Izin Operasional Alat CT-Scan Turun
BANGLI, NusaBali
Izin operasional alat Computerized Tomography (CT) scan telah turun. Dengan turunnya ini tersebut maka alat dapat difungsikan.
Dipastikan awal tahun 2021 pelayanan CT-Scan berjalan dan pasien tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain. Direktur RSU Bangli, dr I Nyoman Arsana, mengaku sejatinya untuk alat sudah terpasang sejak empat bulan lalu. Hanya saja karena menunggu proses izin, maka alat belum bisa dioperasikan.
Menurut dr Nyoman Arsana untuk izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir terkait pemanfaatan tenaga nuklir penggunaan sumber radiasipengion dalam radiologidiagnostik dan intervensional telah ditetapkan pada tanggal 16 Desember. “Izin pengoperasin CT Scan baru kemarin kami terima,” ungkap dr Nyoman Arsana, Kamis (17/12). Pasca turunnya izin, dr Nyoman Arsana melakukan berbagai persiapan di antaranya terkait kesiapan sumber daya manusianya (SDM) dengan memantapkan tenaga yang akan mengoperasikan alat tersebut.
Direktur asal Desa Songan, Kintamani ini menyebutkan, akan memberikan pelatihan menyangkut pengoperasian alat tersebut. “Sebanyak 13 tenaga medis yang bertugas di bagian radiologi akan menjalani pelatihan di bawah bingbingan dari teknisi. Ini untuk memantapkan kemampuan tenaga yang kami miliki. Petugas harus menguasi alat,” tegas dr Nyoman Arsana. Dikatakan, proses perizinan sangat ketat dan setelah hampir 4 bulan ditunggu baru turun.
Dengan dioperasikannya CT-Scan, maka pasien dapat terlayani dan RSU Bangli tidak lagi merujuk pasien ke RS lain. Sebelumnya, Wadir Penunjang dan Sarpras RSU Bangli, dr I Wayan Pariasta mengatakan spesifikasi dari alat CT-Scan yang dipasang berbeda dengan alat sebelumnya. CT-Scan yang baru dengan 16 slide sementara alat sebelumnya hanya 1 slide. RSU Bangli bekerja sama dengan PT Meditrans Global untuk pengadaan CT-Scan. *esa
Menurut dr Nyoman Arsana untuk izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir terkait pemanfaatan tenaga nuklir penggunaan sumber radiasipengion dalam radiologidiagnostik dan intervensional telah ditetapkan pada tanggal 16 Desember. “Izin pengoperasin CT Scan baru kemarin kami terima,” ungkap dr Nyoman Arsana, Kamis (17/12). Pasca turunnya izin, dr Nyoman Arsana melakukan berbagai persiapan di antaranya terkait kesiapan sumber daya manusianya (SDM) dengan memantapkan tenaga yang akan mengoperasikan alat tersebut.
Direktur asal Desa Songan, Kintamani ini menyebutkan, akan memberikan pelatihan menyangkut pengoperasian alat tersebut. “Sebanyak 13 tenaga medis yang bertugas di bagian radiologi akan menjalani pelatihan di bawah bingbingan dari teknisi. Ini untuk memantapkan kemampuan tenaga yang kami miliki. Petugas harus menguasi alat,” tegas dr Nyoman Arsana. Dikatakan, proses perizinan sangat ketat dan setelah hampir 4 bulan ditunggu baru turun.
Dengan dioperasikannya CT-Scan, maka pasien dapat terlayani dan RSU Bangli tidak lagi merujuk pasien ke RS lain. Sebelumnya, Wadir Penunjang dan Sarpras RSU Bangli, dr I Wayan Pariasta mengatakan spesifikasi dari alat CT-Scan yang dipasang berbeda dengan alat sebelumnya. CT-Scan yang baru dengan 16 slide sementara alat sebelumnya hanya 1 slide. RSU Bangli bekerja sama dengan PT Meditrans Global untuk pengadaan CT-Scan. *esa
Komentar