Ancam Bunuh Anak dan Ibu Kandung, Dibawa ke RSJ
Peristiwa Heboh di Kos-kosan Kawasan Candibaru, Kelurahan Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Peristiwa heboh terjadi di sebuah kos-kosan Jalan Mangga Besar Gianyar di Lingkungan Candibaru, Kelurahan Gianyar, Kecamatan Gianyar, Kamis (22/10) siang.
Seorang penghuni kos, Fitri, 25, tiba-tiba mengamuk seraya mengancam akan buhuh anak dan ibu kandungnya. Ibu satu anak balita yang diduga depresi ini pun langsung dibawa petugas Sat Pol PP Gianyar ke RSJ Provinsi Bali di Bangli untuk perawatan.
Kasat Pol PP Gianyar, I Made Watha, mengatakan peristiwa heboh ini terjadi Kamis siang sekitar pukul 13.15 Wita. Tidak jelas bagaimana awalnya, Fitri tiba-tiba mengamuk. Perempuan berusia 25 tahun asal Indramayu, Jawa Barat ini diduga depresi setelah ditinggal oleh suaminya.
Menurut Made Wartha, Fitri tidak saja mengamuk sambil membanting perabotan rumah tangga dan benda-bena lain dalam kamarnya, tapi juga melontarkan ancaman akan membunuh anak balitanya laki-laki yang masih berusia 2 tahun. Selain ancam membunuh anaknya, Fitri juga ancam habisi nyawa ibu kandungnya.
"Informasi yang kami dapatkan, Fitri ini tinggal di kos-kosan Lingkungan Candi Baru, Kelurahan Gianyar bersama kedua orangtua dan seorang adiknya, serta anak balitanya yang baru berusia 2 tahun. Kedua orangtuanya kerja sebagai pedagang. Anak balitanya sendiri yang diancam akan dibunuh,” ungkap Wartha saat dikonfirmasi NusaBali di Gianyar, Jumat (23/10).
Aksi ngamuk-ngamuk disertai ancaman membunuh ini kontan bikin cemas para tetangga kos. Khawatir terjadi sesuatu yang fatal, tetangga kos langsung menghubungi petugas kepolisian dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar untuk terjun ke lokasi seraya memngamankan perempuan ngamuk ini.
Begitu mendapat laporan, sejumlah petugas Polsek Gianyar dan Sat Pol PP Gianyar mencoba menenangkan Fitri. Bahkan, Wakapolsek Gianyar, AKP Nyoman Susila, juga ikut terjun ke lokasi TKP. Namun, karena terus ngamuk-ngamuk lantaran diduga drepresi, Fitri akhirnya dibawa ke RSJ Bali di Bangli menggunakan mobil Sat Pol PP Gianuar.
Sebelum diamankan petugas, orangtua Fitri sempat berusaha menenangkan ibu muda dengan satu anak ini. Demikian pula adik kandung Fitri, sempat berusaha menenangkan kakaknya. Namun, Fitri tetap saja kalap membanting semua perabotan dalam kamar seraya ancam akan membunuh anak dan ibunya.
Menuurut Wartha, adik kandungnya berinisiatif mengubungi Kepala Lingkungan Candibaru, Kelurahan Gianyar untuk mengamankan kakaknya yang ngamuk-ngamuk. Laporan jiuga diteruskan ke Sat Pol PP Gianyar. Kebetulan, jarak antara lokasi TKP dengan Kantor Sat Pol PP Gianyar cukup dekat. Maka, hanya dalam hitungan beberapa menit, petugas Sat Pol PP bersama Wakapolsek Gianyar, AKP Nyoman Susila, terjun ke TKP. Mereka didampingi Bhabinkamtibmas Kelurahan Gianyar, Aiptu I Gusti Ngurah Gede.
"Saat petugas tiba di lokasi TKP, perempuan bernama Fitri ini belum sempat melaksanakan ancamannya untuk membunuh. Anak balitanya masih dalam kondisi sehat di pangkuan neneknya," papar Watha. Siang itu pula, Fitri langsung dibawa ke RSJ Bali di Bangli. “Sebelum dibawa ke RSJ, sempat dicek awal kondisinya. Karena ada gejala depresi, makanya dirujuk ke RSJ Bangli,” terang Wartha.
Berdasarkan pengakuan keluarganya, tidak ada riwayat ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) pada Fitri. “Perempuan ini diduga stres karena ditinggal suami. Terlebih, dalam kondisi ekonomi sulit di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang," tandas mantan Kadis Sosial Kabupaten Gianyar ini.
