nusabali

Budi Kertayasa Hanya Perunggu

  • www.nusabali.com-budi-kertayasa-hanya-perunggu

Budi Keriyasa kuirang fokus saat bertanding di babak semifinal sehingga hanya bisa
Membawa pulang medali perunggu.

BANDUNG, NusaBali

Dari empat medali emas yang diperebutkan cabor karate di hari pertama PON 2016, belum terdistribusi untuk kontingen Bali. Karateka andalan Bali, I Made Budi Kertiyasa hanya kebagian medali perunggu  di kelas kumite senior putra individu +84 kilogram (kg).

Empat medali emas terdistribusi untuk Jawa Timur melalui karateka kawakan Umar Syarief Kumite (perorangan kelas +84 kg putra), lalu Sulawesi Selatan melalui  Hendro Salim yang meraih emas di Kumite perorangan putra kelas -84kg setelah mengalahkan atlet DKI Baskoro Ndaru Murti yang meraih perak. Sedangkan atlet tuan rumah Jabar Romario Satiamu dan YM Qosim dari Sulteng meraih perunggu.

Jaw Barat juga langsung menggasak emas melalui Kata perorangan putra Rahmad Darmawan, sedangkan medali emas putrid diraih Sisilia Agustiani Ora (Jatim).

Dalam ajang yang berlangsung di sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung, Minggu (18/9), karateka andalan Bali dalam perebutan medali perunggu itu menang melawan Jawa Barat Rizal Muhsin Hamdani dengan skor 7-4. Budi Kertiasa yang diandalkan Bali untuk meraih medali emas, justru tumbang dalam laga perebutan babak semifinal saat menghadapi karateka asal Jakarta Caesar George Isac dengan skor tipis 4-5.

Akibat kekalahan Budi tersebut, Bali harus mengakui ketangguhan karateka asal Jakarta tersebut. Dalam perebutan medali di kelas kumite putra +84 itu, medali emas diraih karateka Jawa Timur Umar Syarif, medali perak didapat Caesar George asal Jakarta. Sedangkan, raihan medali perunggu didapat I Made Budi Kertiyasa asal Bali dan Widodo Febrianto (Sumatera Utara).

"Saat menghadapi karateka asal Jakarta Caesar George dalam perebutan babak semifinal, Budi Kertiyasa kurang fokus menghadapi lawannya," kata pelatih kumite tim karate PON Bali I Putu Deddy Mahardika. Selain itu, Budi sering membuat kesalahan sendiri sehingga, saat menghadapi lawannya sering lengah dalam menerima serangan dan pukulan.

Pada hari pertama kejuaraan cabang olahraga karate, Bali menurunkan empat orang atlet, di antaranya dua karate di kelas kata putra/putri dan dua karate di kelas kumite putra. Dari empat karateka yang berlaga saat ini, tiga karateka Bali gagal meraih medali diantaranya Putu Yoga Yudistira dikelas kata putra individual, Ni Made Suci Astuti (kata putri individual) dan Aditya Putra Tama (kumite senior putra individu -84 kg).

Aditya Putra Thama (-84 kg) kalah di laga perdana dikalahkan karateka asal Banten Nova Putra Pamungkas 5-4. Sementara karateka Putu Yoga Yudistira di kategori kata perorangan putra kalah dari Stainley (DKI Jakarta) dengan mencolok 5-0 dan Ni Made Suci Astuti kata perorangan putri  kalah 3-2 lawan Desi Arisanti (Jateng).

Budi Kertayasa saat ditemui mengakui target medali emas tidak tercapai. "Kelemahan kami di semifinal saja. Memang kurang fokus. Ke depan saya akan lebih baik untuk berikutnya dapat emas," tegas Budi Kertayasa sembari menyebut optimis bisa turun kembali di PON berikutnya dengan raihan medali yang lebih baik lagi.

Sementara itu pelatih Kepala Tim PON Karate Bali, Nyoman Sumayasa mengakui di kategori perorangan kata, baik putra dan putri belum bisa berbicara terlalu banyak. Hanya saja, dia heran dengan kekalahan telak terutama di perorangan kata putra. "Namanya penilaiannya subjektif, unsur permainan tidak bisa dilepaskan," tandas Sumayasa.

Untuk pertandingan Senin (19/9) ini, Bali main di kata beregu putra Putu Yoga Yudistira, I Gede Sihaan Yogi Natha, dan I Putu Gede Sumantri Wikarma. Dan di kelas +68 putri Ni Made Resa Wirasati, dikelas -67 kg I Gusti Agung Putra Handayana, dan +75 kg AA Ngurah Aprila Pratama. *dek

Komentar