Bupati Suwirta Temui Petani Garam
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menggelar pertemuan dengan para petani garam di Kantor Perbekel Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (2/7) pagi.
Pertemuan untuk membahas produksi garam beryodium yang menggunakan bahan baku garam Kusamba.
Rapat diikuti 17 petani garam itu untuk menyamakan persepsi terkait harga bahan baku garam khas Kusamba. Dalam rapat terungkap, pembelian bahan baku garam dari petani oleh koperasi Rp 10.000/kg. Setelah diolah menjadi garam beryodium akan dijual Rp 5.000/kemasan 250 gram. Seorang petani garam pada musim kemarau dapat menghasilkan 15 kg garam/hari. Namun saat musim hujan produksi petani garam tidak menentu.
Bupati Suwirta mengatakan, setelah penyamaan persepsi tentang harga garam, Pemkab Klungkung akan melaunching garam beryodium. Spirit dari yodiumisasi garam ini bukan soal berapa garam dapat dijual oleh koperasi. Namun petani garam harus bangkit dan dapat merasakan keuntungan dari apa yang dikerjakan ke depan. "Garam beryodium ini kita berikan label Uyah Kusamba Gema Santi," ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta berharap generasi muda terlibat dalam proses pembuatan garam sampai pemasaran. Sehingga produksi garam Kusamba bisa berkesinambungan. "Pemasaran garami ini kami akan berdayakan koperasi dan BUMDes sebagai langkah awal," ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Sarining Segara, Desa Kusamba, Jero Mangku Wayan Rena menyambut baik niat Pemkab Klungkung dalam memberdayakan generasi muda untuk menjadi penerus produksi dan pemasaran garam beryodium Kusamba. “Kami akan membantu menumbuhkan minat generasi muda dalam memproduksi dan memasarkan garam ini," ujarnya.
Pertemuan dihadiri Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Klungkung Wayan Ardiasa, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung I Gede Kusumajaya, Manajer Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana I Gusti Nyoman Sadi Ari Putra. *wan
Rapat diikuti 17 petani garam itu untuk menyamakan persepsi terkait harga bahan baku garam khas Kusamba. Dalam rapat terungkap, pembelian bahan baku garam dari petani oleh koperasi Rp 10.000/kg. Setelah diolah menjadi garam beryodium akan dijual Rp 5.000/kemasan 250 gram. Seorang petani garam pada musim kemarau dapat menghasilkan 15 kg garam/hari. Namun saat musim hujan produksi petani garam tidak menentu.
Bupati Suwirta mengatakan, setelah penyamaan persepsi tentang harga garam, Pemkab Klungkung akan melaunching garam beryodium. Spirit dari yodiumisasi garam ini bukan soal berapa garam dapat dijual oleh koperasi. Namun petani garam harus bangkit dan dapat merasakan keuntungan dari apa yang dikerjakan ke depan. "Garam beryodium ini kita berikan label Uyah Kusamba Gema Santi," ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta berharap generasi muda terlibat dalam proses pembuatan garam sampai pemasaran. Sehingga produksi garam Kusamba bisa berkesinambungan. "Pemasaran garami ini kami akan berdayakan koperasi dan BUMDes sebagai langkah awal," ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Sarining Segara, Desa Kusamba, Jero Mangku Wayan Rena menyambut baik niat Pemkab Klungkung dalam memberdayakan generasi muda untuk menjadi penerus produksi dan pemasaran garam beryodium Kusamba. “Kami akan membantu menumbuhkan minat generasi muda dalam memproduksi dan memasarkan garam ini," ujarnya.
Pertemuan dihadiri Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Klungkung Wayan Ardiasa, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung I Gede Kusumajaya, Manajer Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana I Gusti Nyoman Sadi Ari Putra. *wan
1
Komentar