Longsor Timbun Rumah Warga di Bukian
GIANYAR, NusaBali
Tanah longsor menimbun rumah warga di Banjar Bukian Kauh, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, Minggu (11/10).
Hingga Selasa (13/10), material runtuhan tanah belum sepenuhnya bisa dibersihkan. Karena alat berat sulit masuk ke titik lokasi sehingga pembersihan terpaksa dilakukan manual.
Penghuni rumah pindah sementara di rumah tetangga yang lebih aman. Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar Ngakan Dharma Jati, Selasa (13/10), mengatakan rumah tertimbun longsor tersebut milik Ketut Supata. "Bangunan tertimbun bagian dapur dan rumah dengan dua kamar tidur," jelasnya.
Musibah tanah longsor terjadi saat siang hari. Saat keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anaknya berada dekat lokasi. "Mereka berhasil melarikan diri saat kejadian. Sehingga tidak ada korban jiwa. Namun, harta benda tidak bisa terselamatkan dan saat ini masih tertimbun di antara reruntuhan tersebut," jelas Ngakan Jati.
Jelas Ngakan, pembersihan material longsoran terpsaksa dilakukan manual, karena alat berat tidak bisa masuk ke titik lokasi. "Keluarga tidak dievakuasi karena masih ada tempat tinggal yang bisa ditempati pada posisi lebih aman,” jelas Ngakan Dharma Jati.
Longsor yang menimpa warga di Banjar Bukian Kauh, Desa Bukian, Payangan ini mengundang simpati banyak pihak. BPBD dan Dinas Sosial Gianyar membantu paket sembako dan pakaian.
Disusul, Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana bersama rombongan juga menyerahkan sembako dan pakaian. "Ini sebagai bentuk tali kasih dan peduli sesama, lebih - lebih bencana yang terjadi di saat pandemi," ujar Kapolres.
Selain memberikan bantuan sembako, serta pakaian, AKBP Dewa Made Adnyana juga mengajak keluarga korban untuk mematuhi protokol kesehatan. Wajib menjaga jarak, wajib mencuci tangan, dan wajib mengenakan masker (3M). Kapolres asal Desa Satra, Kecamatan Klungkung ini, langsung mengambilkan masker dari dalam tasnya.
Sementara memasuki musim saat ini, pihaknya juga memastikan kesiapan seluruh anggota polres jajaran untuk back-up di setiap bencana, bekerja sinergi dengan unit lainnya. “Kita pastikan seluruh anggota siap membantu polsek jajaran saat terjadi bencana,” terangnya.
Ngakan Jati menambahkan, bagi masyarakat yang mengalami kerugian bencana bisa memohon bantuan kepada pemerintah. "Mekanismenya, yang bersangkutan mengajukan proposal dan dikaji sama tim teknis berapa biayanya," ujarnya. Setelah dicek oleh petugas, kemudian bantuan bisa cair. "Besar bantuan mengacu pada kajian teknis dan kemampuan keuangan daerah," jelasnya. *nvi
Komentar