Siswa Dapatkan Akses WiFi Gratis di Kembali Hub
Jumat (9/10) menjadi awal dari program #MerdekaBelajar yang direncanakan akan berlangsung hingga November.
MANGUPURA, NusaBali
Sektor pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh situasi pandemi. Sistem belajar yang sebelumnya bertatapan muka langsung, kini dilakukan secara daring. Hal ini menimbulkan permasalahan baru, yakni keterbatasan kemampuan siswa pada gawai elektronik dan kuota belajar.
Kembali Innovation Hub sebagai coworking space di Bali yang berlokasi di Jl. Sunset Road No. 28 berkolaborasi bersama GlobalXtreme sebagai penyedia jasa Internet menginisiasi sebuah program bernama #MerdekaBelajar, yaitu program yang memberikan solusi bagi siswa-siswi dan para guru yang membutuhkan akses Internet secara gratis dan tempat memadai untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar secara daring dengan efektif dan kondusif.
“Kami terpikir bahwa Kembali Hub memiliki space (ruangan) dan Kembali Hub juga bekerja sama dengan GlobalXtreme. Mengapa tidak membuat sebuah program yang memang dapat membantu teman-teman di sektor pendidikan, terutama dalam proses belajar-mengajar. Dari ruangan dan internet itu Kembali Hub dapat menyediakan tentunya dengan mengikuti dan menjalankan protokol kesehatan,” ujar Ayu Satya, Business Analyst Kembali Innovation Hub pada NusaBali, Jumat (9/10).
Jumat (9/10) menjadi awal dari program yang direncanakan akan berlangsung hingga November. Ruangan yang seharusnya berkapasitas 100 orang hanya akan diisi maksimal oleh 25 siswa-siswi dari SMA Harapan Nusantara, agar jarak untuk protokol physical distancing tetap terjaga dan teratur saat melakukan aktivitas di Kembali Innovation Hub.
Terlihat pula, sejumlah siswa dari SMK TI Global Jimbaran juga menghadiri di ruangan lainnya. “Internet yang disediakan berkecepatan 100 Mbps. Itu sudah sangat cukup untuk memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar di sini. Kami memastikan tidak hanya jaringannya, tapi juga IT standby-nya,” Elisabet Iskandar selaku Corporate Marketing Manager GlobalXtreme menambahkan.
Beberapa ketentuan untuk dapat menggunakan fasilitas ini, yaitu: diutamakan bagi yang benar -benar membutuhkan bantuan untuk tempat belajar online, diwajibkan untuk mendaftar paling lambat 3 hari sebelum kunjungan untuk memperhitungkan kesediaan ruangan dan jarak antar siswa, peserta wajib mengikuti protokol kesehatan tatanan kebiasaan baru seperti pengecekan suhu tubuh, memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik selama di lokasi, dan wajib didampingi oleh penanggung jawab dari sekolah atau institusi terkait.
Meskipun diperkirakan untuk berjalan hingga bulan November mendatang, namun jika situasi pandemi masih belum berakhir maka program ini diharapkan untuk bisa berlanjut. “Jika memang sekolah-sekolah tersebut menginformasikan kepada kami akan kebutuhannya seperti apa, kami pasti akan diskusikan lagi lebih jauh. Semua tergantung dari demand yang ada,” lanjut Elisabet Iskandar.*cr74
Komentar