Sehari, Muncul 6 Kasus Baru di Gianyar
Terpapar di Denpasar, Pedagang Asal Payangan Positif Covid-19
GIANYAR, NusaBali
Seorang pedagang asal Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, IMS, 39, terkonfirmasi positif Covid-19. IMS menjadi warga Payangan pertama yang akhirnya terpapar virus Corona. Padahal selama pandemi, kecamatan paling ujung utara Gianyar ini selalu nihil kasus Covid-19. IMS diduga terpapar virus di tempatnya berjualan di Jalan Soka Tohpati, Denpasar.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, Kamis (18/6) malam mengungkapkan, IMS kesehariannya sebagai pedagang yang mengontrak toko di Denpasar. Oleh karena tuan rumahnya terkonfirmasi positif, IMS yang termasuk kontak erat lantas menjalani rapid tes dan swab. “Yang bersangkutan merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dari tuan rumahnya yang positif. Tanggal 14 Juni di-swab dan tanggal 16 Juni hasilnya dinyatakan positif,” ungkap Wisnu Wijaya.
Sebagai tindak lanjut, IMS dirawat di tempat karantina BPK Pering, Kecamatan Blahbatuh mulai Kamis (18/6). “Besok tim surveilans Dinkes Gianyar dan Puskesmas Payangan akan melakukan tracing,” jelas Wisnu Wijaya yang Sekda Gianyar ini.
Bersamaan dengan IMS, GTPP Covid-19 Gianyar juga merilis tambahan 5 kasus baru sehingga dalam sehari muncul 6 kasus baru di bumi seni Gianyar. Semuanya masuk kategori transmisi lokal karena terpapar dari keluarga yang terlebih dahulu positif Covid-19. Kasus pertama dialami AS, 28, seorang laki-laki karyawan toko bangunan asal Desa Tegal Tugu, Kecamatan Gianyar. AS merupakan OTG dari istrinya (NKS) sesama karyawan toko bangunan dan telah dinyatakan positif Covid-19. “Yang bersangkutan sudah dijemput untuk dievakuasi menuju karantina di BPK Pering. Sedangkan keluarganya sudah melakukan isolasi mandiri sejak 14 Juni 2020,” jelas Wisnu Wijaya.
Kasus positif selanjutnya, merupakan seorang pedagang Pasar Gianyar hasil rapid tes massal yang digelar beberapa waktu lalu. Pada rapid tes pertama, dari total 542 pedagang yang dirapid, 2 diantaranya reaktif. Selanjutnya pada hari kedua, dari 273 pedagang yang dirapid, ada 3 yang reaktif. Nah dari hasil pemeriksaan swab pedagang yang reaktif inilah, muncul seorang pedagang perempuan inisial DMR, 68, dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab di Labkes RSUP Sanglah pada Rabu (17/6).
“Dari 2 hasil rapid hari pertama yang reaktif, satu diantaranya positif SARCov-2 yaitu DMR. Untuk hasil swab hari kedua masih menunggu hasil,” jelasnya. Kini, DMR yang sudah lansia ini diupayakan agar bisa diisolasi di Poli Covid RSUD Sanjiwani Gianyar. “Walaupun yang bersangkutan tidak bergejala, mempertimbangkan umur beliau yang masuk kelompok beresiko maka disepakati dirawat di RSUD Sanjiwani,” terang Wisnu Wijaya.
Transmisi lokal di area Pasar Gianyar juga dialami SANP, 20, yang merupakan anak kandung dari Sang Ayu NS yang terlebih dahulu positif. Perempuan asal Lingkungan Selat, Desa Samplangan, Kecamatan Gianyar ini sudah dijemput untuk menjalani karantina di Bapelkes Denpasar.
Tambahan kasus baru kembali dari kalangan tenaga kesehatan, inisial NWS, 41, asal Jalan Batu Intan Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati. NWS yang berstatus sebagai tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kota Denpasar ini merupakan OTG dari kasus konfirmasi sebelumnya yaitu 7 orang PMI dan sopir ambulans posko PKM Kota Denpasar yang terkonfirmasi positif. Mulanya, NWS bertugas mengurus karantina PMI dari bulan April sampai 10 Juni 2020. Selama itu, ada 7 PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Selain bertugas mengurus karantina PMI, NWS juga bertugas di posko PKM Kota Denpasar. “Tanggal 14 Juni 2020, salah satu temannya yang diajak bertugas terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga NWS melakukan swab. Tanggal 16 Juni 2020 hasil swab positif dan langsung dikarantina di Bapelkes Denpasar,” jelas Wisnu Wijaya.
