Harga Kedelai Naik, Produksi Tempe Berkurang
AMLAPURA, NusaBali
Harga kacang kedelai beranjak naik. Seminggu lalu harga kedelai Rp 350.000 per 50 kilogram, kini mencapai Rp 457.000 per 50 kilogram.
Imbasnya, produksi tempe dan tahu berkurang. Pedagang mengakali dengan cara mengurangi ukuran panjang tempe dengan harga tetap Rp 5.000 isi lima potong per bungkus.
Pedagang tempe dan tahu, Risna Rahayu, mengaku semakin kesulitan memproduksi tempe dan tahu. “Harga jual tempe tidak mungkin saya naikkan, terpaksa ukuran tempe saya ubah, ukurannya dikurangi,” jelas Risna Rahayu saat dijumpai di Pasar Pagi Subagan, Jalan Gunung Agung Amlapura, Jumat (8/1). Pedagang asal Lingkungan Segara Katon, Kelurahan Karangasem ini biasanya produksi tempe dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar 10 cm. Kini panjang tempe dikurangi jadi 28 cm. “Tetap saja pembeli ada yang protes karena ukurannya berkurang, semakin pendek dan menepis. Terutama pembeli yang pedagang gorengan,” imbuhnya.
Pedagang lainnya, Ni Wayan Arini, mengaku menjual kacang kedelai eceran dengan harga Rp 9.000 per kilogram. “Saya tidak pernah beli per kampil isian 50 kilogram, saya hanya beli 10 kilogram, saya jual Rp 9.000 per kilogram,” ungkap Wayan Arini. Sementara Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Wayan Sutrisna, mengakui kedelai cukup lama langka. Selama ini, kedelai didatangkan dari luar Bali. “Cara mengatasi harga kedelai naik, ukuran tempe dikurangi," kata Wayan Sutrisna. Menurutnya, secara umum harga-harga kebutuhan pangan masih terkendali. *k16
Komentar