Menurut Wartha, Fitri adalah perempuan asal Indramayu, Jawa Barat yang sudah beberapa lama tinggal di kos-kosan Lingkungan Candibaru, Kelurahan Gianyar. Sedangkan suaminya, Yogi Kauntan, yang juga asal Jawa Barat, sudah lama pergi ke kampung halamannya. “Suaminya sudah pergi sekitar 2 bulan lalu,” terang birokrat asal Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar ini. *nvi
Kasat Pol PP Gianyar, I Made Watha, mengatakan peristiwa heboh ini terjadi Kamis siang sekitar pukul 13.15 Wita. Tidak jelas bagaimana awalnya, Fitri tiba-tiba mengamuk. Perempuan berusia 25 tahun asal Indramayu, Jawa Barat ini diduga depresi setelah ditinggal oleh suaminya.
Menurut Made Wartha, Fitri tidak saja mengamuk sambil membanting perabotan rumah tangga dan benda-bena lain dalam kamarnya, tapi juga melontarkan ancaman akan membunuh anak balitanya laki-laki yang masih berusia 2 tahun. Selain ancam membunuh anaknya, Fitri juga ancam habisi nyawa ibu kandungnya.
"Informasi yang kami dapatkan, Fitri ini tinggal di kos-kosan Lingkungan Candi Baru, Kelurahan Gianyar bersama kedua orangtua dan seorang adiknya, serta anak balitanya yang baru berusia 2 tahun. Kedua orangtuanya kerja sebagai pedagang. Anak balitanya sendiri yang diancam akan dibunuh,” ungkap Wartha saat dikonfirmasi NusaBali di Gianyar, Jumat (23/10).
Aksi ngamuk-ngamuk disertai ancaman membunuh ini kontan bikin cemas para tetangga kos. Khawatir terjadi sesuatu yang fatal, tetangga kos langsung menghubungi petugas kepolisian dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar untuk terjun ke lokasi seraya memngamankan perempuan ngamuk ini.
Begitu mendapat laporan, sejumlah petugas Polsek Gianyar dan Sat Pol PP Gianyar mencoba menenangkan Fitri. Bahkan, Wakapolsek Gianyar, AKP Nyoman Susila, juga ikut terjun ke lokasi TKP. Namun, karena terus ngamuk-ngamuk lantaran diduga drepresi, Fitri akhirnya dibawa ke RSJ Bali di Bangli menggunakan mobil Sat Pol PP Gianuar.
Sebelum diamankan petugas, orangtua Fitri sempat berusaha menenangkan ibu muda dengan satu anak ini. Demikian pula adik kandung Fitri, sempat berusaha menenangkan kakaknya. Namun, Fitri tetap saja kalap membanting semua perabotan dalam kamar seraya ancam akan membunuh anak dan ibunya.
Menuurut Wartha, adik kandungnya berinisiatif mengubungi Kepala Lingkungan Candibaru, Kelurahan Gianyar untuk mengamankan kakaknya yang ngamuk-ngamuk. Laporan jiuga diteruskan ke Sat Pol PP Gianyar. Kebetulan, jarak antara lokasi TKP dengan Kantor Sat Pol PP Gianyar cukup dekat. Maka, hanya dalam hitungan beberapa menit, petugas Sat Pol PP bersama Wakapolsek Gianyar, AKP Nyoman Susila, terjun ke TKP. Mereka didampingi Bhabinkamtibmas Kelurahan Gianyar, Aiptu I Gusti Ngurah Gede.
"Saat petugas tiba di lokasi TKP, perempuan bernama Fitri ini belum sempat melaksanakan ancamannya untuk membunuh. Anak balitanya masih dalam kondisi sehat di pangkuan neneknya," papar Watha. Siang itu pula, Fitri langsung dibawa ke RSJ Bali di Bangli. “Sebelum dibawa ke RSJ, sempat dicek awal kondisinya. Karena ada gejala depresi, makanya dirujuk ke RSJ Bangli,” terang Wartha.
Berdasarkan pengakuan keluarganya, tidak ada riwayat ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) pada Fitri. “Perempuan ini diduga stres karena ditinggal suami. Terlebih, dalam kondisi ekonomi sulit di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang," tandas mantan Kadis Sosial Kabupaten Gianyar ini.
Menurut Wartha, Fitri adalah perempuan asal Indramayu, Jawa Barat yang sudah beberapa lama tinggal di kos-kosan Lingkungan Candibaru, Kelurahan Gianyar. Sedangkan suaminya, Yogi Kauntan, yang juga asal Jawa Barat, sudah lama pergi ke kampung halamannya. “Suaminya sudah pergi sekitar 2 bulan lalu,” terang birokrat asal Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar ini. *nvi
Komentar