Rancang Paket Wisata Era Baru
Asita Bali Roadshow ke Badung dan Tabanan
Roadshow dilakukan untuk memastikan kesiapan DTW menyambut era baru, sekaligus menjadi inspirasi anggota Asita untuk menyiapkan paket tur menarik.
TABANAN, NusaBali
Pasca dikeluarkannya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru, semua stakeholder pariwisata Bali langsung merespons dengan berbagai kegiatan guna memastikan terselenggaranya era baru yang sesuai protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Salah satu stakeholder adalah Asita Bali yang terus melakukan road show di berbagai daerah tujuan wisata (DTW).
Seperti yang dilakukan pada Jumat (17/7) kemarin, sebanyak 35 tour operator anggota Asita Bali melakukan site inspection ke objek wisata Taman Ayun, DTW Sangeh, Jatiluwih dan Tanah Lot.
“Roadshow ini menindaklanjuti kebijakan pemerintah menyambut tatanan kehidupan era baru, khususnya di bidang pariwisata,” kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana.
Objek- objek yang dikunjungi diakui Ardana adalah destinasi populer pilihan wisatawan, baik wisatawan lokal, nusantara maupun asing. Di DTW ini, dilihat langsung praktik dan kesiapan pengelola objek wisata menyambut tatanan kehidupan dan berwisata pola baru. “Selain itu kunjungan ini juga sebagai persiapan bagi anggota dalam merancang paket-paket berlibur sesuai minat pasar nusantara yang hendak digarap,” ungkap Ardana.
Per 9 Juli 2020, Gubernur Bali juga membuka secara bertahap pembatasan usaha pariwisata. Tahap pertama, dibukanya destinasi wisata, objek wisata secara terbatas dan selektif hanya untuk lingkup lokal masyarakat Bali. Tahap kedua, melaksanakan aktivitas sektor pariwisata lebih luas, dengan melibatkan wisatawan Nusantara, mulai tanggal 31 Juli 2020. Tahap ketiga, diperluas untuk wisatawan mancanegara, mulai tanggal 11 September 2020 yang bertepatan hari Jumat, Kliwon, Sungsang, Sugihan Bali. “Saat ini tatacara menghandle pasar lokal ini sedang diujicoba, sekaligus dasar untuk menggarap pasar wisatawan Nusantara yang hendak dibuka pada tahap kedua pada 31 Juli 2020,” kata Ardana.
Secara umum protokol kesehatan di DTW diakui telah dilaksanakan pengelola objek, termasuk ketersedian fasilitas yang diperlukan di lapangan seperti tanda-tanda (sinage) mesk pun dalam bentuk sangat sederhana sesuai kemampuan pengelola. Penyempurnaan praktik lapangan dan ketersediaan fasilitas diharapkan terus dilakukan dalam ujicoba melayani pengunjung yang sudah mulai melakukan kunjungan.
Dari hasil kunjungan lapangan ke objek-objek tersebut, Ardana berkeyakinan objek sudah layak dibuka bagi wisatawan Nusantara, tidak hanya untuk masyarakat lokal di Bali. “Dengan catatan ada komitmen dari pengelola untuk menyempurnakan layanannya, membiasakan staf melaksanakan protokol yang telah ditetapkan. Didukung pengawasan ketat dari Tim Satgas Gotong Royong yang telah dibentuk dan ditugaskan di objek-objek kunjungan wisata,” katanya.
Di sisi lain Asita juga mengundang kehadiran pengelola objek wisata untuk merancang paket-paket wisata baru pada masa pandemi ini. ”Pasalnya, tuntutan pasar akan aktivitas wisata berbeda dengan aktivitas yang telah dipasarkan sebelum masa pandemi,” pungkas Ardana. Selain mengunjungi objek wisata di Badung dan Tabanan, Asita Bali juga merencanakan site inspection ke objek wisata dan UMKM di wilayah Gianyar, Klungkung, Karangasem dan Bangli. *mao
Pasca dikeluarkannya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru, semua stakeholder pariwisata Bali langsung merespons dengan berbagai kegiatan guna memastikan terselenggaranya era baru yang sesuai protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Salah satu stakeholder adalah Asita Bali yang terus melakukan road show di berbagai daerah tujuan wisata (DTW).
Seperti yang dilakukan pada Jumat (17/7) kemarin, sebanyak 35 tour operator anggota Asita Bali melakukan site inspection ke objek wisata Taman Ayun, DTW Sangeh, Jatiluwih dan Tanah Lot.
“Roadshow ini menindaklanjuti kebijakan pemerintah menyambut tatanan kehidupan era baru, khususnya di bidang pariwisata,” kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana.
Objek- objek yang dikunjungi diakui Ardana adalah destinasi populer pilihan wisatawan, baik wisatawan lokal, nusantara maupun asing. Di DTW ini, dilihat langsung praktik dan kesiapan pengelola objek wisata menyambut tatanan kehidupan dan berwisata pola baru. “Selain itu kunjungan ini juga sebagai persiapan bagi anggota dalam merancang paket-paket berlibur sesuai minat pasar nusantara yang hendak digarap,” ungkap Ardana.
Per 9 Juli 2020, Gubernur Bali juga membuka secara bertahap pembatasan usaha pariwisata. Tahap pertama, dibukanya destinasi wisata, objek wisata secara terbatas dan selektif hanya untuk lingkup lokal masyarakat Bali. Tahap kedua, melaksanakan aktivitas sektor pariwisata lebih luas, dengan melibatkan wisatawan Nusantara, mulai tanggal 31 Juli 2020. Tahap ketiga, diperluas untuk wisatawan mancanegara, mulai tanggal 11 September 2020 yang bertepatan hari Jumat, Kliwon, Sungsang, Sugihan Bali. “Saat ini tatacara menghandle pasar lokal ini sedang diujicoba, sekaligus dasar untuk menggarap pasar wisatawan Nusantara yang hendak dibuka pada tahap kedua pada 31 Juli 2020,” kata Ardana.
Secara umum protokol kesehatan di DTW diakui telah dilaksanakan pengelola objek, termasuk ketersedian fasilitas yang diperlukan di lapangan seperti tanda-tanda (sinage) mesk pun dalam bentuk sangat sederhana sesuai kemampuan pengelola. Penyempurnaan praktik lapangan dan ketersediaan fasilitas diharapkan terus dilakukan dalam ujicoba melayani pengunjung yang sudah mulai melakukan kunjungan.
Dari hasil kunjungan lapangan ke objek-objek tersebut, Ardana berkeyakinan objek sudah layak dibuka bagi wisatawan Nusantara, tidak hanya untuk masyarakat lokal di Bali. “Dengan catatan ada komitmen dari pengelola untuk menyempurnakan layanannya, membiasakan staf melaksanakan protokol yang telah ditetapkan. Didukung pengawasan ketat dari Tim Satgas Gotong Royong yang telah dibentuk dan ditugaskan di objek-objek kunjungan wisata,” katanya.
Di sisi lain Asita juga mengundang kehadiran pengelola objek wisata untuk merancang paket-paket wisata baru pada masa pandemi ini. ”Pasalnya, tuntutan pasar akan aktivitas wisata berbeda dengan aktivitas yang telah dipasarkan sebelum masa pandemi,” pungkas Ardana. Selain mengunjungi objek wisata di Badung dan Tabanan, Asita Bali juga merencanakan site inspection ke objek wisata dan UMKM di wilayah Gianyar, Klungkung, Karangasem dan Bangli. *mao
Komentar