Punya Riwayat Sakit Paru-paru, Beberapa Kali Dirawat di RS
Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia di Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Pasien positif Covid-19 asal Banjar Karangsari, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem atas nama Ni Wayan R, 71, yang meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Karangasem, Minggu (19/7) lalu pukul 13.00 Wita, diketahui menderita sakit paru-paru.
Almarhum Ni Wayan R yang kesehariannya sebagai pedagang ini, juga berusia lanjut dan selama ini sudah beberapa kali jalani perawatan di rumah sakit. Upacara makingsan ring gni dengan standar Covid-19 terhadap jenazah Ni Wayan R digelar di Setra Desa Adat Datah, Banjar Kelod, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem pada Buda Wage Ukir, Rabu (22/7).
Informasi yang dihimpun, Ni Wayan R beberapa bulan terakhir mengeluhkan sakit paru-paru ditandai adanya cairan. Maka dia pun berobat ke Puskesmas Pembantu Desa Datah, Jumat (26/6), berlanjut berobat ke dokter praktek, Senin (29/6) dan Jumat (10/7) ke RS BaliMed Amlapura. Dari sana Ni Wayan R dirujuk ke RSUD Karangasem, Senin (13/7) berlanjut menjalani tes swab, Selasa (14/7) dan hasilnya keluar Jumat (17/7) dinyatakan positif. Lalu dinyatakan meninggal dunia, Minggu (19/7).
Jenazah Ni Wayan R baru diupacarai setelah menunggu hari baik kemarin. Prosesi upacara itu dilakukan pihak keluarga dengan mengenakan pakaian standar Covid-19, mulai dari menurunkan jenazah, melakukan prateka di atas tempat pembakaran jenazah, kemudian memercikkan beberapa jenis tirta, membakar, hingga memungut tulang.
Ni Wayan R meninggalkan 2 anak dan 7 cucu, sedangkan suaminya telah meninggal 20 tahun lalu. Anak dan cucu Ni Wayan R tidak hadiri upacara kemarin sehubungan masih menjalani karantina mandiri sejak, Minggu (19/7). Hadir dalam upacara kemarin Sekretaris BPBD Karangasem I Putu Eka Putra Tirtana, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ni Wayan Asmi Sukmawati, Kepala Puskesmas Abang II Ida Made Ananta Warmadewa, Kelian Banjar Karangsari I Gede Suartama dan segenap kerabat.
Salah satu keponakan Ni Wayan R, yakni I Ketut Sudiasa mengatakan kedua anak dan 7 cucu almarhum tidak hadir, karena masih menjalani karantina mandiri tidak boleh keluar rumah selama 14 hari sejak Ni Wayan R meninggal. “Tetapi banyak kerabat almarhum hadir di sini mendoakan,” kata Ketut Sudiasa.
Kepala Puskesmas Abang II, Ida Made Ananta Warmadewa, mengatakan Ni Wayan R meninggal diawali karena penyakit bawaan, menderita sakit pada organ paru ada cairan. “Korban ini keluar masuk rumah sakit, meninggal setelah ketahuan positif Covid-19,” jelas Ida Made Ananta Warmadewa. Pasca sang nenek Ni Wayan R meninggal, sebanyak 18 orang jalani karantina mandiri berasal dari 8 KK di dua lokasi, yakni Banjar Karangsari dan Banjar Juwuk. *k16
Komentar