Terakhir, penambahan kasus dialami seorang peternak pedagang ayam inisial DPO, 65, asal Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Awal mula DPO terpapar virus tidak diketahui secara pasti. Sebab, DPO tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien positif. Hanya saja, DPO mengalami gejala demam pada 2 Juni 2020. Ketika itu, DPO hanya memeriksakan diri pada dokter praktek swasta dan telah diberikan resep obat. Namun setelah 3 hari istirahat dan rutin minum obat, kondisi DPO masih demam dan batuk. Maka itu, DPO berobat ke RSUP Sanglah Denpasar namun diperbolehkan pulang. Namun karena belum pulih, DPO kembali kontrol ke salah satu rumah sakit swasta di Kecamatan Blahbatuh pada 15 Juni 2020. “Hasilo rontegen, pneumoni bilateral, pasien pulang paksa,” jelas Wisnu Wijaya.
Saat itu juga DPO kembali dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar. Barulah saat itu DPO dirapid tes dengan hasil reaktif. Termasuk hasil swab yang keluar Rabu (17/6) menunjukkan hasil positif SARCov-2. “Yang bersangkutan langsung diisolasi di RSUP Sanglah. Sementara Tim Surveilance dan Petugas Puskesmas Sukawati I melakukan rapid tes sebanyak 10 orang dan 3 orang rencana dilakukan swab,” jelas Wisnu Wijaya.
Terkait meningkatnya kasus Covid-19 kategori transmisi lokal ini, menurut Wisnu Wijaya, cenderung karena faktor mobilitas penduduk. “Kebetulan kan ini ada tinggal di Denpasar,” ujarnya. Agar tidak semakin menyebar luas, pihaknya pun mengingatkan agar masyarakat Gianyar lebih waspada. “Perlu penguatan Tim Covid-19 Gotong royong bersama GTPP untuk lebih intens melakukan edukasi pada masyarakat. Agar masyarakat lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” pintanya. *nvi
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, Kamis (18/6) malam mengungkapkan, IMS kesehariannya sebagai pedagang yang mengontrak toko di Denpasar. Oleh karena tuan rumahnya terkonfirmasi positif, IMS yang termasuk kontak erat lantas menjalani rapid tes dan swab. “Yang bersangkutan merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dari tuan rumahnya yang positif. Tanggal 14 Juni di-swab dan tanggal 16 Juni hasilnya dinyatakan positif,” ungkap Wisnu Wijaya.
Sebagai tindak lanjut, IMS dirawat di tempat karantina BPK Pering, Kecamatan Blahbatuh mulai Kamis (18/6). “Besok tim surveilans Dinkes Gianyar dan Puskesmas Payangan akan melakukan tracing,” jelas Wisnu Wijaya yang Sekda Gianyar ini.
Bersamaan dengan IMS, GTPP Covid-19 Gianyar juga merilis tambahan 5 kasus baru sehingga dalam sehari muncul 6 kasus baru di bumi seni Gianyar. Semuanya masuk kategori transmisi lokal karena terpapar dari keluarga yang terlebih dahulu positif Covid-19. Kasus pertama dialami AS, 28, seorang laki-laki karyawan toko bangunan asal Desa Tegal Tugu, Kecamatan Gianyar. AS merupakan OTG dari istrinya (NKS) sesama karyawan toko bangunan dan telah dinyatakan positif Covid-19. “Yang bersangkutan sudah dijemput untuk dievakuasi menuju karantina di BPK Pering. Sedangkan keluarganya sudah melakukan isolasi mandiri sejak 14 Juni 2020,” jelas Wisnu Wijaya.
