Buleleng Genjot Pengadaan Masker Kain Tahap Keempat
Pembuatan 150.000 Pcs Masker Kain Libatkan 34 Pelaku UMKM di Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng genjot pengadaan masker kain tahap keempat untuk masyarakat Gumi Panji Sakti.
Pengadaan masker tahap keempat berjumlah 150.000 pcs ini dikerjakan 34 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini, sebagian sudah selesai dan sisanya ditarget tuntas awal Oktober 2020. Sekretaris II GTPP Covid-19 Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, menjelaskan saat ini 75.000 pcs masker kain sudah ada di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Sedangkan 75.000 pcs lagi masih dikerjakan 34 pelaku UMKM yang dirangkul untuk pembuatan masker kain.
“Setengahnya sudah ada di kantor, tetapi belum diperiksa Inspektorat. Sedangkan setengahnya lagi masih dalam tahap pengerjaan, karena kemarin kan mendadak. Tetapi, sisanya itu diharapkan selesai awal Oktober ini,” jelas Suadnyana yang juga Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, di Singaraja, Rabu (30/9) ini.
Pengadaan masker kain tahap keempat oleh GTPP Covid-19 Buleleng ini menelan anggaran sekitar Rp 900 juta. Sebelum dibagikan kepada masyarakat, masker kain tersebut lebih dulu akan diperiksa kelayakannya sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dengan begitu, masker yang sampai ke masyarakat nantinya benar-benar efektif untuk cegah penularan Covid-19.
Menurut Suadnyana, jumlah masker yang sudah dibuat dan akan dibagikan GTPP-19 Buleleng kepada masyarakat sebanyak 600.000 pcs. Jumlah tersebut setara dengan jumlah penduduk dewasa di Buleleng. “Memang Buleleng baru bisa membagikan satu masker kepada satu penduduk. Harapannya, di samping satu masker yang diberi pemerintah, masyarakat bisa membeli sendiri untuk ganti,” papar Suadnyana.
Suadnyana menyebutkan, ratusan ribu masker dari pengadaan tahap keempat ini baru akan dibagikan setelah seluruhnya (150.000 pcs) selesai dikerjakan dan sudah lolos pemeriksaan tim Inspektorat. “Sesuai instruksi pimpinan, ini segera operasi wajib masker yang digelar tim gabungan,” katanya.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Buleleng masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya 19 kasus baru per Rabu kemarin. Kasus baru ini tersebar di 8 kecamatan. Rinciannya, 6 kasus baru di Kecamatan Seririt, 5 kasus baru di Kecamatan Buleleng, 2 kasus baru di Kecamatan Banjar, 2 kasus baru di Kecamatan Sukasada, 1 kasus baru di Kecmaatan Sawan, 1 kasus baru di Kecamatan Kubutambahan, 1 kasus baru di Kecamatan Gerokgak, dan 1 kasus baru di Kecamatan Tejakula.
Pada hari yang sama, Rabu kemarin, di Buleleng juga dilaporkan ada 4 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Mereka masing-masing 1 orang dari Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt, Kecamatan Tejakula, dan Kecamatan Sukasada.
Berdasarkan data yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali, jumlah kumulatif positif Corona di Buleleng saat ini tembus 878 kasus, yang didominasi 831 orang transmisi lokal (tertular di daerah). Dari jumlah itu, 782 orang sudah berhasil sembuh, 58 orang masih dalam perawatan, dan 38 pasien lagi meninggal dunia. Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Buleleng tembus angka 94,10 persen lebih tinggi dari angka kesembuhan Provinsi Bali yang mencapai 82,96 persen.
Buleleng sendiri berada di urutan keempat se-Bali dari sisi jumlah kasus Covid-19. Buleleng berada di bawah Kota Denpasar (yang merupakan daerah paling parah terpapar Covid-19 dengan 2.423 kasus), Badung (1.385 kasus positif Corona), dan Gianyar (1.061 kasus). *k23
1
Komentar