Tamara Bleszynsky Ngaku Diancam Dibunuh Terdakwa Sobrat
Masih ingat kasus artis cantik Tamara Bleszynski, 40, yang melaporkan seorang pria bernama Wayan Putra Wijaya alias Sobrat, 38, atas dugaan penganiayaan pada 14 April 2016 lalu.
DENPASAR, NusaBali
Pada, Selasa (18/10), Tamara menjalani pemeriksaan sebagai saksi korban dalam kasus tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar. Kepada majelis hakim, Tamara mengaku selain dianiaya dirinya juga sempat diancam dibunuh oleh pelaku yang mengaku sebagai fans beratnya itu.
Dalam sidang yang digelar pukul 16.30 Wita dipimpin majelis hakim pimpinan I Gede Ginarsa, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua saksi, yaitu Tamara Bleszynski dan teman prianya, Andrian Teodore King. Tamara yang diperiksa pertama mengaku awalnya sekitar tahun 2014 dikenalkan kepada terdakwa Sobrat oleh salah satu temannya. “Waktu itu saya di salah satu cafe dan dikenalkan terdakwa yang bernama Sobrat. Katanya Sobrat ini fans berat saya,” ujarnya.
Setelah perkenalan tersebut, Sobrat mulai berperilaku aneh. Bahkan artis cantik ini mengaku beberapa kali diteror oleh Sobrat. “Saya keluar selalu dibuntuti. Dia juga pernah katakan kalau saya adalah istrinya sejak 100 tahun lalu dan ia minta anak dari saya,” ujar Tamara yang menggunakan jaket abu-abu dan celana panjang warna hitam ini.
Saat kejadian pada 31 Agustus 2015 lalu, Sobrat juga sempat terlibat cekcok dengan Andrian, teman pria Tamara.
Cekcok ini juga berakhir dengan perdamaian yang dibuat di Polsek Kuta Utara. Dalam perdamaian tersebut, Sobrat berjanji tidak akan mengganggu Tamara dan keluarganya lagi. “Waktu itu anak saya ditarik Sobrat dan akhirnya kami lapor polisi tapi berdamai,” jelasnya.
Meski sudah berjanji tidak akan menganggu Tamara, namun aksi Sobrat semakin menjadi. Malah Tamara mengaku sempat beberapa kali diteror akan dibunuh Sobrat. Puncaknya terjadi pada 14 April 2016 lalu. Saat itu, Tamara yang berboncengan dengan Andrian dihadang oleh Sobrat yang berboncengan dengan temannya di Jalan Semat, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung.
Dengan tangan kirinya, Sobrat menjambak rambut Tamara saat masih berada di atas motor. Saat menjambak, Sobrat berulang kali mengatakan ‘Tamara kamu punya karma di Bali, kamu punya karma di Canggu’. “Setelah dijambak saya merasakan sakit di kepala. Saya juga tidak bisa beraktivitas selama satu minggu karena saya takut keluar rumah dan kepala saya masih sakit,” terangnya.
Sobrat didampingi pengacaranya, Iswahyudi yang diberi kesempatan menanggapi keterangan Tamara langsung membantahnya. Malah Iswahyudi sempat memperlihatkan foto Tamara yang sedang merokok bersama Sobrat. “Ini bukti kedekatan mereka,” ujar Iswahyudi sambil memperlihatkan foto tersebut di muka sidang. * rez
Dalam sidang yang digelar pukul 16.30 Wita dipimpin majelis hakim pimpinan I Gede Ginarsa, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua saksi, yaitu Tamara Bleszynski dan teman prianya, Andrian Teodore King. Tamara yang diperiksa pertama mengaku awalnya sekitar tahun 2014 dikenalkan kepada terdakwa Sobrat oleh salah satu temannya. “Waktu itu saya di salah satu cafe dan dikenalkan terdakwa yang bernama Sobrat. Katanya Sobrat ini fans berat saya,” ujarnya.
Setelah perkenalan tersebut, Sobrat mulai berperilaku aneh. Bahkan artis cantik ini mengaku beberapa kali diteror oleh Sobrat. “Saya keluar selalu dibuntuti. Dia juga pernah katakan kalau saya adalah istrinya sejak 100 tahun lalu dan ia minta anak dari saya,” ujar Tamara yang menggunakan jaket abu-abu dan celana panjang warna hitam ini.
Saat kejadian pada 31 Agustus 2015 lalu, Sobrat juga sempat terlibat cekcok dengan Andrian, teman pria Tamara.
Cekcok ini juga berakhir dengan perdamaian yang dibuat di Polsek Kuta Utara. Dalam perdamaian tersebut, Sobrat berjanji tidak akan mengganggu Tamara dan keluarganya lagi. “Waktu itu anak saya ditarik Sobrat dan akhirnya kami lapor polisi tapi berdamai,” jelasnya.
Meski sudah berjanji tidak akan menganggu Tamara, namun aksi Sobrat semakin menjadi. Malah Tamara mengaku sempat beberapa kali diteror akan dibunuh Sobrat. Puncaknya terjadi pada 14 April 2016 lalu. Saat itu, Tamara yang berboncengan dengan Andrian dihadang oleh Sobrat yang berboncengan dengan temannya di Jalan Semat, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung.
Dengan tangan kirinya, Sobrat menjambak rambut Tamara saat masih berada di atas motor. Saat menjambak, Sobrat berulang kali mengatakan ‘Tamara kamu punya karma di Bali, kamu punya karma di Canggu’. “Setelah dijambak saya merasakan sakit di kepala. Saya juga tidak bisa beraktivitas selama satu minggu karena saya takut keluar rumah dan kepala saya masih sakit,” terangnya.
Sobrat didampingi pengacaranya, Iswahyudi yang diberi kesempatan menanggapi keterangan Tamara langsung membantahnya. Malah Iswahyudi sempat memperlihatkan foto Tamara yang sedang merokok bersama Sobrat. “Ini bukti kedekatan mereka,” ujar Iswahyudi sambil memperlihatkan foto tersebut di muka sidang. * rez
Komentar