Korban Pantai Palisan Sempat Dilaporkan Hilang
Gede Ardiasa tak kembali sejak Umanis Galungan, Kamis (17/9) lalu, setelah berpamitan mengunjungi temannya yang masih satu desa.
SINGARAJA, NusaBali
Jenazah yang ditemukan meninggal dunia di Pantai Palisan, Dusun Kawanan, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Senin (21/9) lalu, diketahui merupakan warga Banjar Dinas Kanginan, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng, bernama Gede Ardiasa, 22. Korban sempat dilaporkan menghilang oleh keluarganya.
Menurut pengakuan ayah korban, Made Sukarsana, Gede Ardiasa sudah menghilang sejak Umanis Galungan, Kamis (17/9) lalu. Saat itu, pemuda kelahiran 28 Februari 1998 ini berpamitan keluar rumah untuk mengunjungi temannya yang masih satu desa. Namun hingga sore hari Gede Ardiasa tak kunjung pulang ke rumah.
Esoknya pada Jumat (18/9), alumnus SMAN 1 Tejakula ini belum juga menginjakkan kakinya ke rumah. Khawatir terjadi sesuatu, Made Sukarsana dan keluarga pun melakukan pencarian ke tempat-tempat yang biasa dikunjungi Gede Ardiasa dan ke kediaman temannya. Namun hingga sore hari keberadaan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Made Sukarsana dan Luh Sukerti ini masih tak diketahui.
"Dari keterangan teman-temannya, Gede mengaku sudah berpamitan pulang ke rumah," kata Made Sukarsana saat ditemui NusaBali di RSUD Buleleng, Rabu (23/9). Pria berusia 46 tahun ini akhirnya melapor ke pihak desa terkait anaknya yang menghilang.
Pada Senin, (21/9) siang sekitar pukul 14.00 Wita, ia mendengar informasi bahwa putra sulungnya ditemukan di Pantai Palisan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Mendengar kabar tersebut pria yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ental ini tak langsung percaya. Ia mencoba menghubungi pihak kepolisian untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. "Setelah dihubungi polisi, benar yang meninggal anak saya," singkatnya.
Made Sukarsana mengaku tak merasakan firasat apapun sebelum putranya meninggal. "Gede anaknya biasa-biasa, baik. Kapah ngomong. Sempat syok dengar kabar karena tidak ada masalah apa-apa. Tidak pernah cerita sebelumnya ada masalah apa. Saat Hari Raya Galungan kami masih sempat bersembahyang bersama-sama keluarga," kenang dia.
Ia kini sudah merelakan kepergian putra kesayangannya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ukir ini. "Gede memang sering ke pantai untuk mandi. Saya sudah mengikhlaskan kepergiannya dan menganggap sebagai musibah. Kalau terjadi sesuatu sebelumnya kepada Gede kami percaya dengan karmapala," sebutnya.
Diungkapkannya, dari hasil visum yang diterima, pada jenazah Gede Ardiasa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Hanya terdapat bekas luka goresan pada tumit. Setelah selesai dilakukan visum, jenazah langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga menggunakan ambulans rumah sakit. Hari itu juga, mendiang langsung dikebumikan. "Untuk ngabennya nanti diaben massal di desa," tutupnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, identitas jenazah yang ditemukan di pinggir Pantai Pelisan, Dusun Kawanan, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Senin (21/9) lalu akhirnya terungkap. Korban merupakan Gede Ardiasa, 22, pemuda asal Banjar Dinas Kanginan, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng. Identitasnya baru terungkap setelah Sat Reskrim Polres Buleleng melakukan pemeriksaan sidik jari terhadap jenazah.*cr75
Menurut pengakuan ayah korban, Made Sukarsana, Gede Ardiasa sudah menghilang sejak Umanis Galungan, Kamis (17/9) lalu. Saat itu, pemuda kelahiran 28 Februari 1998 ini berpamitan keluar rumah untuk mengunjungi temannya yang masih satu desa. Namun hingga sore hari Gede Ardiasa tak kunjung pulang ke rumah.
Esoknya pada Jumat (18/9), alumnus SMAN 1 Tejakula ini belum juga menginjakkan kakinya ke rumah. Khawatir terjadi sesuatu, Made Sukarsana dan keluarga pun melakukan pencarian ke tempat-tempat yang biasa dikunjungi Gede Ardiasa dan ke kediaman temannya. Namun hingga sore hari keberadaan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Made Sukarsana dan Luh Sukerti ini masih tak diketahui.
"Dari keterangan teman-temannya, Gede mengaku sudah berpamitan pulang ke rumah," kata Made Sukarsana saat ditemui NusaBali di RSUD Buleleng, Rabu (23/9). Pria berusia 46 tahun ini akhirnya melapor ke pihak desa terkait anaknya yang menghilang.
Pada Senin, (21/9) siang sekitar pukul 14.00 Wita, ia mendengar informasi bahwa putra sulungnya ditemukan di Pantai Palisan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Mendengar kabar tersebut pria yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ental ini tak langsung percaya. Ia mencoba menghubungi pihak kepolisian untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. "Setelah dihubungi polisi, benar yang meninggal anak saya," singkatnya.
Made Sukarsana mengaku tak merasakan firasat apapun sebelum putranya meninggal. "Gede anaknya biasa-biasa, baik. Kapah ngomong. Sempat syok dengar kabar karena tidak ada masalah apa-apa. Tidak pernah cerita sebelumnya ada masalah apa. Saat Hari Raya Galungan kami masih sempat bersembahyang bersama-sama keluarga," kenang dia.
Ia kini sudah merelakan kepergian putra kesayangannya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ukir ini. "Gede memang sering ke pantai untuk mandi. Saya sudah mengikhlaskan kepergiannya dan menganggap sebagai musibah. Kalau terjadi sesuatu sebelumnya kepada Gede kami percaya dengan karmapala," sebutnya.
Diungkapkannya, dari hasil visum yang diterima, pada jenazah Gede Ardiasa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Hanya terdapat bekas luka goresan pada tumit. Setelah selesai dilakukan visum, jenazah langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga menggunakan ambulans rumah sakit. Hari itu juga, mendiang langsung dikebumikan. "Untuk ngabennya nanti diaben massal di desa," tutupnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, identitas jenazah yang ditemukan di pinggir Pantai Pelisan, Dusun Kawanan, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Senin (21/9) lalu akhirnya terungkap. Korban merupakan Gede Ardiasa, 22, pemuda asal Banjar Dinas Kanginan, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng. Identitasnya baru terungkap setelah Sat Reskrim Polres Buleleng melakukan pemeriksaan sidik jari terhadap jenazah.*cr75
1
Komentar