Adi Wiryatama Tak Mau Campur Tangan
Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama mengakui selaku pimpinan dewan, dia menandatangani penarikan Anggi Nida dari posisi tenaga ahli. Hal itu karena Fraksi Golkar mengembalikan 1 dari 4 kursi tenaga ahli.
DENPASAR, NusaBali
Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama tegaskan tidak ikut campur tangan atas kisruh internal Golkar Bali yang dipicu oleh pemberhentian Tenaga Ahli DPRD Bali Dewa Ayu Anggya Savitri Putri Nida yang notabene anak fungsionaris DPP Golkar Dewa Made Widiasa Nida.
Kepada NusaBali di sela-sela pelaksanaan vaksinasi pejabat publik di Rumah Sakit Bali Mandara, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kamis (14/1) pagi, Adi Wiryatama mengatakan selaku pimpinan dewan pihaknya menandatangani penarikan Anggi Nida, setelah Fraksi Golkar mengembalikan 1 dari 4 kursi tenaga ahli DPRD Bali yang awalnya diambil Golkar.
“Kalau masalah internal Golkar saya tidak turut campur dan tidak komentari itu. Tapi kalau penarikan Tenaga Ahli Anggi Nida memang saya tandatangani,” ujar Adi Wiryatama.
Kata Adi Wiryatama untuk Tenaga Ahli DPRD Bali pada 2019 sebenarnya Fraksi Golkar hanya berhak 3 kursi dari total 23 kursi yang tersedia. Namun karena Fraksi PDIP kompromi memberikan 1 kursi lagi, akhirnya Fraksi Golkar dapat 4 kursi Tenaga Ahli. Salah satu kursi diberikan kepada Anggi Nida.
“Tapi kemarin, untuk masa kerja tahun 2021, Fraksi Golkar mengembalikan 1 dari 4 kursi tenaga ahli yang diambil sebelumnya. Karena dikembalikan, ya, Fraksi PDIP mengambil kembali kursi itu,” kata Adi Wiryatama.
“Saya selaku pimpinan lembaga dewan memang tandatangani, tapi atas dasar surat dari Fraksi Golkar yang ditandatangani Ketua Fraksi Golkar Rawan Atmaja kepada pimpinan dewan,” imbuh politisi asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, ini.
Adi Wiryatama mengatakan selama ini selaku pimpinan DPRD Bali dirinya kedepankan kebersamaan di dewan. Karena Bali harus dibangun bersama-sama. “Kalau urusan internal Golkar Bali, masalah internal Fraksi Golkar dan fraksi lain, saya tentu tidak ada hak intervensi. Namun saya tegaskan sebagai pimpinan dewan kebersamaan dan komunikasi yang baik saya kedepankan,” tegas Ketua Deperda DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Seperti diberitakan, sebelumnya internal Partai Golkar Bali memanas karena dipicu diberhentikannya Anggi Nida sebagai Tenaga Ahli DPRD Bali masa kerja tahun 2021 oleh DPD I Golkar Bali melalui keputusan Fraksi Golkar DPRD Bali. Bahkan kisruh ini sampai ada upaya hukum dari Wakil Ketua Bidang OKK DPD I Golkar Bali Dewa Made Suamba Negara, atas tuduhan dugaan pemalsuan dokumen dan tandatangan Ketua Fraksi Golkar I Wayan Rawan Atmaja, oleh fungsionaris DPP Golkar Dewa Made Widiasa Nida. *nat
Kepada NusaBali di sela-sela pelaksanaan vaksinasi pejabat publik di Rumah Sakit Bali Mandara, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kamis (14/1) pagi, Adi Wiryatama mengatakan selaku pimpinan dewan pihaknya menandatangani penarikan Anggi Nida, setelah Fraksi Golkar mengembalikan 1 dari 4 kursi tenaga ahli DPRD Bali yang awalnya diambil Golkar.
“Kalau masalah internal Golkar saya tidak turut campur dan tidak komentari itu. Tapi kalau penarikan Tenaga Ahli Anggi Nida memang saya tandatangani,” ujar Adi Wiryatama.
Kata Adi Wiryatama untuk Tenaga Ahli DPRD Bali pada 2019 sebenarnya Fraksi Golkar hanya berhak 3 kursi dari total 23 kursi yang tersedia. Namun karena Fraksi PDIP kompromi memberikan 1 kursi lagi, akhirnya Fraksi Golkar dapat 4 kursi Tenaga Ahli. Salah satu kursi diberikan kepada Anggi Nida.
“Tapi kemarin, untuk masa kerja tahun 2021, Fraksi Golkar mengembalikan 1 dari 4 kursi tenaga ahli yang diambil sebelumnya. Karena dikembalikan, ya, Fraksi PDIP mengambil kembali kursi itu,” kata Adi Wiryatama.
“Saya selaku pimpinan lembaga dewan memang tandatangani, tapi atas dasar surat dari Fraksi Golkar yang ditandatangani Ketua Fraksi Golkar Rawan Atmaja kepada pimpinan dewan,” imbuh politisi asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, ini.
Adi Wiryatama mengatakan selama ini selaku pimpinan DPRD Bali dirinya kedepankan kebersamaan di dewan. Karena Bali harus dibangun bersama-sama. “Kalau urusan internal Golkar Bali, masalah internal Fraksi Golkar dan fraksi lain, saya tentu tidak ada hak intervensi. Namun saya tegaskan sebagai pimpinan dewan kebersamaan dan komunikasi yang baik saya kedepankan,” tegas Ketua Deperda DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Seperti diberitakan, sebelumnya internal Partai Golkar Bali memanas karena dipicu diberhentikannya Anggi Nida sebagai Tenaga Ahli DPRD Bali masa kerja tahun 2021 oleh DPD I Golkar Bali melalui keputusan Fraksi Golkar DPRD Bali. Bahkan kisruh ini sampai ada upaya hukum dari Wakil Ketua Bidang OKK DPD I Golkar Bali Dewa Made Suamba Negara, atas tuduhan dugaan pemalsuan dokumen dan tandatangan Ketua Fraksi Golkar I Wayan Rawan Atmaja, oleh fungsionaris DPP Golkar Dewa Made Widiasa Nida. *nat
Komentar