Dewan Soroti Waktu Mepet dan Pengerjaan Gedung
Setelah melakukan sidak proyek pembanguan gedung Puskesmas I Tembuku dan proyek jalan penghubung Banjar Selati-Banjar Tanggahan Talangjiwa, beberapa waktu lalu, jajaran Dewan Bangli kembali turun.
Giliran Proyek RSUD Bangli Disidak
BANGLI, NusaBali
Kini awak komisi III DPRD Bangli, kembali menggelar sidak dengan menyasar pembangunan gedung Rawat Inap di RSUD Bangli, Rabu (18/11) pagi.
Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi III, Nengah Madya Yani, anggotanya I Wayan Subagan dan beberapa awak instansi terkait lainnya. Setelah melakukan pengecekan, mereka langsung mengkritisi soal rentang waktu pengerjaan proyek tersebut sangat singkat.
Ketua Komisi III, I Negah Madya Yani, ditemui di sela-sela sidak, pihaknya sangat terkejut setelah mengetahui kalau pengerjaan proyek tersebut, hanya memakan waktu selama 75 hari. “Masak membangun gedung dengan kontruksi bangunan berlantai dua, waktunya kurang dari tiga bulan,“ tanyanya, didampingi I Wayan Subagan dan anggota Komisi III lainnya.
Pihaknya melihat masih lemahnya perencanaan, pasalnya proyek ini adalah masuk dalam kegitan Induk namun malah dikerjakan di perubahan. “Seharusnya bukan waktu yang menyesuaikan pekerjaan, namun pekerjaan yang menyesuaikan waktu,“ sindirnya. Untuk itu, pihaknya berharap agar pengawasan terus dilakukan.
Setelah mengkritisi mepetnya waktu pengerjaan, politisi dari Gerindra tersebut, juga mengecek bahan bangunan, setelah melihat dari dekat proses pengerjaan bangunan. Kata dia, pembangunan ruang rawap inap ini memang terkesan asal-asalan. Sebab temboknya terlihat seperti ular yang kena pukul alias bergelombang.
“Seharusnya sebagai bangunan yang nantinya ditujukan untuk publik, pembangunan itu mesti digarap dengan maksimal,” ujarnya. Sehingga dia meminta pada pihak rekanan agar bisa melakukan perbaikan. Percuma pembangunan yang menelan dana 1 miliar lebih, namun kualitasnya tidak sesuai harapan.
Kata dia, untuk bahan memang kualitasnya hampir memadai. Meksi demikian bila pengerjaan kurang bagus tentu akan menimbulkan kendala pada pembangunan lainnya. “Mereka mesti melakukan perbaikan, mengenai kelemahan yang kami temukan,” tegasnya.
Sementara, Anggota Komisi III, I Wayan Subagan, menambahkan, Kalau dilihat dari segi kualitas bahan, memang sudah cukup bagus. Sebab, pembuatan adonan pasir campur semen telah ditakar sesuai porsinya. “Meskipun waktu yang tersisa cukup mepet, kita meminta pada pihak rekanan agar tidak mengerjakan dengan asal-asalan,” pinta politisi dari PDIP ini.
Sementara, pihak rekanan, Aryanto, mengaku optimis pembangunan gedung tersebut bakal kelar sesuai jadwal. Bahkan, untuk mempercepat proses pengerjaan akan dilembur dan akan menambah tenaga kerja. “Walau dikebut kami akan tetap menjaga kualitas mutunya. Mudah-mudahan tidak ada halangan, proses pengerjaan pasti bisa selesai tepat waktu,“ akunya.
Komentar