Desa Gumbrih Programkan MCK bagi Warga Miskin
NEGARA, NusaBali
Saat ini semua warga Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, dinyatakan telah memiliki sarana MCK (mandi, cuci, kakus alias WC).
Sebelumnya pada 2019, desa ini tercatat ada 12 warganya tidak memiliki MCK. Ke-12 warga tersebut merupakan warga tidak mampu. Sehingga untuk keperluan mandi dan buang air, warga tersebut memanfaatkan sungai atau kali terdekat.
“Awalnya, saya sebagai perbekel sangat malu diumumkan oleh ibu Bupati Jembrana kalau di Desa Gumbrih ada 12 warga yang belum memiliki MCK,” tutur Perbekel Gumbrih Ketut Nurjana, seperti dilansir baliberkarya.com, Minggu (2/8).
Didorong rasa malu itulah, pihaknya kemudian membuat program bantuan MCK untuk warga miskin dengan menggunakan dana desa. Tidak tanggung-tanggung pada anggaran induk 2020 langsung dianggarkan 12 unit untuk warga miskin yang belum memiliki MCK.
“Program ini juga sebagai upaya mengentas kemiskinan di desa, sekaligus meningkatkan budaya hidup bersih bagi warga,” kata Nurjana.
Anggaran yang digunakan untuk program ini sebesar Rp 5 juta per unit. Dan pengarapannya dimulai pada anggaran induk 2020 dengan sistem swakelola.
“Yang kami bantu kepada warga adalah bahan. Nanti warga penerima yang mengerjakannya. Nilai per unit lima juta rupiah, tapi masih terpotong pajak,” imbuh Nurjana.
Namun saat program ini diluncurkan, ada empat warga yang sudah membuat MCK sendiri. Sehingga program yang awalnya dianggarkan 12 unit terlaksana 8 unit. Sisa anggaran digunakan untuk menunjang program lain di desa.
Dengan program ini, Nurjana menegaskan, seluruh warganya telah memiliki MCK. Dan tahun 2021 nanti, desa akan kembali memprogramkan bantuan bedah MCK bagi warga kurang mampu.
“Program bedah MCK bagi warga tidak mampu ini nantinya, bantuan berupa rehab MCK khusus MCK yang kondisi rusak atau tidak layak,” imbuh Nurjana.
Untuk program bedah MCK bagi warga tidak mampu ini akan dianggarkan pada anggaran induk 2021 dengan anggaran Rp 3,5 juta per unit. Program ini akan terus dijalankan hingga tuntas. *
“Awalnya, saya sebagai perbekel sangat malu diumumkan oleh ibu Bupati Jembrana kalau di Desa Gumbrih ada 12 warga yang belum memiliki MCK,” tutur Perbekel Gumbrih Ketut Nurjana, seperti dilansir baliberkarya.com, Minggu (2/8).
Didorong rasa malu itulah, pihaknya kemudian membuat program bantuan MCK untuk warga miskin dengan menggunakan dana desa. Tidak tanggung-tanggung pada anggaran induk 2020 langsung dianggarkan 12 unit untuk warga miskin yang belum memiliki MCK.
“Program ini juga sebagai upaya mengentas kemiskinan di desa, sekaligus meningkatkan budaya hidup bersih bagi warga,” kata Nurjana.
Anggaran yang digunakan untuk program ini sebesar Rp 5 juta per unit. Dan pengarapannya dimulai pada anggaran induk 2020 dengan sistem swakelola.
“Yang kami bantu kepada warga adalah bahan. Nanti warga penerima yang mengerjakannya. Nilai per unit lima juta rupiah, tapi masih terpotong pajak,” imbuh Nurjana.
Namun saat program ini diluncurkan, ada empat warga yang sudah membuat MCK sendiri. Sehingga program yang awalnya dianggarkan 12 unit terlaksana 8 unit. Sisa anggaran digunakan untuk menunjang program lain di desa.
Dengan program ini, Nurjana menegaskan, seluruh warganya telah memiliki MCK. Dan tahun 2021 nanti, desa akan kembali memprogramkan bantuan bedah MCK bagi warga kurang mampu.
“Program bedah MCK bagi warga tidak mampu ini nantinya, bantuan berupa rehab MCK khusus MCK yang kondisi rusak atau tidak layak,” imbuh Nurjana.
Untuk program bedah MCK bagi warga tidak mampu ini akan dianggarkan pada anggaran induk 2021 dengan anggaran Rp 3,5 juta per unit. Program ini akan terus dijalankan hingga tuntas. *
Komentar