nusabali

Target PAD Bangli Disepakati Rp 92 Miliar

  • www.nusabali.com-target-pad-bangli-disepakati-rp-92-miliar

Setelah melalui pembahasan antara komisi-komisi di DPRD Bangli, dengan pihak eksekutif di ruang sidang DPRD Bangli, Rabu (25/11). Akhirnya, disepakati Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bangli tahun 2016, sebesar Rp 92 miliar. Target sebelumnya Rp 90,5 miliar.

BANGLI, NusaBali
Sehingga dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata, sementara jajaran eksekutif dipimpin Sekkab Bangli Ida Bagus Gede Giri Putra dan pimpinan SKPD. Pihak esekutif hanya mampu menaikan sekitar Rp 1,5 miliar. Pasalnya, dalam rapat sebelumnya pihak legislatif aada keinginan kalau target PAD tahun 2016 dipasang Rp 100 miliar lebih.
 
Kadispenda Bangli Gede Suryawan pada kesempatan itu mengatakan target Rp 100 miliar lebih tersebut terlalu tinggi, sehingga tidak mungkin pihaknya untuk mengejarnya. Hal ini, kata dia, tidak terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, bahkan realisasi target pada tahun 2015 saja belum bisa terpenuhi. Salah satunya, dari retribusi pariwisata, target tahun 2015 sebesar Rp 18 miliar hingga kini belum bisa dicapai. “Sehingga mengenai hal ini, pihak Disbudpar telah menyatakan tidak bisa lagi menaikan target,” ujarnya.
 
Sementara mengenai pemasukan dari rumah sakit, kata dia, pihak rumah sakit kini tengah tertatih-tatih untuk mengejar target pemasukan Rp 42 miliar yang dibebankan tahun 2015 lalu. Menurut informasi dari rumah sakit kini banyak pasien yang beralih ke Jaminas Kesehatan Nasional (JKN), maupun jaminan kesehatan lainnya. Jadi sangat sulit menaikan pemasukan di tahun 2016 ini. “Berdasarkan pertimbangan dan permasalahan yang dihadapi, maka kita hanya berani menaikkan target PAD Rp 1,5 miliar dari target sebelumnya Rp 90,5 miliar,” ujarnya.

Apa yang dilontarkan, Kadispenda ini, langsung diamini oleh Direktur RSUD Bangli. Dia menyatakan belakangan ini memang banyak pasien yang semula masuk melalui jalur umum, kini menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Sebab pembayaran klaim JKN memang jauh lebih rendah ketimbang JKBM. Sejatinya persoalan ini sudah diprotes oleh rumah sakit seluruh Indonesia,” katanya.
 
Sementara anggota dewan I Nengah Darsana setelah menyimak pemaparan Kadispeda, Direktur RSUD Bangli, menyebutkan, tidak bisa memaksa. Namun yang jelas, ke depannya perlu dicarikan upaya untuk memanfaatkan potensi yang ada agar PAD Bangli bisa dinaikan.

Sementara Made Sudiasa pada kesempatan itu justru mempertanyakan upaya Dispenda selama ini dalam menggarap potensi-potensi PAD Bangli. Dia berharap agar Dispenda menemukan langkah setrategis untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk tingkat PAD. Paling tidak tahun 2017, sudah Dispenda sudah mempunyai program yang jelas untuk menggali potensi-potensi yang ada. Jadi pos mana saja yang bisa dihandalkan untuk menaikan PAD. “Selama ini kita hanya berkutat untuk mencapai target, namun cara-cara untuk menggali potensi PAD tersebut belum terpikirkan,” tegasnya.
 
Apa yang dilontarkan Sudiasa mendapatkan apresiasi positif dari Sekda Bangli Ida Bagus Gede Giri Putra. Pihaknya sangat mendukung apa yang dilontarkan tersebut. Malah dia berkeinginan DPRD supaya membentuk Pansus peningkatan PAD. “Saya berharap pansus ini bisa segera lahir, sehingga banyak hal yang bisa dibedah dalam upaya menaikan PAD,” pintanya.

Komentar