Kasus positif selanjutnya, merupakan seorang pedagang Pasar Gianyar hasil rapid tes massal yang digelar beberapa waktu lalu. Pada rapid tes pertama, dari total 542 pedagang yang dirapid, 2 diantaranya reaktif. Selanjutnya pada hari kedua, dari 273 pedagang yang dirapid, ada 3 yang reaktif. Nah dari hasil pemeriksaan swab pedagang yang reaktif inilah, muncul seorang pedagang perempuan inisial DMR, 68, dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab di Labkes RSUP Sanglah pada Rabu (17/6).
“Dari 2 hasil rapid hari pertama yang reaktif, satu diantaranya positif SARCov-2 yaitu DMR. Untuk hasil swab hari kedua masih menunggu hasil,” jelasnya. Kini, DMR yang sudah lansia ini diupayakan agar bisa diisolasi di Poli Covid RSUD Sanjiwani Gianyar. “Walaupun yang bersangkutan tidak bergejala, mempertimbangkan umur beliau yang masuk kelompok beresiko maka disepakati dirawat di RSUD Sanjiwani,” terang Wisnu Wijaya.
Transmisi lokal di area Pasar Gianyar juga dialami SANP, 20, yang merupakan anak kandung dari Sang Ayu NS yang terlebih dahulu positif. Perempuan asal Lingkungan Selat, Desa Samplangan, Kecamatan Gianyar ini sudah dijemput untuk menjalani karantina di Bapelkes Denpasar.
Tambahan kasus baru kembali dari kalangan tenaga kesehatan, inisial NWS, 41, asal Jalan Batu Intan Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati. NWS yang berstatus sebagai tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kota Denpasar ini merupakan OTG dari kasus konfirmasi sebelumnya yaitu 7 orang PMI dan sopir ambulans posko PKM Kota Denpasar yang terkonfirmasi positif. Mulanya, NWS bertugas mengurus karantina PMI dari bulan April sampai 10 Juni 2020. Selama itu, ada 7 PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Selain bertugas mengurus karantina PMI, NWS juga bertugas di posko PKM Kota Denpasar. “Tanggal 14 Juni 2020, salah satu temannya yang diajak bertugas terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga NWS melakukan swab. Tanggal 16 Juni 2020 hasil swab positif dan langsung dikarantina di Bapelkes Denpasar,” jelas Wisnu Wijaya.
Terakhir, penambahan kasus dialami seorang peternak pedagang ayam inisial DPO, 65, asal Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Awal mula DPO terpapar virus tidak diketahui secara pasti. Sebab, DPO tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien positif. Hanya saja, DPO mengalami gejala demam pada 2 Juni 2020. Ketika itu, DPO hanya memeriksakan diri pada dokter praktek swasta dan telah diberikan resep obat. Namun setelah 3 hari istirahat dan rutin minum obat, kondisi DPO masih demam dan batuk. Maka itu, DPO berobat ke RSUP Sanglah Denpasar namun diperbolehkan pulang. Namun karena belum pulih, DPO kembali kontrol ke salah satu rumah sakit swasta di Kecamatan Blahbatuh pada 15 Juni 2020. “Hasilo rontegen, pneumoni bilateral, pasien pulang paksa,” jelas Wisnu Wijaya.
Saat itu juga DPO kembali dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar. Barulah saat itu DPO dirapid tes dengan hasil reaktif. Termasuk hasil swab yang keluar Rabu (17/6) menunjukkan hasil positif SARCov-2. “Yang bersangkutan langsung diisolasi di RSUP Sanglah. Sementara Tim Surveilance dan Petugas Puskesmas Sukawati I melakukan rapid tes sebanyak 10 orang dan 3 orang rencana dilakukan swab,” jelas Wisnu Wijaya.
Terkait meningkatnya kasus Covid-19 kategori transmisi lokal ini, menurut Wisnu Wijaya, cenderung karena faktor mobilitas penduduk. “Kebetulan kan ini ada tinggal di Denpasar,” ujarnya. Agar tidak semakin menyebar luas, pihaknya pun mengingatkan agar masyarakat Gianyar lebih waspada. “Perlu penguatan Tim Covid-19 Gotong royong bersama GTPP untuk lebih intens melakukan edukasi pada masyarakat. Agar masyarakat lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” pintanya. *nvi
Komentar