Pulang Transmigrasi, Gantung Diri di Tebing
AMLAPURA, NusaBali
Sepulang dari transmigrasi di Lampung, Sumatera Selatan, I Wayan Supratna, 25, dari Banjar Alasngandang, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem yang berstatus bujangan memilih gantung diri di sebuah tebing, di pohon kedongdong, Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kamis (23/7) pukul 11.30 Wita.
Sebelum bunuh diri, hanya berpesan kepada adiknya Ni Kadek Supradni, 21, lewat Whatsapp, agar sepeda motor miliknya dijual untuk bayar utang.
Adiknya Supradni menceritakan, semasih kecil bersama orangtuanya transmigrasi ke Lampung. Sejak setahun lalu, korban I Wayan Supratna dan adiknya Ni Kadek Supradni, kembali ke kampungnya sedangkan orangtuanya masih di Lampung.
I Wayan Supratna katanya, sejak Sabtu (18/7) tidak pulang-pulang. Biasanya setiap hari mainan ke Desa Menanga, Kecamatan Rendang, sehingga keberadaan I Wayan Supratna kurang dikenal di kampungnya Banjar Alasngandang.
Sebelum menghilang, Sabtu (18/7) pukul 14.54 Wita katanya, korban sempat kirim kabar melalui WA, pesannya bila terjadi apa-apa dengan dirinya, menitip sepeda motor itu agar dijual, untuk bayar utang. Kabar itu juga hendaknya disampaikan dengan keluarga di Lampung. Sejak kirim pesan begitu, adiknya Ni Kadek Supradni terus menghubungi, ada nada sambung tetapi tidak diangkat.
Siang kemarin saksi I Komang Arpendi, 42, dari Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, dan I Wayan Tunas, 45, dari Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, kebetulan melintas di tepi tebing Banjar Menanga Kangin, hendak mencari bonsai dan pisang. Saat melintas sekitar 50 meter dari lokasi korban tergantung, mencium bau busuk menyengat, selanjutnya saksi mencari tahu sumber bau itu, dan menemukan dua kali bergelayutan yang telah menghitam. Setelah diamati, sesosok manusia tergantung di dahan pohon kedondong, dengan tubuhnya telah menghitam menghadap ke timur.
Maka kedua saksi lapor ke Polsek Rendang, datang petugas dipimpin Kapolsek Rendang Kompol I Made Sudartawan bersama petugas medis dari Puskesmas Rendang dr Ayu Minarti, melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP, memenuhi unsur korban bunuh diri dengan cara gantung diri, tidak ada bekas-bekas penganiayaan. Sebab, ada luka lebam di leher, dijerat tali, dan tubuh lainnya tidak ada luka.
Kapolsek Kompol I Made Sudartawan menduga, korban ada masalah hutang piutang, menyimak dari pesan melalui WA. "Yang jelas korban murni bunuh diri, dikuatkan hasil otopsi dari petugas medis," kata Kompol I Made Sudartawan.
Di bagian lain, Bendesa Adat Alasngandang I Komang Warsa mengaku, belum mengenal korban, baru setahun di kampung dan jarang di rumahnya. "Saya baru dengar, ada warga dari Banjar Alasngandang, pulang dari transmigrasi," katanya. Sore itu jenazah korban dikuburkan di Setra Desa Adat Alasngandang. *k16
Adiknya Supradni menceritakan, semasih kecil bersama orangtuanya transmigrasi ke Lampung. Sejak setahun lalu, korban I Wayan Supratna dan adiknya Ni Kadek Supradni, kembali ke kampungnya sedangkan orangtuanya masih di Lampung.
I Wayan Supratna katanya, sejak Sabtu (18/7) tidak pulang-pulang. Biasanya setiap hari mainan ke Desa Menanga, Kecamatan Rendang, sehingga keberadaan I Wayan Supratna kurang dikenal di kampungnya Banjar Alasngandang.
Sebelum menghilang, Sabtu (18/7) pukul 14.54 Wita katanya, korban sempat kirim kabar melalui WA, pesannya bila terjadi apa-apa dengan dirinya, menitip sepeda motor itu agar dijual, untuk bayar utang. Kabar itu juga hendaknya disampaikan dengan keluarga di Lampung. Sejak kirim pesan begitu, adiknya Ni Kadek Supradni terus menghubungi, ada nada sambung tetapi tidak diangkat.
Siang kemarin saksi I Komang Arpendi, 42, dari Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, dan I Wayan Tunas, 45, dari Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, kebetulan melintas di tepi tebing Banjar Menanga Kangin, hendak mencari bonsai dan pisang. Saat melintas sekitar 50 meter dari lokasi korban tergantung, mencium bau busuk menyengat, selanjutnya saksi mencari tahu sumber bau itu, dan menemukan dua kali bergelayutan yang telah menghitam. Setelah diamati, sesosok manusia tergantung di dahan pohon kedondong, dengan tubuhnya telah menghitam menghadap ke timur.
Maka kedua saksi lapor ke Polsek Rendang, datang petugas dipimpin Kapolsek Rendang Kompol I Made Sudartawan bersama petugas medis dari Puskesmas Rendang dr Ayu Minarti, melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP, memenuhi unsur korban bunuh diri dengan cara gantung diri, tidak ada bekas-bekas penganiayaan. Sebab, ada luka lebam di leher, dijerat tali, dan tubuh lainnya tidak ada luka.
Kapolsek Kompol I Made Sudartawan menduga, korban ada masalah hutang piutang, menyimak dari pesan melalui WA. "Yang jelas korban murni bunuh diri, dikuatkan hasil otopsi dari petugas medis," kata Kompol I Made Sudartawan.
Di bagian lain, Bendesa Adat Alasngandang I Komang Warsa mengaku, belum mengenal korban, baru setahun di kampung dan jarang di rumahnya. "Saya baru dengar, ada warga dari Banjar Alasngandang, pulang dari transmigrasi," katanya. Sore itu jenazah korban dikuburkan di Setra Desa Adat Alasngandang. *k16
Komentar