Tekstil dan Kerajinan Kayu Masih Menjanjikan
DENPASAR, NusaBali
Produk tekstil dan kerajinan kayu, dua komoditas ekspor Bali yang ‘unggul’ di tengah pandemi Covid-19.
Indikasinya volume dan nilai ekspor kedua komoditas dalam 7 bulan terakhir yakni Januari-Juli. Nilai ekspor produk tekstil Bali selama Januari-Juli mencapai 55,9 juta dollar. Sementara kerajinan kayu mencapai 24,5 juta dollar. Di posisi ketiga adalah furniture dengan nilai 12,4 juta dollar.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali I Gusti Ngurah menyatakan ketiga komoditas tersebut memang yang paling tinggi nilai ekspornya.”Artinya di tengah pandemi Covid-19, tetap masih ada peluang ekspor,” ujar Ngurah Satrya, sapaannya.
Namun demikian, Ngurah Satrya secara umum ekspor masih terbatas. Salah satunya karena tidak adanya penerbangan langsung ke Bali. Makanya ekspor untuk komoditas seperti manggis dan lainnya yang mesti ekspor segar, belum bisa dilakukan. “Karena tidak ada penerbangan ke luar negeri,” ujarnya.
Untuk ekspor buah agar kondisinya tetap segar, ekspor melalui transportasi udara yang efektif. Kalau lewat laut, kata Ngurah Satrya, tentu akan rusak, karena kelamaan di perjalanan. Khusus untuk peningkatan produk atau komoditas tekstil diperkirakan berkaitan persiapan Natal dan Tahun Baru 2021.
Sedang secara keseluruhan ekspor produk kerajinan dalam 7 bulan terakhir yang nilainya paling tinggi yakni 84,8 juta dollar. Untuk komoditas industri posisi kedua yakni 72,1 juta dollar. Di posisi ketiga ekspor komoditas perkebunan 591 ribu dollar. Sedang secara keseluruhan total ekspor Bali pada Januari-Juli tercatat 165 juta dollar. Angka tersebut sangat berpeluang untuk berubah, nilai ekspor dari produk perikanan banyak yang belum masuk. *k17
Komentar