yang diterjunkan di Kolam Renang FPOK UPI menghasilkan sekeping medali perak. Adalah Eva Lilian Van Leenen yang turun di nomor 100 meter gaya dada putri mencatatkan sejarah sebagai penyumbang medali pertama untuk kontingen Bali di multi even empat tahunan antar provinsi.
Perenang putri asal Bali itu finish di belakang perenang Riau Anandia Treciel Vannesae Evato meraih medali emas. Pada laga final, Anandia yang berlomba di lintasan lima mencatat waktu 1 menit 11,89 detik sekaligus memecahkan rekor nasional dan rekor PON.
Eva Lilian sebenarnya hanya kalah tipis dengan mencatat waktu 1 menit 11,99 detik. Sedangkan perunggu diraih oleh Margaretha Kretapradani (Jawa Tengah) dengan catatan waktu 1 menit 12,44 detik. Eva sendiri selama ini memang masuk kategori atlet Grade II selama mengikuti Pelatda PON Bali.
"Kalau dari sisi target memang sesuai harapan. Medali memang ditujukan di nomor 100 meter gaya dada. Dan, itu hanya perenang putri yang memenuhi target di hari pertama," ungkap koordinator tim pelatih renang PON Bali Wayan Wiartha, Rabu (14/9) malam.
Sementara itu perenang yang masuk final pada Kamis malam yakni Ni Nyoman Dewi Setiari 400 meter gaya bebas, Desak Made Sri Widyadari 200 meter gaya ganti, I Putu Wirawan 200 meter gaya ganti, Ni Nyoman Sinthya Adniswari Anasta Putri di nomor 100 meter gaya dada, Pande Made Iron Digjaya 100 meter gaya dada, dan Estafet 4x200 meter gaya bebas putri (Novita, Desak, Sintya dan Setiari). Namun kesemuanya belum beruntung meraih medali.
Menurut Wiartha, medali perak sudah cukup untuk memotivasi perenang lainnya yang akan kembali turun di nomornya masing-masing. Sebab, ini cabor terukur dengan catatan waktu yang jelas. Namun perenang tim PON Bali semestinya jengah untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sebab peluang masih terbuka. Terutama untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. PRSI Bali menarget mampu membawa pulang 1 medali emas dan 3 medali perunggu.
Cabor Renang dipertandingkan mulai 14 hingga 20 September mendatang di Kolam Renang FPOK UPI. "Mudah-mudahan target akan terpenuhi hingga hari terakhir nanti. Karena perenang Dewa Gede Anom Artha Tanaya akan masih tampil di nomor 5000 meter renang perairan terbuka. Dan, waktu pra kualifikasi PON dia menyabet emas di nomor tersebut. Mudah-mudahan hasilnya bisa dipertahankan," harap Wiartha. *dek
Perenang putri asal Bali itu finish di belakang perenang Riau Anandia Treciel Vannesae Evato meraih medali emas. Pada laga final, Anandia yang berlomba di lintasan lima mencatat waktu 1 menit 11,89 detik sekaligus memecahkan rekor nasional dan rekor PON.
Eva Lilian sebenarnya hanya kalah tipis dengan mencatat waktu 1 menit 11,99 detik. Sedangkan perunggu diraih oleh Margaretha Kretapradani (Jawa Tengah) dengan catatan waktu 1 menit 12,44 detik. Eva sendiri selama ini memang masuk kategori atlet Grade II selama mengikuti Pelatda PON Bali.
"Kalau dari sisi target memang sesuai harapan. Medali memang ditujukan di nomor 100 meter gaya dada. Dan, itu hanya perenang putri yang memenuhi target di hari pertama," ungkap koordinator tim pelatih renang PON Bali Wayan Wiartha, Rabu (14/9) malam.
Sementara itu perenang yang masuk final pada Kamis malam yakni Ni Nyoman Dewi Setiari 400 meter gaya bebas, Desak Made Sri Widyadari 200 meter gaya ganti, I Putu Wirawan 200 meter gaya ganti, Ni Nyoman Sinthya Adniswari Anasta Putri di nomor 100 meter gaya dada, Pande Made Iron Digjaya 100 meter gaya dada, dan Estafet 4x200 meter gaya bebas putri (Novita, Desak, Sintya dan Setiari). Namun kesemuanya belum beruntung meraih medali.
Menurut Wiartha, medali perak sudah cukup untuk memotivasi perenang lainnya yang akan kembali turun di nomornya masing-masing. Sebab, ini cabor terukur dengan catatan waktu yang jelas. Namun perenang tim PON Bali semestinya jengah untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sebab peluang masih terbuka. Terutama untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. PRSI Bali menarget mampu membawa pulang 1 medali emas dan 3 medali perunggu.
Cabor Renang dipertandingkan mulai 14 hingga 20 September mendatang di Kolam Renang FPOK UPI. "Mudah-mudahan target akan terpenuhi hingga hari terakhir nanti. Karena perenang Dewa Gede Anom Artha Tanaya akan masih tampil di nomor 5000 meter renang perairan terbuka. Dan, waktu pra kualifikasi PON dia menyabet emas di nomor tersebut. Mudah-mudahan hasilnya bisa dipertahankan," harap Wiartha. *dek
Komentar