Pejuang Revolusi Fisik Berpulang di Usia 106
Pejuang revolusi fisik 1946–1949, veteran I Wayan Rumanti tutup usia di umur 106 tahun. Meninggal di rumahnya Banjar Waringin, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, karena sakit tua
AMLAPURA, NusaBali
Atas jasa-jasanya almarhum mendapatkan gelar bintang gerilya.Dalam upacara penguburan bertindak sebagai Komandan Upacara Danramil Rendang Kapten Inf I Ketut Sumendra, dan Inspektur Upacara Danramil Abang Kapten Inf I Nyoman Suta, di Setra Desa Pakraman Waringin, Senin (26/9).
Tampak hadir Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Karangasem I Made Oka, bersama delapan anggotanya, perbekel Pempatan I Ketut Asmarajaya, anggota DPRD Karangasem I Nyoman Rena.
Almarhum kelahiran Banjar Waringin, 31 Desember 1910. Selama 1 November 1945 hingga 31 Desember 1946 bergabung di Markas Besar DPRI (Dewan Perjuangan Republik Indonesia) Denpasar, di bawah pimpinan I Gusti Lanang Rai. Selanjutnya 1 Januari 1947-31 Desember 1949 bergabung sebagai staf di Markas Ayodiapura pimpinan I Gede Wijaya hingga penyerahan kedaulatan Republik Indonesia.
Almarhum dilahirkan dari keluarga I Nengah Karba (alm) dan Ni Karba (alm) meninggalkan seorang istri, 5 anak, 18 cucu, dan 4 cicit. Meninggal Sabtu (24/9) sekitar pukul 11.30 Wita di rumah almarhum karena sakit tua.
I Wayan Tegteg, putra kelima almarhum, mengatakan, sebenarnya secara fisik selama ini sehat-sehat saja. “Masih bisa melihat secara jelas, masih bisa mendengar, ya namanya sudah tua meninggal karena sakit,” jelas Tegteg. * k16
Atas jasa-jasanya almarhum mendapatkan gelar bintang gerilya.Dalam upacara penguburan bertindak sebagai Komandan Upacara Danramil Rendang Kapten Inf I Ketut Sumendra, dan Inspektur Upacara Danramil Abang Kapten Inf I Nyoman Suta, di Setra Desa Pakraman Waringin, Senin (26/9).
Tampak hadir Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Karangasem I Made Oka, bersama delapan anggotanya, perbekel Pempatan I Ketut Asmarajaya, anggota DPRD Karangasem I Nyoman Rena.
Almarhum kelahiran Banjar Waringin, 31 Desember 1910. Selama 1 November 1945 hingga 31 Desember 1946 bergabung di Markas Besar DPRI (Dewan Perjuangan Republik Indonesia) Denpasar, di bawah pimpinan I Gusti Lanang Rai. Selanjutnya 1 Januari 1947-31 Desember 1949 bergabung sebagai staf di Markas Ayodiapura pimpinan I Gede Wijaya hingga penyerahan kedaulatan Republik Indonesia.
Almarhum dilahirkan dari keluarga I Nengah Karba (alm) dan Ni Karba (alm) meninggalkan seorang istri, 5 anak, 18 cucu, dan 4 cicit. Meninggal Sabtu (24/9) sekitar pukul 11.30 Wita di rumah almarhum karena sakit tua.
I Wayan Tegteg, putra kelima almarhum, mengatakan, sebenarnya secara fisik selama ini sehat-sehat saja. “Masih bisa melihat secara jelas, masih bisa mendengar, ya namanya sudah tua meninggal karena sakit,” jelas Tegteg. * k16
Komentar