Seniman Batuan Sukawati Tetap Melukis
Pandemi Tak Memupus Kreativitas
DENPASAR,NusaBali
Pandemi Covid-19 menyebabkan terpuruk semua sektor usaha di Bali. Lebih-lebih sektor pariwisata.
Namun tak serta merta memupus usaha dan kreativitas. Salah satunya kegiatan melukis kalangan perupa di Desa Batuan, Sukawati Gianyar.
Pelukis di desa ini tetap pageh menggoreskan tinta dan warna pada kanvas maupun kertas lukis mereka. I Nyoman Para,salah seorang diantaranya. Ayah dua anak ini mengaku tetap menekuni profesinya melukis.
“Sudah merupakan pekerjaan,” ujar ayah dua anak ini.
Ibarat orang membiasakan ngopi, jika tak minum kopi merasa pusing atau merasakan ada sesuatu yang kurang. Demikian pula pelukis seperti dia dan yang lainnya.
“Jeg sing enak kalau sing nggambar,” lanjutnya.
Hal itu lanjutnya bisa jadi sangat dipengaruhi lingkungannya di Desa Batuan yang merupakan salah satu desa seni, cikal bakal lukisan ‘Gaya Batuan’- yang merupakan salah satu gaya atau aliran dalam dunia seni lukis Bali.
“Ya juga karena spirit, Batuan merupakan desa seni,”ujar Para tentang Batuan yang pada masa lampau bernama Baturan.
Karena alasan itulah, mengapa para seniman Batuan tetap berkarya meski suasana sulit akibat pandemi Covid-19.
“Ya satu dua lukisan tetap ada yang laku,” kata Para.
Menurutnya penggemar seni memang susah diterka. Kendati masa sulit, kalau memang suka dengan lukisan dimaksud, pasti memboyongnya. “Itulah yang menghidupi seniman,” kata Para. *K17
1
Komentar